Contoh Pidato Wacana Mengikuti Sunnah Rasul

Sunnah Rasul maksudnya yaitu mengikuti kebiasaan dan prilaku baik dari Nabi Muhammad saw. Nah, untuk lebih memahami dan lebih terang klarifikasi mengenai apa saja Sunnah Rasul yang mesti kita laksanakan terlebih dahulu marilah kita simak bersama contoh pidato wacana mengikuti Sunnah Rasul berikut ini.

Assalamu'alaikum Wr.Wb

(Silahkan Pilih Contoh Mukodimah Pidato yang anda sukai)

Para hadirin yang berbahagia,
Sebagai umat islam tidaklah cukup hanya dengan mengakui adanya Allah dan mengakui bila Muhammad itu utusan Allah. Mengakui adanya Allah dan Rasulullah Muhammad, tetapi tidak mengerjakan tuntunannya, juga dianggap kurang tepat imannya.

Jadi, orang muslim yang berharap nirwana kelak di akhirat, tetapi tidak melaksanakan sunah Rasul, maka keinginann itu hanya sia-sia. Artinya, tak mungkin ia mendapat syafa'at dari Rasulullah kelak di hari Kiamat.

Setiap orang yang mengakui beriman, maka hendaknya harus mengenal Allah (mengenal Allah dalam tanda kutip); dan harus mengakui keberadaan-Nya. Kemudian menyembahnya. Lalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam Al-Qur'an disebutkan sebuah firman Allah sebagai berikut:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ

وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya:
Katakanlah: "Jika kau (benar-benar) menyayangi Allah, ikutilah aku, pasti Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS: Ali Imran Ayat: 31)

Beriman kepada Allah saja belumlah cukup bila tidak menyintai dan mengikuti aliran Rasulullah saw. Pada surat Ali Imran disinggung bahwa apabila seseorang benar-benar menyintai Allah, maka hendaknya mengikuti tuntunan Rasulullah. Kalau keduanya sanggup berjalan dengan baik, maka ia akan mendapat rahmat dari Allah, yaitu berupa ampunan atas dosa-dosa yang dilakukannya. Kalau sudah demikian, maka sangat besar kemungkinannya kelak masuk surga.

Para hadirin rahimaukumulloh,
Jika kita berikrar dengan mengucapkan dua kalimat syahadat berarti telah mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah. Hendaknya ikrar itu janganlah hanya di bibir saja tetapi haruslah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Islam mempunyai aturan-aturan dan Allah memberi perintah serta larangan-larangan. Semua itu harus dikerjakan dan dipatuhi. Orang yang mengakui bahwa Rasulullah yaitu utusan Allah, tetapi ia tidak menjalankan ibadah sebagaimana yang dikerjakannya, maka berarti ia melaksanakan penyimpangan.

Amal ibadah yang kita kerjakan kini ini harus sejalan dengan aliran Rasulullah. Jika menyimpang, berarti bid'ah. Sedangkan bid'ah ialah menambah dan mengurangi aturan sehingga menjadi berdosa bagi pelakunya.

Karena itu segala yang dihentikan Rasulullah saw. maka hendaknya kita menjauhinya. Segala yang diperintahkan atau dianjurkan, haruslah kita kerjakan. Ini namanya mengikuti sunah Rasul dan sebagai hebat sunah waljamaah.

Para hadiirn rahimakumulloh,
Dalam Al-Qur'an diterangkan wacana firman Allah yang artinya, "Segala sesuatu yang diberikan Allah kepadamu, maka ambilah dan apa yang dilarang-Nya, maka tinggalkanlah." (QS. 59:7)

Kalimat "sesuatu yang diberikan kepadamu" dalam ayat tersebut mempunyai makna suatu aliran atau perintah Rasulullah kepada uamt-Nya. Sedangkan kalimat "apa yang dilarangnya" yaitu suatu larangan yang tidak boleh untuk dilakukan. Karena itu perintahNya hendaknya kita kerjakan dan laranganNya kita tinggalkan.

Sementara itu ada golongan orang yang bilang, bahwa Muhammad yaitu insan biasa. Dia juga pernah khilaf dan pernah berbuat kesalahan.

Dalam urusan duniawi, Nabi Muhammad yaitu insan biasa menyerupai kita-kita ini. Bahkan ia orangnya tak pernah bersekolah. Dia dibesarkan dalam keluarga sederhana dan menjadi anak yatim semenjak kecil.

Namun dalam urusan syariat Islam, kasus perintah dan larangan yang berkenaan dengan agama, maka Muhammad berperan sebagai Rasulullah. Sebagai utusan Allah. Segala yang dikatakannya bukan lantaran hawa nafsunya, tetapi berdasarkan firman dan wahyu Allah.

Allah berfirman, "Dan tidaklah ia (Muhammad) berkata berdasarkan kemauan hawa nafsunya. Ucapan itu tidak lain hanyalah wahyu yang disampaikan kepadanya." (QS. 53:3-4).

Hal-hal yang berkenaan dengan aturan atau syara', maka Rasulullah selalu memberikan berdasarkan firman (wahyu) Allah. Lebih-lebih bila ada duduk kasus yang tidak sanggup diputuskan, maka segera turun firman Allah untuk memberi jalan pemecahan itu. Sehingga setiap ayat Al-Qur'an bahu-membahu mempunyai Asbabun Nuzul yaitu sebab-sebab turunnya firman Allah tersebut.

Karena itulah Rasulullah yaitu sosok insan yang harus diteladani, ucapan dan perilakunya yang termuat dalam hadis haruslah ditiru oleh setiap muslim. Allah berfirman "Sesungguhnya ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagimu, yakni bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (percaya) akan tibanya yaumil Akhir (Kiamat) dan banyak menyebut nama Allah."

Para hadirin yang saya hormati,
Sesunggunya banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang mengambarkan dan menganjurkan supaya kita mematuhi Rasulullah Muhammad. Allah menjelaskan bahwa barangsiapa mematuhi Rasul maka berarti mematuhi Allah, hal ini mematuhi makna bahwa seseorang yang mematuhi Rasul maka pasti mematuhi Allah. Akan sia-sia bila seseorang mematuhi Nabi namun syirik menyekutukan Allah, keduanya harus sejalan.

Mematuhi Rasul tidak hanya membanggakan kelebihan-kelebihannya. Namun yang dimaksudkan menyintai ialah melaksanakan segala tuntunan dan ajarannya dengan penuh kosekuen. Adakalanya orang saking cintanya kepada Rasulullah sehingga timbulah pengkultusan. Menyintai secara berlebih-lebihan sedangkan ajarannya dilupakan. Hal yang demikian ini bukanlah berarti cinta Rasul.

Kita boleh menyintai Rasul. Kita boleh mengagungkannya. Bahkan kita dianjurkan supaya memanjatkan shalawat selalu kepada Rasulullah. Namun kita tidak boleh mengkultuskannya. Kita tidak boleh menyembahnya. Sebab mengkultuskan atau menyembah Rasulullah sama artinya dengan syirik. Allah Ta'ala memerintahkan kita untuk meneladani Rasulullah; bukan untuk menyembahnya.

Para hadirin yang berbahagia,
Jika kita mau meneladani sifat-sifat Rasulullah saw. maka tentu akan menjadi insan yang berakhlak luhur. Perilaku Rasulullah selalu terpuji, disukai teman dan disegani lawan. Semenjak kecil, benih-benih akhlakul karimah sudah dimilikinya. Orang yang paking kita muliakan dan kita hormati yaitu Nabi Muhammad saw. Dia lah yang kelak memberi syafa'at, atau dukungan bagi setiap muslim yang mengalami kesulitan. Yakni kesulitan dikala sudah berada di Yaumil Hisab atau hari perhitungan amal. Bukankah dalam Al-Qur'an diterangkan, " Dan sesunggunya kau (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, yaitu Allah (Agama Islam). (QS. 42:52)

Muhammad yaitu insan yang diangkat Allah menjadi Rasul. Dialah yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus, memberi penerang dari kegelapan. Ajaranya yaitu cahaya kebenaran. Karena itu kita wajib mmenjalankan perinyahnya. Sebab apa yang diperintahkan Rasulullah saw. juga perintah Allah SWT. Barangsiapa yang patut kepada Rasulullah berarti patuh kepada Tuhannya. Siapa yang durhaka kepada Rasullah berarti Pula durhaka kepada Tuhannya. Rasulullah tidak pernah memerinyahkan wacana syariat kecuali berasal dari Allah.

Kemuliaan Nabi Muhammad tidak hanya diagungkan oleh umatnya, tetapi malaikatpun memujinya. Hal itu terbutkti bahwa Allah dan para malaikatNya mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad . Karena itu, hendaknya kitapun mengucapkan shalawat dan salam kepadanya pula.

Oleh alasannya itu, sebagai umat muslim yang memegangi ajarannya, maka hendaknya kita mengikuti apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah, larangan kita tinggalkan dan perintahnya kita lakukan. Semoga kita termasuk orang yang mendapat syafa'at dari Nabi Muhammad saw. Nanti di hari kiamat, terutama di Yaumil Hisab. Amin

Bilahit taufiq wal hidayah wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Sumber http://pidatu.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Contoh Pidato Wacana Mengikuti Sunnah Rasul"

Posting Komentar