Penguatan Pendidikan Karakter

Pendidikan aksara bukanlah suatu kebijakan gres sama sekali, alasannya tahun 2010 pendidikan aksara di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional Pendidikan Karakter yang berlandasakan pada Rencana Aksi Nasional (RAN). Sekarang, sebagaimana yang tertuang dalam Nawacita Presiden (Nawacita 8) melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Pendidikan aksara perlu dilanjutkan, dioptimalkan, diperdalam, dan bahkan diperluas sehingga diharapkan penguatan pendidikan aksara bangsa. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) secara sedikit demi sedikit mulai tahun 2016 dengan mengindahkan asas berkelanjutan dan kesinambungan.

PPK merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat aksara melalui proses pembentukan, transformasi, dan pengembangan potensi penerima didik dengan cara harmonasi olah hati (etik dan spiritual), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi dan numerasi), dan olah raga (kinestetik) sesuai falsafah hidup pancasila. Sedangkan, aksara senderi memili arti ciri khas seseorang atau sekolompok orang yang mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills) sebagai manifestasi dari nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

Yang membedakan impelementasi pendidikan aksara pada tahun 2010, dan PPK yang dimulai tahun 2016 secara sedikit demi sedikit hungga kini yaitu nilai utama aksara yang diharapkan. Jika pada tahun 2010 ada 18 nilai aksara yang diharapkan dimiliki oleh penerima didik, akan tetapi pada PPK hanya fokus pada 5 nilai aksara utama. Adapaun Nilai Utama Pada PPK yaitu sebagai berikut:

No
Nilai Utama Karakter
Subnilai Karakter
1.
Religius
Cintai damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kolaborasi antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mengasihi lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2.
Nasionalis
Apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
3.
Mandiri
Etos kerja (kerja keras), tangguh, tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4.
Gotong Royong
Menghargai, kerja sama, inklusif, kesepakatan atas kepuasan bersama, musyawarah mufakat, tolong-menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5.
Integritas
Kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, kesepakatan moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas)

Sumber: TIM PPK Kemendikbud. Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter Tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sumber http://blogeulum.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Penguatan Pendidikan Karakter"

Posting Komentar