Paradigma Penelitian Sosial

Paradigma penelitian sosial mencakup beberapa istilah filosofis yaitu, ontologi, epistemologi, teori dan metodologi. Seringkali kita menerima isu bahwa paradigma penelitian sanggup dibedakan menjadi dua saja yaitu paradigma kuantitatif dan kualitatif. Sebenarnya perbedaan yang dijelaskan tersebut hanya gres pada aspek metodologinya saja.


Paradigma lebih luas cakupannya daripada metodologi. Memahami paradigma penelitian penting lantaran paradigma memilih bagaimana desain penelitian kita dibuat, apa pendekatan yang digunakan, metode apa yang cocok, dan bagaimana cara yang relevan dalam mengumpulkan data.







Postingan ini akan berisi ihwal klarifikasi singkat mengenai paradigma riset, khususnya penelitian sosial. Saya akan merujuk pada aneka macam sumber valid untuk menguraikan secara terang apa itu paradigma riset. Kita mulai dengan memahami pengertiannya.


Apa itu paradigma penelitian?


Thomas Kuhn mendefinisikan paradigma penelitian sebagai sebuah cara pandang, keyakinan, dan komitmen peneliti ihwal bagaimana fokus problem bisa dipahami dan dikaji.


Apa saja karakteristik paradigma penelitian?


Egon G. Guba membuat pembagian terstruktur mengenai paradigma penelitian sosial menjadi tiga aspek:


» Ontologi. Apa yang ingin diketahui?


» Epistemologi. Bagaimana sesuatu bisa diketahui?


» Metodologi. Bagaimana cara untuk mengetahui sesuatu?







Ontologi dan epistemologi membuat cara pandang menyeluruh ihwal bagaimana pengetahuan diperoleh dari penelitian kita nantinya. Sedangkan metodologi yaitu taktik yang kita gunakan untuk memperoleh pengetahuan itu nantinya.


Dari tiga pembagian terstruktur mengenai paradigma riset tersebut, kita bisa sebutkan beberapa paradigma penelitian. Sebenarnya ada banyak paradigma penelitian sosial, seperti: positivis, konstruktifis, pragmatis, subjektifis, dan kritis.


Namun pada umumnya, paradigma penelitian sosial jatuh pada tiga paradigma saja; positivis, konstruktifis, dan pragmatis. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan penelitian sosial yang hampir selalu terdiri dari dua pendekatan: kuantitatif dan kualitatif. Ditambah satu lagi yaitu adonan keduanya (mixed method).


Paradigma penelitian kau tergolong yang mana? Berikut penjelasannya


◊ Positivis meyakini bahwa ada realitas tunggal atau kebenaran tunggal dari suatu fenomena. Realitas sosial tersebut bisa diukur dengan proses pengukuran yang valid dan reliabel. Paradigma ini umumnya mengadopsi pendekatan kuantitatif.


◊ Konstruktivis meyakini bahwa tidak ada relaitas tunggal atau kebenaran tunggal. Realitas sosial perlu diinterpretasikan dan hasil interprestasi mungkin berbeda. Paradigma ini umumya mengadopsi pendekatan kualitatif.


◊ Pragmatis meyakini bahwa realitas secara konstan dinegosiasikan, didebat, dan diinterpretasi. Oleh lantaran itu metode terbaik yang dipakai untuk penelitian yaitu yang bisa menuntaskan masalah. Paradigma ini umumnya mengadopsi metode adonan antara kualitatif dan kuantitatif.


Baca juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif






◊ Subjektivis meyakini realitas merupakan apa yang diyakini peneliti sebagai kenyataan. Semua pengetahuan hanyalah soal perspektif. Paradigma ini umumnya mengadopsi metode analisis wacana, arkelologis, genealogis dan dekonstruktifis.


◊ Kritis meyakini bahwa realitas sosial merupakan entitas yang dikonstruksikan secara sosial sehingga selalu berada dibahwa imbas korelasi kuasa yang konstan. Paradigma ini umumnya mengadopsi metode analisis wacana kritis, kritik ideologi, dan etnografi kritis.


Berikut ini klarifikasi singkat ihwal paradigma penelitian sosial dalam bentuk tabel:


Paradigma penelitian sosial mencakup beberapa istilah filosofis yaitu Paradigma Penelitian Sosial


Dari klarifikasi paradigma di atas, kita bisa identifikasi sendiri penelitian kita masuk dalam golongan paradigma yang mana. Kelima paradigma tersebut diturunkan dari aneka macam landasan filosofis, kemudian menjadi paradigma-paradigma riset dalam ilmu sosial.


Sebagai contoh, penelitian berparadigma positivis akan mengadopsi pendekatan kuantitatif. Bisa dikatakan pula sebaliknya, bahwa pendekatan kuantitatif yang dipakai oleh peneliti merupakan turunan dari paradigma positivis yang diyakini.


Baca juga: Metode Penelitian Sosial



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Paradigma Penelitian Sosial"

Posting Komentar