Perbedaan Sektor Formal Dan Sektor Informal
Ketika akan mendirikan usaha, kita akan sering mengenal adanya istilah SEKTOR FORMAL dan SEKTOR INFORMAL. Nah, apakah perbedaan sektor formal dan sektor informal? Apa saja referensi sektor formal dan informal dalam bisnis sehari hari? Di web Bahas Ekonomi ini, saya akan membahasnya secara detail.
SEKTOR FORMAL
Sektor perjuangan formal ialah bidang perjuangan yang mempunyai dan menerima izin dari pejabat berwenang dan perjuangan tersebut sudah terdaftar resmi di kantor pemerintah. Artinya sektor perjuangan tersebut terdaftar di kantor perdagangan dan perindustrian, serta nama perjuangan tersebut terdaftar juga di kantor pajak.
Sektor formal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Ada izin mendirikan perjuangan dari pemerintah berupa SIUP
- Memiliki Akta Pendirian perjuangan dari Notaris
- Wajib melaporkan keuangan dan pajak ke Kantor Pajak terdekat
- Memiliki laporan keuangan yang terang dan sistematis
Contoh sektor perjuangan formal ialah Perseroan Terbatas, perbankan, Persekutuan Comanditer (CV), Koperasi, Firma, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai izin perjuangan yang jelas.
SEKTOR INFORMAL
Sektor perjuangan informal ialah sektor perjuangan yang tidak mempunyai izin perjuangan serta usahanya tidak terdaftar pada forum pemerintah. Dengan kata lain, sektor informal ini ialah sektor yang tidak resmi dan biasanya dimiliki oleh skala perjuangan kecil. Ciri-ciri sektor perjuangan informal ialah sebagai berikut:
- Modal perjuangan relatif kecil
- Tidak mempunyai izin mendirikan perjuangan menyerupai SIUP
- Tidak mempunyai Akta Pendirian dari Notaris
- Peralatan / teknologi yang dipakai masih cenderung sederhana
- Biasanya dilakukan pada skala perjuangan kecil, jumlah tenaga kerja sedikit
- Tidak terkena pungutan pajak dari Kantor Pajak
- Tidak ada sistem manajemen / manajemen masih sangat sederhana
- Tidak mempunyai / laporan keuangan sangat sederhana
Contoh sektor perjuangan informal ialah pedagang kaki lima, warung makan, toko kelontong, pedagang asongan, pedagang keliling, depot (jika tidak ada izin usaha) dan usaha-usaha kecil lainnya.
Tentui saja sektor perjuangan formal dan informal ini mempunyai berbagai perbedaan yang sanggup anda jabarkan. Nah untuk lebih memperjelas perbedaan sektor perjuangan formal dan informal, perhatikan perbedaan karakteristik kedua sektor tersebut di dalam bentuk tabel:
0 Response to "Perbedaan Sektor Formal Dan Sektor Informal"
Posting Komentar