Teori-Teori Kebijakan Dividen Perusahaan
Salah satu keuntungan yang diterima investor dikala menanamkan modal di perusahaan yaitu mendapat dividen. Dividen merupakan potongan dari keuntungan higienis selama perioda tertentu yang dibagikan kepada para pemegang saham. Dividen merupakan hak yang diproleh investor, bukan kewajiban.
Ketika perusahaan akan memutuskan untuk membagikan dividen atau tidak, perusahaan menyiapkan kebijakan dividen (dividend policy). Kebijakan dividen merupakan suatu pengumuman agresi korporasi perusahaan yang akan menimbulkan reaksi dari investor. Hal ini dikarenakan dividen berpotensi untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham. Semakin besar dividen yang dibagikan perusahaan, maka semakin besar pula kekayaan pemegang saham.
Penentuan besar kecilnya dividen kerap menjadi suatu kontroversi bagi perusahaan maupun pemegang saham. Dalam praktiknya, perusahaan bisa membagikan dividen yang besar, tetapi investor lebih menyukai dividen kecil alasannya yaitu investor menginginkan biar perusahaan melaksanakan ekspansi. Dan sebaliknya.
[Bagi rekan-rekan yang ingin berguru analisis laporan keuangan, sedang melaksanakan penelitian akuntansi ihwal analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapat ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik. ]
[Bagi rekan-rekan yang ingin berguru analisis laporan keuangan, sedang melaksanakan penelitian akuntansi ihwal analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapat ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik. ]
Tarik ulur antara keingingan perusahaan dengan pemegang saham inilah yang disebut dengan duduk perkara keagenan (agency problem). Terdapat beberapa teori kebijakan dividen (teori preferensi investor terhadap dividen), yaitu sebagai berikut.
1. Teori Irelevansi Dividen
Teori ini diungkapkan oleh Miller & Modigliani (MM) (1961). Teori ini menyatakan bahwa pembayaran dividen yang besar maupun kecil tidak mempunyai imbas (irelevan / tidak relevan) terhadap harga saham dan nilai perusahaan. Teori MM beropini bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan mengelola risiko bisnisnya.
Dengan kata lain, MM (1961) beropini bahwa nilai sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan mengelola aset-asetnya, bukan dari seberapa besar perusahaan bisa membagikan dividen. MM (1961) mengambarkan teorinya dengan mendasarkan pada beberapa perkiraan berikut:
a. Tidak ada pembeli atau penjual sekuritas yang cukup besar yang sanggup mempengaruhi harga pasar.
b. Tidak adanya pajak perseorangan dan pajak penghasilan perusahaan.
c. Tidak adanya biaya emisi atau biaya mengambang dan biaya transaksi, ibarat biaya broker, biaya menerbitkan saham atau biaya transfer yang berkaitan dengan sekuritas.
d. Investor dan manajer mempunyai gosip yang sama ihwal kesempatan investasi di masa mendatang, sehingga tidak memerlukan biaya untuk memperoleh informasi.
e. Investor tidak peduli apakah kemakmurannya meningkat alasannya yaitu dividen atau capital gain.
Teori MM (1961) ini banyak ditentang, alasannya yaitu pada kenyataannya banyak investor yang menyukai pembayaran dividen tinggi, alasannya yaitu dividen besar dianggap sanggup meningkatkan kekayaan pemegang saham. Di satu sisi, dalam dunia riil, kenyataanya pajak, biaya emisi itu akan selalu ada.
2. Teori Bird in the Hand
Bird in the hand theory menyatakan bahwa investor lebih menyukai pembayaran dividen yang tinggi, alasannya yaitu risiko dividen lebih kecil daripada capital gain dan kenaikan harga saham yang sanggup menimbulkan ketidakpastian. Bird in the theory juga menyatakan bahwa investor menyukai dividen besar alasannya yaitu investor percaya dividen besar sanggup meningkatkan kemakmuran / kekayaan pemegang saham.
3. Teori Preferensi Pajak
Preferensi pajak menyatakan bahwa investor lebih menyukai adanya pembayaran dividen yang rendah. Hal ini dikarenakan capital gain yang diperoleh investor akan dikenakan pajak yang lebih rendah ketimbang dividen yang diterima. Atas dasar inilah, sebagian investor tidak menyukai pembayaran dividen yang tinggi.
4. Dividend Signaling Hypotesis (Hipotesis sinyal dividen)
Pembayaran dividen merupakan sinyal yang perusahaan kepada investor mengenai prospek perusahaan di masa mendatang. Dividen sanggup mengandung sinyal positif dan sinyal negatif.
Apabila perusahaan bisa membayar dividen yang tinggi pada investor secara berkesinambungan, maka hal tersebut mengatakan sinyal positif pada investor bahwa perusahaan mempunyai keadaan keuangan yang kuat. Karena perusahaan tidak akan bisa membayar dividen yang besar pada investor apabila berada dalam kondisi keuangan yang buruk.
Sebaliknya, kalau dividen yang dibayarkan kecil, maka Menurut teori sinyal dividen, dividen merupakan cara untuk mengurangi asimetri gosip antara perusahaan dengan investor. Pembayaran besar kecilnya dividen sanggup dipakai investor untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan sehat tidaknya arus kas perusahaan, sehingga pembayaran dividen sanggup dipakai investor untuk meramalkan prospek perusahaan masa mendatang.
5. Teori Efek Pelanggan (Clientele Effect Theory)
Teori ini menyatakan bahwa setiap investor akan mempunyai preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Ada investor yang mengingikan dividen tinggi alasannya yaitu sanggup meningkatkan kekayaannya. Ada investor yang tidak menyukai dividen tinggi dan lebih ingin biar perusahaan melaksanakan perluasan ketimbang membagikan dividen.
Perusahaan akan cenderung untuk menarik investor yang menyukai kebijakan dividennya. Perusahaan yang bisa membayar dividen tinggi, akan berusaha untuk menarik calon investor yang menyukai kebijakan dividen perusahaan.
Itulah teori2 kebijakan dividen dan preferensi investor yang akan selalu ada dalam dunia keuangan. Dan preferensi setiap investor tidak sama.
Bagi rekan-rekan yang ingin berguru analisis laporan keuangan, sedang melaksanakan penelitian akuntansi ihwal analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapat ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik.
Sumber http://bahasekonomi.blogspot.com
1. Teori Irelevansi Dividen
Teori ini diungkapkan oleh Miller & Modigliani (MM) (1961). Teori ini menyatakan bahwa pembayaran dividen yang besar maupun kecil tidak mempunyai imbas (irelevan / tidak relevan) terhadap harga saham dan nilai perusahaan. Teori MM beropini bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan mengelola risiko bisnisnya.
Dengan kata lain, MM (1961) beropini bahwa nilai sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan mengelola aset-asetnya, bukan dari seberapa besar perusahaan bisa membagikan dividen. MM (1961) mengambarkan teorinya dengan mendasarkan pada beberapa perkiraan berikut:
a. Tidak ada pembeli atau penjual sekuritas yang cukup besar yang sanggup mempengaruhi harga pasar.
b. Tidak adanya pajak perseorangan dan pajak penghasilan perusahaan.
c. Tidak adanya biaya emisi atau biaya mengambang dan biaya transaksi, ibarat biaya broker, biaya menerbitkan saham atau biaya transfer yang berkaitan dengan sekuritas.
d. Investor dan manajer mempunyai gosip yang sama ihwal kesempatan investasi di masa mendatang, sehingga tidak memerlukan biaya untuk memperoleh informasi.
e. Investor tidak peduli apakah kemakmurannya meningkat alasannya yaitu dividen atau capital gain.
Teori MM (1961) ini banyak ditentang, alasannya yaitu pada kenyataannya banyak investor yang menyukai pembayaran dividen tinggi, alasannya yaitu dividen besar dianggap sanggup meningkatkan kekayaan pemegang saham. Di satu sisi, dalam dunia riil, kenyataanya pajak, biaya emisi itu akan selalu ada.
2. Teori Bird in the Hand
Bird in the hand theory menyatakan bahwa investor lebih menyukai pembayaran dividen yang tinggi, alasannya yaitu risiko dividen lebih kecil daripada capital gain dan kenaikan harga saham yang sanggup menimbulkan ketidakpastian. Bird in the theory juga menyatakan bahwa investor menyukai dividen besar alasannya yaitu investor percaya dividen besar sanggup meningkatkan kemakmuran / kekayaan pemegang saham.
3. Teori Preferensi Pajak
Preferensi pajak menyatakan bahwa investor lebih menyukai adanya pembayaran dividen yang rendah. Hal ini dikarenakan capital gain yang diperoleh investor akan dikenakan pajak yang lebih rendah ketimbang dividen yang diterima. Atas dasar inilah, sebagian investor tidak menyukai pembayaran dividen yang tinggi.
4. Dividend Signaling Hypotesis (Hipotesis sinyal dividen)
Pembayaran dividen merupakan sinyal yang perusahaan kepada investor mengenai prospek perusahaan di masa mendatang. Dividen sanggup mengandung sinyal positif dan sinyal negatif.
Apabila perusahaan bisa membayar dividen yang tinggi pada investor secara berkesinambungan, maka hal tersebut mengatakan sinyal positif pada investor bahwa perusahaan mempunyai keadaan keuangan yang kuat. Karena perusahaan tidak akan bisa membayar dividen yang besar pada investor apabila berada dalam kondisi keuangan yang buruk.
Sebaliknya, kalau dividen yang dibayarkan kecil, maka Menurut teori sinyal dividen, dividen merupakan cara untuk mengurangi asimetri gosip antara perusahaan dengan investor. Pembayaran besar kecilnya dividen sanggup dipakai investor untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan sehat tidaknya arus kas perusahaan, sehingga pembayaran dividen sanggup dipakai investor untuk meramalkan prospek perusahaan masa mendatang.
5. Teori Efek Pelanggan (Clientele Effect Theory)
Teori ini menyatakan bahwa setiap investor akan mempunyai preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Ada investor yang mengingikan dividen tinggi alasannya yaitu sanggup meningkatkan kekayaannya. Ada investor yang tidak menyukai dividen tinggi dan lebih ingin biar perusahaan melaksanakan perluasan ketimbang membagikan dividen.
Perusahaan akan cenderung untuk menarik investor yang menyukai kebijakan dividennya. Perusahaan yang bisa membayar dividen tinggi, akan berusaha untuk menarik calon investor yang menyukai kebijakan dividen perusahaan.
Itulah teori2 kebijakan dividen dan preferensi investor yang akan selalu ada dalam dunia keuangan. Dan preferensi setiap investor tidak sama.
Bagi rekan-rekan yang ingin berguru analisis laporan keuangan, sedang melaksanakan penelitian akuntansi ihwal analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapat ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik.
0 Response to "Teori-Teori Kebijakan Dividen Perusahaan"
Posting Komentar