November...
Merupakan sebuah bulan yang sangat penuh sejarah bagi negeri ini, khususnya bagi arek-arek Suroboyo. Yach... pada bulan November 1945, terjadilah pertempuran Surabaya 10 November. Sebuah insiden heroik melawan kolonialisme Belanda yang terjadi sehabis proklamasi kemerdekaan negeri ini diproklamirkan. Ketika kita berbicara pertempuran 10 November di Surabaya, yang terbesit yaitu insiden perobekan bendera Belanda di hotel Yamato (sekarang hotel Majapahit yang berada di Jalan Tunjungan No. 56 Surabaya), serta tewasnya pimpinan tentara Inggris, Brigadir Jenderal Mallaby.
Untuk memperingati insiden itu, pemerintah Surabaya pada hari Minggu (6 November 2016) kemarin mengadakan Parade Surabaya Juang 2016. Kegiatan yang di mulai pukul 08.00 dan start di Tugu Pahlawan ini langsung, di buka secara resmi oleh Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini. Untuk tahun ini, rute parade lebih panjang dibandingkan tahun kemarin, alasannya yaitu tahun ini harus finish di taman Bungkul, dan melewati jalan-jalan protokol Surabaya, yaitu Tugu Pahlawan – Jl. Kramat Gantung – Siola – Jl. Tunjungan – Jl. Gubernur Suryo – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Jl. Urip Sumoharjo – Jl. Raya Darmo – Monumen Polisi Republik Indonesia (Jl. Polisi Istimewa) – Sekolah Santa Maria (Jl. Darma) – Taman Bungkul.
Ada gula, ada semut...
Sebuah peribahasa yang pantas untuk menggambarkan kondisi saat ada program menyerupai ini, yach.. semua masyarakat Surabaya, berkumpul menjadi satu untuk memeriahkan program ini, baik hanya untuk melihat atau berpartisipasi menjadi penerima parade. Peserta parade merupakan seluruh lapisan masyrakat Surabaya, mulai dari unsur pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, siswa sekolah, bahkan ada satu dari tempat lain yang ikut andil dalam program ini, yakni Duta Kesenian Kabupaten kediri.
Kegiatan parade di awali dengan atraksi drum grup band yang diikuti oleh pasukan paskibraka, serta rombongan yang menaiki panser, mulai dari Walikota dan Wakil Walikota, Ketua DPRD Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, dan lain sebagainya, serta diakhiri dengan aktraksi drum grup band pula dari ATKP. Peserta parade tidak hanya berjalan menyusuri jalanan yang telah ditentukan, alasannya yaitu ada beberapa titik yang menampilkan beberapa atraksi, menyerupai di Siola yang menampilkan teatrikal perang Madun dan perang Benteng Kedungcowek, serta titik-titik yang lainnya, di depan hotel Majapahit, depan monumen bambu runcing, Jl. Polisi Istimewa, depan gedung SMAK Santa Maria, dan di Taman Bungkul sebagai titik finish.
Peserta Parade Surabaya Juang 2016
|
Duta Kesenian Kabupaten Kediri |
|
Laskar Putri Pengungsi Kecamatan Surabaya Selatan |
|
Drum Band Arek Suroboyo |
|
Komunitas Sepeda Tua |
|
Komunitas Sepeda Tua |
|
Drum Band ATKP |
|
Drum Band ATKP |
|
Drum Band ATKP |
Rombongan Panser
|
Ketua DPRD Surabaya |
|
Walikota Surabaya |
|
Wakil Walikota Surabaya
|
Sumber http://blogeulum.blogspot.com
0 Response to "Parade Surabaya Juang 2016"
Posting Komentar