Cara Menghitung Hpp (Harga Pokok Penjualan)+Contoh Soal

Cara Menghitung HPP – Perhitungan akuntansi sangat menempel dalam dunia bisnis. Sebab biar suatu bisnis atau perusahaan sanggup terus berkembang maka dibutuhkan perhitungan yang benar-benar matang. Salah satu perhitungan yang sangat bermanfaat dalam dunia perjuangan menyerupai perjuangan masakan dan minuman, alat elektronik dan sebagainya adalah Harga Pokok Penjualan (HPP). 

Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara eksklusif maupun tidak eksklusif untuk menghasilkan barang atau jasa di dalam kondisi dan tempat di mana barang itu  dapat dijual atau digunakan. 

 Perhitungan akuntansi sangat menempel dalam dunia bisnis Cara Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan)+Contoh Soal

Untuk memperoleh perhitungan HPP yang benar, maka kita perlu mengetahui bagaimana cara menghitung HPP sesuai dengan hukum yang berlaku. Untuk mengetahui cara menghitung harga pokok penjualan kita juga harus mengetahui komponen yang menentukannya. 

Maka dari itu berikut ini akan kami bahas mengenai komponen HPP hingga rumus HPP sehingga sanggup Anda jadikan tumpuan atau materi belajar. Silakan simak artikel selengkapnya di bawah ini.

Komponen Penentu HPP Perusahaan Dagang 

Dalam perusahaan dagang, ada beberapa komponen yang memilih HPP suatu perusahaan. Berikut ialah penjelasannya: 

Persediaan awal barang dagang 

Persediaan awal merupakan persediaan barang yang tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagang sanggup dilihat pada neraca saldo periode berjalan atau awal perusahaan atau neraca tahun sebelumnya. 

Persediaan final barang dagang 

Artinya persediaan barang yang tersedia di final periode atau final tahun buku berjalan. Saldo ini biasanya diketahui pada data pembiasaan perusahaan di akhir periode. 

Pembelian bersih 

Pembelian higienis ialah seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan. Baik pembelian secara tunai ataupun kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian dan dikurangi belahan pembelian maupun retur pembelian yang ada. 

Cara Menghitung HPP Perusahaan Dagang 

 Perhitungan akuntansi sangat menempel dalam dunia bisnis Cara Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan)+Contoh Soal

Ada beberapa tahap untuk menghitung HPP perusahaan dagang. Rumus HPP untuk perusahaan dagang diawali dengan menghitung penjualan bersih, pembelian bersih, persediaan barang dan harga pokok penjualan. Berikut rumus yang sanggup Anda pakai. 

Menghitung Penjualan Bersih 

Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan) 

Untuk catatan, ongkos angkut penjualan tidak termasuk dalam hitungan harga pokok penjualan dan menjadi biaya umum. 

Menghitung Pembelian Bersih 

Pembelian Bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian) 

Menghitung Persediaan Barang 

Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih 

Menghitung Harga Pokok Penjualan 

HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir 

Contoh Perhitungan HPP Perusahaan Dagang 

Harga Pokok Penjualan

UD. Bersama

Per 31 Maret 2017 

Persediaan barang dagang (Awal)15000000
Pembelian75000000
Beban Angkut Pembelian1000000
Total Pembelian76000000
Retur Pembelian dan PH1500000
Potongan Pembelian2500000
Total Potongan Pembelian4000000
Total Pembelian Bersih72000000
Barang Tersedia untuk Dijual87000000
Persediaan Barang Dagangan (akhir)(12500000)
Harga Pokok Penjualan74500000

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa harga pokok penjualan pada tanggal 31 Maret 2017 dari UD. Bersama mencapai Rp 74.500.000. 

Baca Juga : Cara Menghitung Break Event Point

Komponen Penentu HPP Perusahaan Manufaktur 

Perusahaan manufaktur terang berbeda dibanding dengan perusahaan dagang. Sebab perusahaan manufaktur menciptakan produk yang dijual sendiri. Maka dari itu komponen penentu HPP perusahaan ini juga berbeda dengan perusahaan dagang. Setidaknya ada tiga komponen penentu HPP, antara lain: 

Biaya Bahan Baku 

Bahan baku ialah materi dasar yang digunakan untuk memproduksi suatu produk. Biaya materi baku mencakup harga pokok semua materi yang sanggup diidentifikasi dengan pembuatan suatu jenis produk dan sanggup dengan gampang ditelusuri atau dilihat wujudnya dalam produk selesai. 

Biaya Tenaga Kerja Langsung 

Tenaga kerja merupakan kegiatan fisik yang dilakukan karyawan untuk mengolah suatu produk. Biaya ini mencakup biaya-biaya yang berkaitan dengan penghargaan dalam bentuk upah yang diberikan kepada seluruh tenaga kerja yang ikut serta secara eksklusif dalam pengerjaan produk. 

Biaya Overhead 

Selain biaya materi baku dan tenaga kerja langsung, jua ada biaya produksi tidak langsung. Biaya overhead sulit untuk ditelusuri secara eksklusif lantaran produk atau aktivitas-aktivias pekerjaan. Biaya tidak eksklusif tersebut terkumpul menjadi biaya overhead pabrik atau BOP. 

Cara Menghitung HPP Perusahaan Manufaktur 

 Perhitungan akuntansi sangat menempel dalam dunia bisnis Cara Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan)+Contoh Soal

Dalam perusahaan manufaktur, cara menghitung HPP sedikit lebih rumit. Ada empat tahap mengenai cara menghitung HPP perusahan manufaktur. Anda sanggup simak tahap-tahap tersebut di bawah ini. 

Menghitung Bahan Baku yang Dipakai 

Pada tahap pertama, kita perlu menghitung materi baku yang digunakan dalam proses produksi. Rumusnya adalah: 

Bahan Baku yang Digunakan = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku 

Menghitung Biaya Produksi 

Tahap selanjutnya ialah menghitung biaya produksi. Rumus menghitung biaya produksi adalah: 

Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik 

Menghitung Harga Pokok Produksi 

Tahap ketiga ialah menghitung harga pokok produksi. Untuk tahap ini kita memakai rumus: 

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang dalam Proses Produksi – Saldo Akhir Persediaan Barang dalam Proses Produksi 

Menghitung HPP 

Di tahap keempat sekaligus tahap terakhir kita menghitung harga pokok penjualan. Rumus HPP ialah sebagai berikut: 

HPP = Harga Pokok Produksi + Persediaan Barang Awal – Persediaan Barang Akhir 

Sebagai gambaran, Anda sanggup menyimak gambar di bawah ini. 

  Perhitungan akuntansi sangat menempel dalam dunia bisnis Cara Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan)+Contoh Soal

Contoh Perhitungan HPP Perusahaan Manufaktur

PT Bumi Raya Autoparts merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan sparepart motor. Di awal bulan Juli, diketahui: 

Persediaan bahan baku mentah : Rp 50.000.000 

Bahan setengah jadi : Rp 100.000.000 

Persediaan spare part : Rp 150.000.000 

Untuk proses produksi bulan Juli, PT Bumi Raya Autoparts membeli materi baku Rp 750.000.000 plus biaya pengiriman Rp 20.000.000. Sedangkan selama proses produksi timbul biaya pemeliharaan biaya mesin sebesar Rp 10.000.000. 

Di final bulan Juli diketahui : 

Sisa penggunaan materi baku mentah : Rp 80.000.000 

Sisa materi setengah jadi : Rp 10.000.000 

Sisa sparepart siap jual : Rp 25.000.000 

Berapa Harga Pokok Penjualan (HPP) PT Bumi Raya Autoparts? 

Tahap 1 : Menghitung Bahan Baku yang Digunakan 

Bahan Baku yang Digunakan = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku 

Bahan Baku yang Digunakan = 50.000.000 + (750.000.000 + 20.000.000) – 80.000.000 = Rp 740.000.000 

Tahap 2 : Menghitung Biaya Produksi 

Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja eksklusif + biaya overhead produksi 

Total Biaya Produksi = 740.000.000 + 10.000.000 = Rp 750.000.000 

Tahap 3 : Menghitung Harga Pokok Produksi 

Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – saldo final persediaan barang dalam proses produksi

Harga Pokok Produksi = 750.000.000 + 100.000.000 – 10.000.000 = Rp 840.000.000 

Tahap 4 : Menghitung Harga Pokok Penjualan

HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan barang akhir

HPP = 840.000.000 + 150.000.000 – 25.000.000 = Rp 965.000.000 

Maka Harga Pokok Produksi PT Bumi Raya Autoparts pada bulan Juli ialah Rp 965.000.000. 

HPP Perusahaan Jasa 

Perusahaan jasa tidak sama dengan perusahaan dagang maupun manufaktur. Sebab dalam laporan keuntungan rugi perusahaan jasa tidak ada HPP. Berbeda dengan perusahaan dagang maupun manufaktur yang terdapat harga pokok penjualan atau HPP. Mengapa demikian? 

Alasannya lantaran pada perusahaan jasa tidak memiliki persediaan. Kendati begitu juga ada perusahaan jasa yang memiliki persediaan, lantaran kebanyakan perusahaan jasa yang beroperasi tidak murni atau tidak menjual jasa sepenuhnya. 

Misalnya jasa dokter, dalam prakteknya dokter tidak hanya mengatakan jasanya saja namun juga menjual obat. Maka dari itu ada persediaannya. Begitu juga dengan jasa reparasi alat elektronik, juga memiliki persediaan sparepart alat elektronik. 

Pada dasarnya sah-sah saja bila perusahaan jasa menampilkan HPP pada laporan keuntungan ruginya. Akan tetapi dalam PSAK tidak ada hukum khusus apakah perusahaan harus menyajikan Harga Pokok Penjualan atau tidak. Dalam PSAK 1 paragraf 101 hanya disebutkan bahwa entitas minimal menyajikan biaya penjualan yang terpisah dari biaya-biaya lainnya. 

Baca Juga : Cara Menghitung PPH 21

Bagaimana, cara menghitung HPP tidak sulit bukan? Perlu dicatat, cara di atas bukan panduan yang komprehensif. Meski begitu cara menghitung harga pokok penjualan sanggup Anda jadikan pemanis wawasan untuk memahami seputar harga pokok penjualan. 

Di samping itu dalam akuntansi ada dua sistem yang lazim dipakai, yaitu sistem periodik dan sistem perpetual. Kedua jenis sistem ini menentukan bagaimana pencatatan transaksi persediaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan. 

Demikian warta seputar cara menghitung HPP yang sanggup kami sampaikan. Semoga cara menghitung HPP perusahaan dagang dan cara menghitung HPP perusahaan manufaktur di atas sanggup memudahkan Anda untuk mempelajari lebih jauh mengenai rumus harga pokok penghasilan. 


Sumber https://www.finansialku.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Cara Menghitung Hpp (Harga Pokok Penjualan)+Contoh Soal"

Posting Komentar