✔ Taktik Bermain Saham – Order Transaksi

Hallo agan & sis pengunjung setia blog ecotax, kali ini admin ingin menshare mengenai salah satu seni administrasi bermain saham yaitu pada order transaksi. Membaca isu terkini perubahan harga saham bukan persoalan mudah.  Dibutuhkan kejelian dan kecermatan tinggi dan kemampuan analisis tehnikal. Seorang investor terkadang merasa yakin harga saham akan naik, tapi dalam faktanya justru terbalik harga saham malah turun. Sebaliknya, tidak jarang investor memprediksi harga akan turun, ternyata harga malah naik tinggi. Dan alasannya yakni itu pula tidak jarang investor terbenam dalam penyesalan tanggapan salah membaca arah pasar.

Jika kita memahami betapa rumit dan kompleksnya sebuah pasar, maka sesungguhnya kesalahan-kesalahan menyerupai itu normal-normal saja. Sebab, yang namanya perubahan harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor internal dan eksternal. Faktor internal contohnya kondisi mendasar perusahaan, tragedi penting di perusahaan atau agresi korporasi yang akan dilakukan perusahaan atau afiliasinya. Sedangkan factor eksternal lebih berkaitan dengan lingkungan pasar menyerupai kebijakan ekonomi, politik, perubahan nilai mata uang, tragedi penting di sekitar pasar, dan lain-lain.

Begitu banyaknya faktor yang memilih perubahan harga saham di pasar maka sanagat masuk akal kalau sesekali investor – bahkan fund manager – sesekali melaksanakan kesalahan dalam memprediksi arah pasar. Jika investor selalu bisa memprediksi arah pasar secara tepat, dan punya nyali untuk bertransaksi maka bisa dipastikan ia akan selalu memenangkan ‘permainan’ di pasar. Ia akan selalu meraih capital gain setiap hari. Tapi masalahnya tidak ada investor atau fund manager yang punya kemampuan menyerupai itu.

Karena itu, salah satu tehnik yang banyak dipergunakan semoga tidak meratapi kesalahan yang terjadi dalam bertransaksi yakni melalui tehnik penyampaian order. Dalam tehnik ini, investor biasanya mengkalkulasi berapa dana yang dimiliki atau dialokasikan untuk membeli saham yang dipilihnya. Ketika, ia sudah berketetapan hati akan membeli saham ABC misalnya, maka ia tidak pribadi menghabiskan semua dana untuk mengajukan order di satu harga. Tapi, ia akan memasang order di beberapa harga.

Ilustrasinya begini. Saham PT. TMU tadi contohnya sedang ditransaksikan di harga Rp 1.500. Investor memprediksi bahwa harga saham akan turun ke level Rp 1.300. Lantas, iapun memasang order beli di Rp 1.300. Tapi tidak semua dana yang dialokasikan tadi dihabiskan untuk order beli di Rp 1.300. Untuk menghindari kesalahan prediksi dan supaya tidak menyesal, investor juga memasang order jual di Rp 1.200 dan Rp 1.100.

Ilustrasi di atas memperlihatkan bahwa investor memasang order beli di tiga harga yakni Rp 1.300, Rp 1.200 dan Rp 1.100. Dengan begitu, kalau harga saham ternyata turun sampai Rp 1.150 maka investor tidak terlalu meratapi keputusannya membeli di Rp 1.200 alasannya yakni rata-rata harga pembelian pembelian mungkin saja di Rp 1.100. Jika harga saham ribbon ke Rp 1.150 saja maka investor sudah mendapat capital gain. Penyebaran order beli menyerupai ini dikenal juga sebagai seni administrasi rata-rata (everaging cost).

Teknik semacam ini juga bisa diterapkan untuk order jual, bagi investor yang sudah mempunyai portofolio. Artinya, order jual tidak pribadi sekaligus di satu harga, tetapi dilakukan secara bertahap. Misalnya, investor mempunyai saham PT. HMU sebanyak 500 lot. Saat itu saham PT.HMU ditransaksikan di Rp 1.000. Nah, semoga tidak ternyadi penyesalan tanggapan salah memprediksi pasar maka investor mengajukan order bertahap. Misalnya menjual di Rp 1.000 sebanyak 100 lot, Rp 1.100 sebanyak 200 lot, Rp 130 sebanyak 100 lot dan Rp 1.150 sebanyak 100 lot. Jika harga naik sampai Rp 1.150, investor tidak menyesal menjual sahamnya di Rp 1.000 alasannya yakni rata-rata penjualan di atas Rp 1.050. Dari sini tampak bahwa order transaksi merupakan potongan dari seni administrasi investasi jangka pendek. Sumber : idx.co.id

Sekian dulu pembahasan kita hari ini semoga bermanfaat dan terus dukung kami semoga sanggup terus memperlihatkan isu menarik dan bermanfaat lainnya seputar ecotax (economics, accounting and taxation).

Sumber http://candraekonom.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru: