Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali

Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali – Sejenak sesudah menghabiskan waktu di Devil’s Tears, kami pun meluncur ke Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali.

Waktu tempuh ke Mangrove Forest dari Devil’s Tears memakan waktu sekitar 20 menit dengan memakai sepeda motor.

Posisi kedua kawasan ini memang berada dari ujung ke ujung pulau. Namun alasannya yaitu pulau ini kecil dan susukan kemana pun gampang maka waktu tersebut pun tak terasa. Suguhan pemandangan yang indah dan menyejukkan mata di sepanjang perjalanan juga menemani kami.

Sebelum tiba di lokasi, kau akan melihat keindahan pantai lengkap dengan kapal-kapal yang terparkir rapi dan juga formasi warung yang menghadap eksklusif ke bibir pantai.

Jalanan di pulau ini, sih, hanya cukup dilalui kendaraan dari dua arah yang berlawanan. Dengan pepohonan rindang yang tumbuh di pinggir jalan mengakibatkan area ini sejuk walaupun berada di bersahabat pantai.

Dengan dukungan dua tour guides maka kami sanggup tiba ke kawasan ini dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Lucunya sebelum kami tiba, di belakang kami ada seorang bapak renta yang memanggil-manggil sambil mengendarai motor dengan memakai Bahasa Bali seakan memanggilku.

Karena saya tidak kenal jadi saya tidak merasa, ternyata sesudah tiba di lokasi itu, bapak tersebut sudah terlebih dahulu tiba. Ternyata panggilan itu merupakan suatu arahan kepada tour guides kami. Kaprikornus bahu-membahu ia ingin menyampaikan jasanya kalau kami ingin menikmati keindahan Mangrove Forest haha 😀

Menikmati Keasrian Mangrove Forest, Nusa Lembongan

Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali — Bapak renta yang baik hati sedang menyiapkan kapalnya untuk kami tumpangi

Setelah tiba di lokasi kami pun memarkirkan motor dan tak sabar untuk sanggup naik ke kapal. Dan benar, memang bapak itulah yang menemani kami mengelilingi area hutan bakau ini. Dengan sigap dan sabar ia menemani kami.

Awalnya kami mempunyai kekhawatiran duduk di kapal ini alasannya yaitu lautnya tidak dalam, mungkin hanya selutut atau sepaha saja dalamnya. Kami khawatir kalau tiba-tiba ada buaya yang nongol ibarat di program Discovery Channel haha 😀

Bapak itu merespon dengan santai katanya di sini tidak ada buaya hanya ada bulu babi. Kaprikornus kami tidak perlu khawatir dan kiprah kami hanya perlu memastikan kapal ini tidak terbalik supaya kami tidak terkena bulu babi. Kaprikornus duduk harus behave dan jangan pecicilan, itu maksudnya 😀

Perjalanan pun dimulai, bapak itu membawa kami terlebih dahulu ke luar area hutan dan memperlihatkan bahwa di depan kami yaitu Pulau Bali (Sanur) dan di sebelah kanan kami yaitu Nusa Penida walaupun tampak kecil alasannya yaitu jarak yang begitu jauh.

Sambil menikmati pemandangan, ditemani terik matahari serta angin yang kencang, kami pun perlahan masuk ke area hutan. Di sinilah kenarsisan kami dimulai.

Dengan postur badan kami berempat yang berbeda-beda, kami harus memastikan supaya kapal tetap seimbang saat akan mengganti posisi untuk berfoto. Bapak tersebut pun tetap semangat mendayung dari belakang.

Sesekali kami harus berhenti dulu dan bapak itu sangat sabar dengan kebawelan kami. Karena, saat ingin berfoto ada saja objek lain mengganggu di depan ibarat kapal turis lain yang tiba dari arah berlawaan, begitu seterusnya.

Akhirnya kami pun tiba kembali ke kawasan pemberhentian. Kurang lebih kami diajak berkeliling hutan selama 25 menit dengan tarif per orang dikenai Rp 25.000. Karena bapak itu sudah berbaik hati dan sabar maka kami membayar lebih menjadi Rp 30.000 per orang.

Mangrove Forest ini menjadi salah satu lokasi yang wajib kau kunjungi saat kau berada di Nusa Lembongan, tidak ada larangan ataupun syarat untuk sanggup berwisata di kawasan ini.

Tidak ibarat Mangrove Forest yang ada di Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Sudah bayar biaya masuk saja mahal ditambah ada larangan membawa kamera ke dalam. Cape deh!

Sehabis dari sini kami pun melanjutkan sisa perjalanan kami dengan singgah ke Blue Lagoon yang berlokasi di Nusa Ceningan alasannya yaitu tour guides kami menyampaikan masih ada waktu untuk mengeksplorasi kawasan itu maka kami pun tidak berlama-lama lagi.

Kami pun berpamitan dengan bapak renta yang baik itu dan ia pun kembali melanjutkan perjalanannya juga.

Bila kau tertarik mengunjungi Mangrove Forest Lembongan ini maka kau sanggup melalui Nusa Penida dulu ibarat perjalananku dan teman-temanku.

Seperti yang telah saya ceritakan, perjalanan terakhirku sebelum kembali ke Sanur yaitu dengan mengunjungi Blue Lagoon di Nusa Ceningan.

Ikuti terus kisah perjalananku ya!

Kelebihan dan Kekurangan Mangrove Forest Lembongan, Nusa Lembongan

Kelebihan Mangrove Forest Lembongan:

Akses yang gampang alasannya yaitu jalanan sudah diaspal dengan bagus

Tarif murah untuk menikmati keindahan alamnya

Kondisi yang higienis dan asri

Terdapat toilet umum

Terdapat warung makan

Kekurangan Mangrove Forest Lembongan:

Potensi alam yang masih harus terus dikembangkan

Peta Lokasi Mangrove Forest Lembongan, Nusa Lembongan, Bali

Rute Perjalananku Menjelajahi Nusa Lembongan, Bali

(Note: klik dot/pinpoint pada peta di atas untuk melihat detil masing-masing lokasi)

Nusa Lembongan – Yellow Bridge → Dream Beach → Devil’s Tears → Mangrove Forest