Definisi Sosiologi Secara Umum Dan Berdasarkan Para Ahli

Definisi sosiologi yang akan dipaparkan di sini meliputi definisi secara umum dan berdasarkan pandangan beberapa ahli. Definisi sosiologi secara umum ditempatkan pada konteks ilmu pengetahuan modern, artinya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berkembang di era modern.

Perlu dimengerti bahwa ilmu pengetahuan yang mempelajari ihwal masyarakat sudah ada semenjak berabad-abad lamanya sebelum masehi. Salah satu catatan yang bertahan hingga sekarang ialah buku berjudul ”Republik” karya filsuf Plato. Dalam buku itu, Plato menguraikan ihwal bagaimana masyarakat sanggup diorganisir secara adil.

Baca j







Beberapa pakar yang definisinya ihwal sosiologi akan kita bahas di sini merupakan pakar di bidang ilmu sosial. Tokoh sosiologi kondang asal Indonesia menyerupai Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi juga mempunyai versinya sendiri ihwal apa itu sosiologi dan akan kita paparkan juga di postingan ini. Langsung saja kita menuju pada pembahasan singkat mengenai apa itu sosiologi.

Definisi sosiologi

Definisi secara umum

Sosiologi ialah studi ihwal masyarakat. Definisi ini tentu terlalu singkat dan mungkin juga terlalu luas untuk dimengerti. Aspek mana dalam masyarakat yang dipelajari? Apakah segala hal yang berkaitan dengan masyarakat merupakan objek studi sosiologi?

Beberapa uraian yang lebih detail menyampaikan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ihwal interaksi sosial masyarakat dalam kaitannya dengan struktur sosial. Deskripsi yang diungkapkan dalam definisi ini menekankan aspek interaksi sosial dan struktur sosial sebagai dimensi penting sosiologi.

Secara umum, definisi sosiologi memang meliputi aspek yang luas. Jadi, kita sanggup dengan gampang menyampaikan bahwa sosiologi merupakan studi ihwal masyarakat dan relasinya dengan lingkungannya, atau ilmu pengetahuan yang mempelajari ihwal kehidupan sosial masyarakat.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Sosiologi







Perlu ditekankan disini bahwa definisi umum merupakan definisi yang sudah sering disampaikan ke publik sekadar untuk memantik pemahaman awal saja. Selain pada kenyataannya memang, tidak ada definisi tunggal ihwal sosiologi. Hal ini sebagian alasannya dipengaruhi oleh luasnya ruang lingkup sosiologi itu sendiri yang menyentuh segala aspek ihwal masyarakat.

Untuk memahami definisi sosiologi secara lebih detail, saya akan paparkan beberapa ajuan definisi yang pernah dikemukakan oleh para ahli. Beberapa paparan ini memang tidak meliputi semua tokoh yang jumlahnya terlampau banyak. Saya paparkan definisi berdasarkan beberapa tokoh yang sering dikutip saja dalam buku-buku pelajaran sosiologi.

Definisi berdasarkan para ahli

Pitrim A. Sorokin mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari korelasi dan efek timbal balik antara aneka macam tanda-tanda sosial dan korelasi antara tanda-tanda sosial dengan gejala-gejala non-sosial.

William F. Orgburn dan Meyer F. Nimkoff mengartikan sosiologi sebagai penelitian ilmiah terhadap interaksi sosial dan jadinya yang berupa organisasi sosial.

A. A Van Doorn dan C. J. Lamners menyampaikan bahwa sosiologi ialah ilmu pengetahuan ihwal struktur dan proses sosial kemasyarakatan yang bersifat ajeg, berpola atau stabil.

Roucek dan Warren mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari korelasi antara insan dengan kelompok-kelompok.

Dari keempat definisi di atas kita sudah sanggup melihat bahwa masing-masing tokoh mempunyai versi yang berbeda dalam mendefinisikan apa itu sosiologi.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Sosiologi







Sorokin menyebut tanda-tanda sosial dalam definisinya. Gejala sosial merupakan suatu tanda yang menunjukkan adanya duduk kasus sosial. Jadi, Sorokin mungkin akan menyebut bahwa kiprah sosiolog ialah mempelajari duduk kasus sosial atau fenomena yang dianggap sebagai duduk kasus berdasarkan masyarakat.

Ogburn dan Nimkoff menekankan aspek interaksi sosial dan organisasi sosial. Masyarakat, menurutnya, sanggup dipelajari melalui interaksinya. Interaksi sosial selalu menunjukkan contoh tertentu yang menciptakan masyarakat terorganisir. Bagaimana masyarakat sanggup terorganisir ialah pertanyaan yang harus dijawab dari mempelajari sosiologi.

Van Doorn dan Lamners menekankan aspek struktur sosial dan proses sosial yang sifatnya ajeg. Keajegan menunjukkan suatu fenomena yang berpola. Pola tersebut merupakan suatu bentuk proses yang terjadi dalam struktur sosial. Pempelajari contoh yang muncul dalam struksur sosial menjadi kiprah para sosiolog, menurutnya.

Baca juga Struktur Sosial: Pengertian dan Jenisnya







Roucek dan Warrren menekankan aspek kekerabatan sosial, yaitu korelasi antara insan dengan kelompok-kelompok. Aspek kekerabatan sosial yang diusulkan untuk dipelajari menunjukkan posisi insan sebagai makhluk sosial yang senantiasa menjalin kekerabatan dengan orang lain.

Bagaimana dua sosiolog kondang asal Indonesia mendefinisikan sosiologi? Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi beropini bahwa sosiologi ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Definisi tersebut menyerupai dengan pendapat Van Doorn dan Lamners. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menambahkan aspek perubahan sosial sebagai aspek penting yang perlu dipelajari. Bagaimanapun, masyarakat selalu dinamis sehingga perubahan sosial selalu terjadi di masyarakat, sekecil apapun skalanya.

Struktur sosial yang dimaksud oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi meliputi keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang utama, menyerupai peraturan sosial, forum sosial. Kelompok sosial, serta stratifikasi sosial. Sampai di sini kita sanggup melihat memang begitu luas cakupan objek studi sosiologi. Sedangkan proses sosial berdasarkan Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi didefinisikan sebagai efek timbal balik dari banyak sekali segi kehidupan bersama.

Daftar lebih lengkap definisi sosiologi berdasarkan para hebat sanggup dilihat di sini.

Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru: