Proses Sosial Yang Timbul Dari Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin (dalam Soejono Soekanto, 2007: 64) ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai jawaban adanya interaksi sosial, yaitu:
1. Proses-proses yang Asosiatif
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama timbul alasannya yaitu orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya).
b. Akomodasi (Accomodation)
Menurut Gillin dan Gillin (dalam Soejono Soekanto, 2007: 69) adalah suatu pengertian yang dipakai oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi.
Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok insan yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menuntaskan kontradiksi tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
c. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok insan dan juga mencakup usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, sanggup ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.
Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini sanggup terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
a. Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition sanggup diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok insan yang bersaing mencari laba melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi sentra perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan bahaya atau kekerasan.
b. Kontravensi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan kontradiksi atau pertikaian.
c. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan contohnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut sanggup mempertajam perbedaan yang ada sampai menjadi suatu kontradiksi atau pertikaian.
Dari beberapa pendapat di atas maka sanggup disimpulkan bahwa bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi ada yang bersifat assosiatif (menuju ke arah stabilitas sosial) yang dilakukan melalui kerjasama, akomodasi, asimilasi, akulturasi dan bersifat dissosiatif demi persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Selanjutnya penulis merumuskan bahwa untuk mengetahui tingkat interaksi sosial yang terjadi pada siswa sanggup ditinjau dari: 1) kolaborasi (cooperation); 2) persaingan (competition); 3) pertentangan (conflict);4) persesuaian (accommodation); dan 5) perpaduan (asimilation).
Sumber http://pend-ekonomi.blogspot.com
0 Response to "Proses Sosial Yang Timbul Dari Interaksi Sosial"
Posting Komentar