Angka Romawi - Angka Pokok, Cara Penulisan, Hukum & Ketentuan.

Angka romawi sudah ada semenjak 300 tahun sebelum masehi. Angka ini juga termasuk salah satu angka yang banyak dipergunakan pada dunia matematika juga pada penulisan yang lain.

1. Angka Pokok

Pada dasarnya, angka romawi hanya terdiri dari 7 angka pokok/ utama. Ketujuh angka pokok/utama itu yakni :
  • I mewakili angka/bilangan 1
  • V mewakili angka/bilangan 5
  • X mewakili angka/bilangan 10
  • L mewakili angka/bilangan 50
  • C mewakili angka/bilangan 100
  • D mewakili angka/bilangan 500
  • M mewakili angka/bilangan 1.000

2. Cara Penulisan

Pada angka/bilangan romawi, terdapat hukum penulisan yang tidak sanggup diabaikan. Aturan tersebut antara lain:

A. Aturan Pengurangan

Angka romawi yang lebih kecil terletak di sebelah kiri maka dibaca sebagai pengurang. Angka pokok disebut angka pengurangan. Pengurangan hanya sanggup dilakukan dengan 1 angka.
Contoh :
  • IV = 5-1 = 4
  • IX = 10-1 = 9
  • XL = 50-10 = 40
  • XC = 100-10 = 90
  • CD = 500-100 = 400
  • CM = 1000-100 = 900

Keterangan :
  1. Pada referensi di atas, tampak bahwa jikalau angka yang lebih kecil berada di sebelah kiri, maka berlaku system pengurangan
  2. Angka V, L, dan D tidak sanggup dipergunakan untuk mengurangi.

B. Aturan Penjumlahan

Angka romawi yang lebih kecil dan terletak di sebelah kanan, maka dibaca sebagai menambah, Angka pokoknya disebut penambah. Jumlah angka penambah dilarang lebih dari 3 angka.
Contoh:
  • VIII = 5 + 3 = 8
  • XXII = 20 + 2= 22
  • XVII = 10 + 5 + 3= 18
  • LXXX = 50 + 30 = 80
  • 1023 = MXXIII
  • 78 = LXXVIII
  • 112 = CXII
  • 625 = DCXXV
  • CLXII= 100 + 50 + 10 + 2 = 162
  • 2715 = MMDCCXV

Keterangan :
Pada referensi di atas tampak bahwa jikalau angka yang lebih kecil berada di sebelah kanan, maka berlaku sistem penjumlahan.

C. Sistem Campuran

Pada sistem gabungan berlaku ketentuan sebagai berikut:

  1. Penambahan di sebelah kanan dilarang lebih dari 3 angka.
  2. Angka yang boleh ditambahkan di sebelah kanan yakni I, X, C, dan M.

Contoh :

1. MCD = 1000+(500-100) = 1000+400 = 1400
2. MCM = 1000+(1000-100) = 1000+900 = 1900
3. 449 =(500-100)+(50-10)+(10-1) = 400+40+9 = CD+XL+IX = CDXLIX
4. 1919 = 1000+(1000-100)+10+(10-1) = 1000+900+10+9 = M+CM+X+ IX = MCMXIX

3. Aturan Dan Ketentuan

Pada angka/bilangan romawi terdapat hukum dan ketentuan yang harus diperhatikan. Adapun hukum dan ketentuannya yakni :

A. Lambang V, L, dan D hanya boleh ditulis satu kali atau dilarang berderet. Yang boleh berderet yakni I, X, C, dan M.

Contoh :
1. V = 5
2. L = 50
3. D = 500
4. III = 3
5. CCC = 300
6. MDCCO= 1800
7. W = 10 tidak boleh, harus ditulis X
8. LL = 100 tidak boleh, harus ditulis C
9. DD = 1000 tidak boleh, harus ditulis M
10. XXX= 30
11. MMM = 3000
12. DLXXVIII = 578

Keterangan: Angka tengahan yaitu V (5), L (50), dan D (500) tidak sanggup diulang sebagaimana angka yang lain.

B. Pengurangan di sebelah kiri angka pokok hanya boleh dilakukan satu angka.

Contoh :
1. IV = 4
2. IX = 9
3. XL = 40
4. XC = 90
5. IIX = 8 tidak boleh, harus ditulis VIII
6. XXC = 80 tidak boleh, harus ditulis LXXX
7. CCM = 800 tidak boleh, harus ditulis DCCC

C. Lambang V, L, dan D tidak sanggup dipergunakan untuk mengurangi

Contoh :
1. VL =45 tidak boleh, harus ditulis XLV
2. VC = 95 tidak boleh, harus ditulis XCV
3. LD = 450 tidak boleh, harus ditulis CDL
4. LM = 950 tidak boleh, harus ditulis CML
5. DM = 500 tidak boleh,. harus ditulis D saja

D. Jika angka pokok romawi di atasnya diberi tanda garis 1, maka angka itu artinya dikalikan dengan 1.000.


E. Jika angka pokok romawi di atasnya diberi tanda garis 2, maka angka itu artinya dikalikan dengan 1.000.000.

Demikian artikel Angka Romawi - Angka Pokok, Cara Penulisan, Aturan & Ketentuan. Semoga bermanfaat.
Sumber http://sinichinet.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Angka Romawi - Angka Pokok, Cara Penulisan, Hukum & Ketentuan."

Posting Komentar