Kenakalan Remaja


Kenakalan Remaja

Inti cerita
Pertarungan dan persaingan antar dua geng anak sekolah

Pesan moral
Janganlah bersaing dengan tidak sehat, bersaing lah secara sportif

Di sebuah pinggiran kota besar, berdirilah sebuah sekolah menengah yang cukup megah dan terkenal. Sekolah tersebut yaitu sekolah swasta bertaraf internasional yang sangat mengedepankan mutu belajar. Dari luar suasana sekolah terlihat begitu tertib dan teratur namun tidak begitu dengan suasana di dalam.

Ternyata, di lingkungan siswa ada dua geng siswa yang sering menciptakan gaduh di sekolah. Geng pertama yaitu geng venuse yang dimotori oleh empat orang siswa jago pelajaran yang berjulukan Arul, Dian, Wulan, dan Paijo. Geng saingannya yaitu geng skabas yang merupakan penguasa lomba yaitu Aleksa, Santy, Wuri, Albert, Samuel.

Pada awal tahun anutan gres kedua geng bersaing untuk mendapatkan anggota gres sebanyak-banyaknya dengan melaksanakan banyak sekali macam cara. Suatu hari…

Arul: Hai kawan, bagaimana nih program kita untuk merekrut anak-anak, jangan hingga kalah dengan Skabas dong…

Dian: Tenang, saya sudah siapkan seni administrasi khusus kok…. 
Wulan: Strategi apa nih, jitu tidak?
Paijo: Iya…. Jangan hingga gagal nih, jangan kalah start, saya gak mau geng kita kalah dari Skabas!

Sedang asyik mereka membahas persoalan anggota baru, tiba-tiba tiba Aleksa dari geng Skabas.

Aleksa: Hayooo….. kalian niscaya sedang menyusun seni administrasi kotor untuk mendapatkan anggota baru…. Tidak usah repot – repot, niscaya tidak akan ada yang mau bergabung dengan kalian!

Arul: Hei… membisu saja kau Aleksa, tidak usah banyak omong, nanti buktikan sendiri saja!
Dian: Iya nih anak, sok menguasai keadaan benar! 
Eleksa: Ya kita buktikan saja nanti….! Lihat ya….!

Aleksa pun berlalu begitu saja pribadi menuju ke kelas. Di kelas sudah menanti anggota geng Skabas lain.

Aleksa: Hei, kita jangan hingga kalah dengan geng Venuse, mereka sudah menyusun seni administrasi untuk mencari anggota baru…

Santy: Tenang, kita sudah se-langkah lebih maju, saya sudah mendapatkan lima orang sukarelawan dari kelas bau kencur untuk mencari anggota baru…. 
Wuri: Iya, santai saja Aleksa….

Albert: Benar tuh….
Aleksa: Bagaimana mereka, potensinya berapa persen….

Samuel: Tenang Aleksa, mereka jago kok, satu orang kita ambil dari ekskul basket, satu orang kita ambil dari paskibra, osis dan acara keagamaan. Pokoknya misi dijamin lancar…

Saat mereka sedang asyik ngobrol tiba-tiba anggota Venuse masuk ke kelas. Namun belum sempat mereka beradu argumen ibarat biasanya bel masuk sekolah telah berbunyi tanda awal pelajaran di mulai.

Awal tahu pelajaran gres sudah berjalan seminggu, masing-masing anggota geng Skabas dan Venuse semakin gencar mempengaruhi bau kencur untuk bergabung ke geng mereka hingga balasannya terjadilah hal yang cukup menggemparkan…

Aleksa: Bagaimana perkembangan….
Santy: Semakin bagus, sudah lebih dari 60 persen…
Wuri: Bagus, kita lanjut, kalau sanggup jangan sisakan untuk mereka
Aleksa: Benar sekali, biar mereka tahu rasa
Albert & Samuel: Setuju…
Arul: Hei kalian…. Apa maksud kalian….!

Aleksa: Ada apa kau Rul, tiba-tiba mencak-mencak ibarat orang tak berpendidikan saja…!
Arul: Jangan sok enggak tahu kalian, kalian kan yang memaksa belum dewasa untuk keluar dari geng kami… ngaku saja!
Dian: Benar tuh, kalian tidak sportif sama sekali… main paksa junior!
Albert: Hei, kalian jangan asal bicara ya, apa buktinya…
Paijo: Ahhhh… sudahlah, kalian memang kampungan…!
Wuri & Santy: Sudahlah biarkan saja mereka….

Akhirnya, terjadi saling langgar lisan dan berdebat yang menciptakan semua murid berkumpul mengelilingi kedua geng tersebut. Karena efek geng itu sangat besar balasannya seluruh siswa pun terbagi menjadi dua kubu dan siap saling serang….
Sontak gerombolan murid tersebut pribadi mendapatkan perhatian guru. Kepala satpam dan bahkan kepala sekolah pribadi ke lapangan menegur kedua geng tersebut. Mendapati para guru yang muncul belum dewasa lain pribadi berhamburan menghindar dan tinggal pentolan geng saja yang masih bertahan.

Kejadian itu menjadi sorotan namun ketika itu mereka tidak mendapatkan sangsi, mereka hanya mendapatkan teguran ringan saja dari pihak sekolah. Setelah itu keadaan sekolah pun kembali berjalan normal.

Beberapa hari sehabis bencana itu sekolah kembali ibarat biasa namun dalam hati anggota geng tersebut masih ada rasa yang mengganjal dan ingin tau sehingga balasannya timbullah perkelahian antar ketua geng. Suatu hari, sehabis pulang sekolah…

Paijo: Hei kawan, lihat tuh para pecundang mau lewat…..
Arul, Dian dan  Wulan: Hu…. Pecun……. Pecun….
Aleksa: Tak usah cari gara-gara kalian, kalau berani sini kita duel aja…

Santy: Iya sini….. dasar kampungan
Dian: Woi…. Dasar tuan putri dari kerajaan sampah….
Santy: Ember loe ya…..
Dian: Baskom loe ya…..!

Tawuran antar dua kelompok geng anak sekolah pun tak terhindarkan. Dengan anarkis mereka saling serang satu sama lain. Padahal diantara mereka banyak yang cewek tapi justru merekalah yang paling terlihat beringas….

Arul: hajaarr….
Aleksa: Awas kalian….hua….
Wuri: Adoooh…. Sial loe ya….

Kali ini merka sanggup puas berkelahi alasannya yaitu tidak ada yang berani melerai perkelahian antar dua kelompok geng tersebut. Akhirnya semua bengkak dan perkelahian pun berhenti dengan sendirinya. Keesokan harinya dengan sebagian wajah yang abses mereka berangkat sekolah ibarat biasa.

Arul: Dongkol benar gue sama mereka, coba aja kalian tidak mundur…
Dian: Mereka juga kuat brai, gua aja hingga bengkak gini..
Wulan: Bener, bibir gua agak jontor nih….
Paijo: Ah…sudah membisu kalian, kalian tidak ingat tadi kepala sekolah bilang apa, kita mau ada turnamen basket nasional.

Dian: Ya, kita siapkan tim sebagai bukti buat mereka!
Arul: Benar, tapi siapa saja yang jago!
Wulan: Aku yang atur….
Paijo: Bagus, kita siapkan kini dan kita buktikan bahwa kita yang terhebat…

Di sisi lain, anggota geng Skabas juga tidak mau kalah.

Aleksa: Pasti ia orang sudah duluan menyiapkan strategi…
Santy: Strategi apa???
Wuri: Turnamen basket!!
Albert: Ah, kalau itu serahkan ke saya saja biar saya siapkan tim terhebat!

Samuel: Benar Albert, kali ini pastikan mereka tahu siapa kita!
Santy: Jangan kalah ibarat kermarin…. Buat aib saja!
Albert: Kali ini saya jamin….

Sampai di hari penentuan kedua geng bertemu. Melalui anggota tim-nya, mereka bersaing untuk menjadi wakil sekolah dalam ajang turnamen basket yang akan diadakan.

Arul, Dian, Wulan, Paijo: Venuse…….!!! Venuse…….!!! Venuse…….!!! Venuse…….!!! 
Aleksa, Santy, Wuri, Albert, Samuel: Skabas……!!!! Skabas……!!!! Skabas……!!!! Skabas……!!!!

Diakhir pertandingan balasannya tim dari geng Skabas yang memenangkan pertandingan dan berhak untuk mewakili sekolah di kejuaraan basket tersebut.

Arul: Dasar kalian tak mutu!!
Dian: Iya…. Kalian ini bagaimana, memalukan….!
Wulan & Paijo: Pulang aja yuk…..
Aleksa, Santy, Wuri, Albert, & Samuel: Huuuu………!!!

Persaingan antar geng Venuse dan Skabas belum berhenti hingga disitu. Bahkan kondisi perselisihan kedua geng tersebut semakin memanas dan terlihat pada persaingan antar pentolan geng tersebut.

Aleksa: Hei ….Geng Venuse, sudahlah kalian mengaku kalah saja, kalian tidak ada tugas di sekolah ini, kalian jadi beban saja!
Albert: Benar!
Wuri: Akan lebih baik jikalau kalian minta maaf dan mengakui Skabas yang lebih unggul… benar tidak kawan…?
Santy: Harusnya sih gitu, kalau mereka masih punya malu….

Arul: Jaga ucapan kalian….
Aleksa: Apa, kalian tidak terima!!!
Dian: Mau kalian apa!!! Mau duel, gue ladenin!

Wulan & Paijo: Iya…..
Paijo: Berani gak, ciut nyali loe….!
Albert: Gak usah nunggu lama, istirahat pertama kita tunggu di belakang sekolah!!!

Aleksa, Santy, Wuri, Albert, dan Samuel pribadi pergi meninggalkan mereka. Di dalam kelas suasana begitu hening tak ibarat biasa. Kedua geng lebih banyak diam, mungkin kesabaran mereka sudah memuncak dan tak terbendung lagi. hingga ketika istirahat pertama tiba…

Aleksa, Santy, Wuri, Albert, & Samuel: Cabut……
Wuri: Lewat depan aja….
Albert: Kelamaan…. Lompat pagar aja….!!!

Di luar rupanya Geng Venuse sudah menunggu….

Arul: Woi…. Banci loe nih…!
Santy: Bacot looo…..!!!
Dian, Wulan, Paijo: Ah……ihhlh…

Perkenalian antara mereka tak terhindar lagi. Perkelahian kecil, ala dua pentolan geng yang bersaing. Keramaian pun pribadi terdengar ke dalam sekolah. Ada murid yang melihat dan keributan pun berakhir di meja kepala sekolah! Singkat cerita, balasannya mereka dipaksa berdamai oleh kepala sekolah, mereka menerima…

Santy: Ya sudahlah….
Wuri: Gak ada pilihan lain…..

Albert: Benar… tak apa, kita coba saja, siapa tahu kita sanggup menjadi sesuatu
Arul: Sudah, kalian tak usah bikin gaduh lagi…. bergotong-royong ini salah kalian kan…

Dian: Iya… Kalian yang bikin heboh..
Wulan & Paijo: Sudah…sudah!! Kalian mau dikeluarkan dari sekolah!
Aleksa, Santy: Iya… kalian mau!!!

Wuri: Kalau dikeluarkan dari sekolah gak kan ada sama sekali Venuse atau Skabas…
Wulan: Benar juga sih….
Arul, Dian, Wulan, Paijo: Jadi….

Santy: Kita bikin geng gres aja…. satu sekolah kita semua….
Albert: Aturannya gimana….
Paijo: Yang tidak berprestasi kita perihal dan kita hukum….!

Aleksa, Santy, Wuri, Albert & Samuel: Stuju……..
Arul, Dian, Wulan & Paijo: Stuju……….
Bersaing sehat dalam prestasi, balasannya itulah yang terjadi pada kedua geng tersebut. Karena tidak mendapatkan restu dengan bencana memalukan tersebut maka balasannya ajuan dari kepala sekolah mereka harus bersatu atau mereka dikeluarkan dari sekolah.
Dasarnya mereka belum dewasa pintar, mereka menentukan pilihan yang bijak. Mereka balasannya mengarahkan persaingan ke hal yang lebih positif, bersaing untuk prestasi.


Sumber http://gad0-gado.blogspot.com/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Kenakalan Remaja"

Posting Komentar