Eksitasi Membran (2)
Eksitasi Membran
Stadium Potensial Aksi
Repolarisasi
Koordinasi Kehidupan
• Pengertian Eksitasi:
- Perangsangan
- Keadaan terangsang
- Fisiologi penambahan tenaga pd suatu sistem yg mengalihkannya dr keadaan dasarnya ke suatu keadaan dng tenaga yg lebih tinggi
• Setiap binatang akan melaksanakan suatu kegiatan yang didahului dengan eksitasi membran
Teori eksitasi membran didasarkan pada gagasan bahwa:
• Stimulasi membran permukaan sel esitabel menimbulkan restrukturisasi molekul yang mengubah permeabilitas membran
• Menimbulkan perpindahan ion melewati membran
• Sumber energi untuk arus ini yakni distribusi yang tidak merata antara sitoplasma dan media ekstraseluler dari ion anorganik utama: akumulasi ion K + dalam sel dan ion Na + dan Cl – di luar sel
• Perbedaan konsentrasi ion di sisi berlawanan dari membran sel à tegangan yang disebut potensial membran
• Nilai-nilai khas potensial membran berada dalam kisaran -40 mV hingga -80 mV
• Banyak ion-ion yang mempunyai perbedaan gradien kosentrasi antra extra dan intra selluler
• Perbedaan gradien konsentrasi ini memperlihatkan energi potensial untuk memdorong pembentukan potensial membran (tegangan membran) à perbedaan potensial listrik antara interior dan eksterior dari sel biologis
• Semua binatang sel dikelilingi oleh membran plasma terdiri dari bilayer lipid dengan banyak sekali jenis protein tertanam di dalamnya
• Potensi membran timbul terutama dari interaksi antara membran dan tindakan dari dua jenis protein transmembran tertanam dalam membran plasma
• Membran berfungsi baik sebagai isolator dan penghalang difusi untuk pergerakan ion
• Ion transporter / pompa protein aktif mendorong ion melintasi membran untuk membentuk gradien konsentrasi di seluruh membran
• Saluran ion memungkinkan ion untuk bergerak melintasi membran menuruni gradien konsentrasi , suatu proses yang dikenal sebagai difusi difasilitasi
• Contoh transporter ion Na + / K +-ATPase natrium pompa kation dari dalam ke luar, dan kation kalium dari luar ke dalam sel.
Potensial Membran
• Sel dalam keadaan istirahat diluar bermuatan (+) dan didalam (-)
• Perbebadaan potensial antara di dalam sel dan di luar sel à potensial membran
• Potensial membran terjadi “pompa Na-K”
• Pompa Na-K, mengeluarkan K dari sitoplasma keluar sel, dan memasukan Na dari luar ke dalam sel (3K, 2Na)
• K tinggi didalam sel (CIS), Na tinggi diluar sel (CES)
Potensi membran mempunyai dua fungsi dasar:
- Memungkinkan sel untuk berfungsi sebagai baterai , memperlihatkan kekuatan untuk mengoperasikan banyak sekali "perangkat molekul" tertanam dalam membran
- Sel elektrik eksitabel ibarat neuron dan sel-sel otot dipakai untuk transmisi sinyal antara banyak sekali cuilan sel
Potensial Aksi
• Pada dikala ada rangsangan saraf, rangsangan menimbulkan pompa Na-K berhenti
• Rangsangan menimbulkan permiabilitas Na ke dalam sel meningkat 5000x yang menimbulkan ion dalam sel berubah jadi nyata dan diluar negatif
• perubahan ion dari negatif menjadi nyata disebut depolarisasi
Stadium Potensial Aksi
Potensial agresi terdiri 2 stadium :
• Depolarisasi membran àperubahan muatan ion didalam sel dari negatif menjadi nyata
• Perubahan ion tsb akhir permiabilitas Na masuk ke dalam sel meningkat
• Permiabilitas Na yang meningkat akhir adanya rangsangan pada sel (listrik, zat kimia)
• Potensial nyata di dalam sel à Potensial Reversal
• Repolarisasi membran
Repolarisasi
• Potensial Reversal (potensial positif) menyebabkan, permiabilitas Na tertutup, balasannya hanya ion K saja yang keluar dari sel, hal tersebut menimbulkan potensial di dalam sel berubah lagi dari nyata menjadi negatif
• Perubahan potensial nyata menjadi negatif didalam sel disebut Repolarisasi
• Kisaran potensial istirahat neuron -70 hingga -80 milivolt
• Bagian dalam sel mempunyai tegangan dasar negatif kurang dari sepersepuluh volt
• Pembukaan dan penutupan saluran ion sanggup menginduksi kehilangan potensial istirahat
• Depolarisasi bila tegangan interior menjadi lebih nyata (-70 mV hingga -60 mV)
• Hyperpolarization bila tegangan interior menjadi lebih negatif (-70 mV menyampaikan dari ke -80 mV)
Apa Itu Sel?
• Sel yakni unit struktural terkecil makluk hidup yang bisa mengurus kehidupannya sendiri
• Sel insan terdiri dari 75 triliun
• Sel terdiri 2 cuilan utama: nukleus dan sitoplasma
• Antara nukleus dan sitoplasma dipisahkan oleh membran inti
• Antara sitoplasma dan luar sel dipisahkan oleh membran sel
Koordinasi Kehidupan
• Manusia termasuk organisme multiseluler
• Sel à jaringan à organ à sistem organ
• Pusat pengaturan sistem organ à otak
• Otak memberikan pesan kepada organ melalui: - Impuls listrik à via neuron
- Impuls kimia à via hormon
APA ITU SEL EKSITABEL
• SEL PEKA TERHADAP RANGSANG (SEL SARAF DAN SEL OTOT)
• Macam Rangsangan: * Listrik
* Kimia: - Asam
- Basa
- Garam
* Fisika: - Suara
- Sinar
- Trauma
- Warna
SEL SARAF = NEURON
• UNIT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL TERKECIL DARI SISTEM SARAF
• JUMLAH : ± 10 11
• Terdiri dari :
* DENDRIT à PENERIMA RANGSANG
* SOMA (PERIKARION, TUBUH SEL) à SEDIA BHN MAKANAN U/ HIDUP SEL
* AKSON à PENGHANTAR IMPULS
NEUROGLIA
• SEL PENYANGGA/SEL PENYOKONG NEURON
• JUMLAH : 5-10 X NEURON
• YAITU : - SEL SCHWANN (SST)
- SEL SATELIT (SST)
- OLIGODENDROSIT (SSP)
- SEL EPENDIMAL (SSP)
- ASTROSIT (SSP)
- MIKROGLIA (SSP)
KONDUKSI IMPULS SARAF PADA AKSON BERMIELIN
• MIELIN --- > ISOLATOR LISTRIK.
• KONDUKSI PADA NODE OF RANVIER (SIMPUL RANVIER).
• SALTATORY CONDUCTION
• LEBIH EFISIEN
- KECEPATAN : LEBIH CEPAT DIBANDING AKSON TAK BERMIELIN
» saraf bermielin : 120m/detik
» saraf tak bermielin : 1 m/detik
» makin kecil diameter serat saraf , makin lambat konduksinya.
NEURON BERDASARKAN STRUKTUR :
• BIPOLAR mis ; retina mata
• MULTIPOLAR mis : saraf motorik
• PSEUDOUNI POLAR mis ; saraf sensorik
• SINAPS à Hubungan antar neuron
• NEURO MUSCULAR JUNCTION (myoneural) à kekerabatan neuron dg otot
• Ada dua macam sinaps:
Sinaps kimia à mensekresi neurotransmintter à bekerja hanya satu arah
Sinaps listrik à ujung-ujung sinaps ini terdapat di dendrit (90%) dan soma (10%) à dapat bekerja dalam dua arah
Mekanisme sinaps kimia
• Ujung neuron (presinaps) à sekresi neurotransmitter à celah sinaps à bekerja pada postsinaps di neuron berikutnya à eksitasi atau inhibisi
Mekanisme sinaps listrik
• Ujung neuron à pedoman listrik à gap junction à neuron berikutnya
• Diujung suatu dendrit terdapat presinaps
Struktur interna pada ujung presinaps adalah:
• Mitokondria : untuk menghasilkan energy
• Vesikel transmitter à sekresi bahan-bahan transmitter à merubah permeabilitas membrane neuron postsinaps à reseptor perangsang atau reseptor penghambat à eksitasi atau inhibisi
• Untuk merangsan atau menghambat penjalaran saraf ke neuron berikutnya diharapkan transmitter à diharapkan mekansime potensial agresi
Mekanisme kerja Sinap
1. Impuls/P.A hingga di axon presinap
2. Saluran ion Ca terbuka
3. Ion Ca masuk à translokasi vesikel
4. Eksositosis (keluarnya transmiter ke celah sinap)
5. Neurotransmiter berikatan dg reseptor
6. Efek Excitatory (menghantar) atau Inhibitory (menghambat) impuls
NEUROTRANSMITER
• Zat kimia yang disintesis oleh badan sel dan disekresi oleh ujung akson
• Zat kimia yang meneruskan impuls dari satu neuron ke neuron/badan sel lainya
• Dapat bersifat EKSITASI & INHIBISI
• Bekerja bila sel akseptor mempunyai reseptor didalam membran presinaptik
• Misal: neuron yang sama akan terangsang (exitasi) oleh sinap yang melepaskan asetilkolin , tetapi dihambat (terinhibisi) oleh sinap lain yang melepaskan glisin
• Membran saraf mengandung reseptor eksitasi untuk asetilkolin dan reseptor Satu neuron hanya melepaskan satu jenis neurotransmiter
• Satu neuron hanya melepaskan satu jenis neurotransmiter
NEUROTRANSMITER EKSITASI
- ASETILKOLIN à disekresi neuron sel otak, bisa juga bersifat inhibisi
- Asam Glutamat à disekresi oleh bongkol sinaptik lintasan sensorik
- Zat P à disekresi oleh ujung saraf nyeri dalam substansia gelatinosa medulla spinalis
- Enkefalin dan Endorfin à disekresi oleh ujung saraf medulla spinalis, batang otak, talamus dan hipotalamus
ZAT TRANSMITER INHIBISI Misal ; SEROTONIN, DOPAMIN, GABA, GLISIN, , ASPARTAT.
Transmiter Inhibisi
• Norepineprin à disekresi oleh neuron di formatiorecularis batang otak dan hipotalamus, umumnya bersifat inhibisi, tapi ada yang eksitasi
• Epineprin à disekresi sedikit neuron, sifat sama dengan norepineprin
• Dopamin à disekresi oleh neuron substansia nigra, umumnya bersifat inhibisi
• Glisin à disekresi oleh sinap medulla spinalis, umumnya inhibisi
• Asam Gama Amionobutirat à disekresi oleh sinap medulla spinalis, serebelum, ganglia basalis, umumnya inhibisi
• Serotonin à disekresi oleh batang otak, penghambat lintasan nyeri di medulla spinalis
EPSP à EXCITATORY POSTSYNAPTIC POTENTIAL
IPSP à INHIBITORY POSTSYNAPTIC POTENTIAL
2 MACAM SUMASI :
1. SUMASI RUANG ( SPATIAL ): PENJUMLAHAN DUA ATAU LEBIH SINAPS.
2. SUMASI WAKTU ( TEMPORAL ): SINAPS YANG SAMA MELETUP BERURUTAN SECARA CEPAT.
SARAF BERDASARKAN FUNGSI
1. S. SENSORIK = SARAF AFFERENT
2. S. MOTORIK = SARAF EFFERENT
3. S. ASOSIASI = INTER NEURON
SARAF SENSORIK = SARAF AFFERENT
• Menghantarkan rangsangan dari reseptor sensoris ke sistem saraf pusat.
• Reseptor terdapat didendrit atau tubuh sel yang mendapatkan rangsangan fisik atau kimiawi.
SARAF MOTORIK = SARAF EFFERENT
• Membawa informasi keluar SSP ke organ sasaran (sel otot atau kelenjar).
- SARAF SOMATIK
- SARAF OTONO-MIK
SARAF ASOSIASI = INTER NEURON
• Menyampaikan pesan antara s. sensorik dan s. motorik.
• Terletak di SSP dengan jumlah hampir 90% dari seluruh neuron.
SISTEM SARAF
• SISTEM SARAF PUSAT ( CNS )
- OTAK
- MEDULLA SPINALIS
• SISTEM SARAF TEPI/PERIFER ( PNS )
- N. CRANIALIS
- N. SPINALIS
• SISTEM SARAF OTONOM ( ANS )
- SARAF SIMPATIS
- SARAF PARASIMPATIS
Sistem Saraf:
1. Pusatà otak dan medulla spinalis à Pusat Pengendali/ Pengambil keputusan/ Memori
2. Saraf tepià -Nn Cranialis(12 psg),, -Nn Spinalis (31 psg),, -Saraf Simpatis & Parasimpatis à konduksi impulsà saraf sensoris(aferen),, saraf motorik (eferen)
SISTEM SARAF PUSAT
• 1. OTAK = ENCEPHALON
A. TELENCEPHALON =
A. CEREBRUM = OTAK BESAR
– KORTEKS SEREBRI
– KORPUS STRIATUM
– RHINCEPHALON
CEREBRUM terbagi atas 4 lobus :
• Lobus temporalis à intepretasi basi , memori
• Lobus frontalis à gerakan motorik
• Lobus parietalis à pendengaran, taktil
• Lobus oksipitalis à visual
B. DIENCEPHALON
- THALAMUS à Menerima rangsang nyeri
- EPITHALAMUS à terdapat choroid plexus tempat pembentukan cairan serebrospinal
- HIPOTHALAMUS
FUNGSI KHUSUS HIPOTHALAMUS;
1. PENGATURAN KARDIOVASKULAR
2. PENGATURAN SUHU TUBUH
3. PENGATURAN AIR TUBUH
4. PENGATURAN MAKAN
5. PENGENDALIAN RASA TERANGSANG DAN MARAH
6. PENGENDALIAN FUNGSI ENDOKRIN
C. MESENCEPHALON = OTAK TENGAH
D. RHOMBENCEPHALON = OTAK BELAKANG
* METENCEPHALON :
- CEREBELLUM = OTAK KECIL fungsi : keseimbangan.
- PONS
* MIENCEPHALON :
- MEDULLA OBLONGATA sebagai :
- pusat respirasi
- pusat reflek batuk, menelan, muntah, salivasi
2. MEDULLA SPINALIS
- PEMBAGIAN SEGMENTASI JELAS
- TIAP SEGMEN TERDAPAT SARAF SPINAL
Mekanisme pelindung otak & medula spinalis
1. Tulang
2. Meningen (Meninx)
3. Cairan Serebrospinalis
4. Blood Brain Barrier (Sawar Darah Otak)
TIGA TINGKAT UTAMA DALAM SISTEM SARAF PUSAT :
1. MEDULLA SPINALIS à MENGENDALIKAN POLA REFLEKS DASAR TUBUH.
2. DAERAH BASAL OTAK à MENGENDALIKAN FUNGSI TUBUH SEPERTI KESEIMBANGAN, GERAKAN KASAR TUBUH, MAKAN, JALAN, BERNAFAS.
3. KORTEKS SEREBRI à BERPIKIR, KEGIATAN MOTORIK HALUS.
SELAPUT SSP ( MENINX ) dari luar ke dalam :
epidural
1. DURAMATER à TEBAL DAN KERAS
subdural
2. ARACHNOID à TIPIS DAN LUNAK
subarachnoid
3. PIAMATER à TIPIS DAN LUNAK
CAIRAN SEREBROSPINAL
• terdapat di dalam ventrikel otak
• dibentuk oleh : plexus choroideus
• Direabsorpsi di rongga Sub arachnoid
• penimbunan à HIDROCEPHALUS, krn
– Obstruksi
– Penurunan reabsorpsi
• fungsi : - alas pengaman
- metabolisme jaringan SSP
Sawar darah otak = Blood brain barrier
• terbentuk dari sel-sel endotel yang saling berikatan erat di kapiler otak.
• melindungi sel-sel otak terhadap bahan-bahan asing.
• banyak materi kimia maupun obat tidak sanggup lewat.
• Mudah lewat : 02, H20, CO2, glukosa, alkohol, asam amino.
Refleks
• Mekanisme kerja dasar sistem saraf
• Busur refleks : Rangsangan à Reseptor à Saraf Sensoris à Saraf Pusat à Saraf Motorik à Efektor (organ pelaksana)
REFLEKS SEDERHANA
• JAWABAN MOTORIK YANG TERJADI KARENA PERANGSANGAN SENSORIK YANG DIOLAH DI MEDULA SPINALIS
Contoh :
• REFLEKS PENARIKAN DIRI ( WITHDRAWAL REFLEX )
• REFLEKS MENGGARUK
• REFLEKS BERJALAN.
KOMPONEN LENGKUNG REFLEKS TERDIRI DARI :
1. RESEPTOR
2. SARAF SENSORIK
3. SINAPS
4. SARAF MOTORIK
5. TARGET ORGAN
* SISTEM SARAF TEPI/PERIFER ( PNS )
- N. CRANIALIS à 12 PS
- N. SPINALIS à 31 PS
* SISTEM SARAF OTONOM
• FUNGSI : HOMEOSTASIS, MELALUI REGULASI AKTIVITAS OTOT JANTUNG, OTOT POLOS DAN KELENJAR.
• TERDIRI DARI DUA BAGIAN :
w SARAF SIMPATIS
w SARAF PARASIMPATIS
PERBEDAAN ANTARA SARAF SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
1. PEMBAGIAN ANATOMI.
Asal :
S : segmen torakal dan lumbal medula spinalis
P : saraf kranial dan segmen sakral medula spinalis
2. EFEK PERANGSANGAN TERHADAP ORGAN SALING BERLAWANAN.
3. JENIS ZAT TRANSMITER.
S : Preganglionik : Acetilkolin; Post ganglionik : Nor Adrenalin
P : Preganglionik : Acetilkolin; Post ganglionik : Acetilkolin
FUNGSI SARAF SIMPATIS :
• Pengendalian derajat vasokonstriksi di kulit
• Pengendalian kecepatan pengeluaran keringat
• Pengendalian frekwensi denyut jantung
• Pengendalian tekanan darah
• penghambatan sekresi dan gerakan gastro-intestinalis.
• Meningkatkan metabolisme sel
FUNGSI SARAF PARASIMPATIS :
• Mengendalikan pengfokusan mata dan dilatasi pupil.
• Mengendalikan sekresi kelenjar ludah, denyut jantung, sekresi lambung, sekresi pankreas.
© SERAT KOLINERGIK :
• SEKRESI : ACETILKOLIN
• RESEPTOR :
§ TIPE MUSKARINIK
- otot polos
- otot jantung
- sel kelenjar
§ TIPE NIKOTINIK
- neuromuscular junction
© SERAT ADRENERGIK :
• SEKRESI : NOR ADRENALIN, ADRENALIN
• RESEPTOR :
§ TIPE a (ALPHA) » nor adrenalin
- pembuluh darah
§ TIPE b (BETA) » adrenalin
- b 1 à miokard
- b 2 à bronchus, vasa coronaria
Propagasi
PROPAGASI DAN TRANSMISI SINYAL PADA JARINGAN / SEL-SEL SARAF
• Propagasi impulse saraf à titik dimana arus impulse pada cuilan postsinaptik dilanjutkan dibagian soma à tergantung 2 faktor:
• Eksitabilitas elektrikal dari jalan masuk ion Na sepanjang membran akson. Eksitabilitas elektrik ini mempunyai kemampuan untuk mengaplifikasi arus sirkuit dari depolarisasi pasif yang dihasilkan di cuilan lokal 5 kali lipat.Nodus Ranvier membantu proses amplifikasi arus sirkuit tersebut.
• Akson mempunyai sifat daya hantar listrik yang baik ibarat halnya pada kabel listrik. Arus sirkuit yang berasal dari membran yang terkeksitasi sebab masuknya ion Na akan dihantarkan ke cuilan membran yang tidak aktif.
Propagasi Impuls Saraf
• Kecepatan rambat propagasi atau velositas propagasi sanggup ditentukan ibarat juga memilih suatu kecepatan yang ditempuh oleh suatu benda untuk jarak tertentu dalam satuan waktu tertentu.
• Velositas propagasi disebut Vp
• Vp = d/tà d= jarak, t = waktu
Bagaimana neuron berkomunikasi?
• Neuron-neuron berkomunikasi melalui sinyal : potensial agresi
Potensial aksi : muatan listrik yang dihasilkan o/ perubahan keseimbangan kimia dari cairan di dalam & sekeliling neuron à bergantung pada pergerakan ion2 bag luar dan bag dalam sel
• Jika potensial agresi terjadi pada neuron à pesan molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya
• Terjadi bila impuls yang masuk yakni depolarisasi yang mencapai ambang tertentu à pada pangkal akson timbul potensial agresi à sel terstimulasi
• Potensial diteruskan à ujung neuron membebaskan neurotransmiter
• Neuron membawa informasi ke neuron lain atau ke otot
• Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)
Sinaps terdiri atas:
• Ujung saraf
• Membran pasca-sinaptik sel yang kontak
• Celah sinapsis yang terletak di antara keduanya
Sinapsis
• Junction dimana neuron cell saling bekerjasama
• Cabang terminal dari axon dan dendrites dari neuron lain yang berdekatan tanpa adanya kontak pribadi
• Informasi ditransfer melewati gap dengan neurotransmitter
Bagaimana jalannya impuls?
• Impuls mencapai akson akhir/terminal à prasinapsis final
• Potensial agresi mencapai terminal
• Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinaps
• Neurotransmiter berikatan dengan membran pascasinaps
• Impuls melintasi sinaps dengan pinjaman neurotransmiter à menuju reseptor di dendrit à pintu/kanal terbuka
-Transmisi sinyal listrik dari satu neuron ke neuron lain dipengaruhi oleh neurotransmiter, suatu senyawa kimiawi yang dilepaskan dari neuron pertama dan diterima oleh neuron berikutnya.
-hubungan ini dikenal sebagai synapsis
-Sinyal sanggup mengalir dipengaruhi oleh:
1. Jumlah neurontrnsmitter yang tersedia,
2. Jumlah dan cara penggandengan antar neuron
Neurotransmiter
• Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan, memperkuat, memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya
• Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan ke celah sinaps à yang berikatan dg reseptor di cuilan pascasinaps
• Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya potensial agresi pada sinaps
• Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/ neuron ybs à disimpan dalam vesikel
• Pada dikala potensial agresi terjadi, ion Ca2+ ekstrasel à ke akson à neurotransmiter dibebaskan ke celah sinapsis
• Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor neurotransmiter pd membran pascasinaps sel yang berkontak
• Disekresikan ke dalam celah sinaptik untuk mensugesti sel-sel tetangganya
• Syarat-syarat suatu zat itu merupakan neurotransmiter :
1. Merupakan produk neuron
2. Disekresikan ke dalam celah sinaptik bila ada rangsangan
3. Terikat pada reseptor spesifik membran pasca sinaptik pada suatu neuron lain atau suatu sel otot
4. Mempengaruhi aktifitasnya melalui pedoman ion-ion
Contoh neurotransmitter: Acetylcholine
Serotonin
5-Hydroxytryptamine (5-HT)
GABA
Aspartate
Glycine
Histamine
Epinephrine
Norepinephrine
Transmisi melalui celah sinapsis
• Potensial agresi neuron prasinapsis mencapai ujung terminal à vesikel bergerak ke ujung agresi (bantuan dari gerakan ion Ca2+) à transmiter dibebaskan, kontak dengan membran pascasinapsis à permeabilitas berubah
Jika permeabilitas thdp ion Na+ meningkat, potensial istirahat menjadi kurang –
• Jika nilai ambang tercapai à terjadi potensial agresi pada neuron pascasinapsis à impuls ditransmisikan
Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik
• Neuron kolinergik
– Asetilkolin
– Berperan pada pengendalian sistem motorik
• Neuron dopaminergik
– Dopamin
– Berperan pada gerakan dan kerja obat antipsikotik
• Neuron nor adrenergik
– Nor adrenalin
– Berperan pada regulasi TD dan kerja obat antidepresan
• Neuron adrenergik
– Adrenalin
– Berperan = nor adrenergik
Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik
• Neuron gabaergik
– GABA (asam g–aminobutirat)
– Ada pada CNS, sebagai neuron inhibitorik
– Berperan pada regulasi motorik
• Neuron serotoninergik
– Serotonin
– Tidak banyak terdapat di CNS
– Serotonin dibuat dari asam amino triptofan
Penerusan impuls melalui saraf efferent
• Mengatur kekerabatan antara cuilan dalam tubuh (tegangan otot, TD) dengan lingkungan (gerakan tertentu) melalui serabut motorik dan viseral
• Yang berperan:
– Serabut eferen kolinergik
• Motoneuron à mempersarafi otot skelet (à kontraksi) & mrp serabut kolinergik
• Neuron pasca-ganglion parasimpatis àMrp serabut kolinergik yang mempersarafi banyak sekali organ
• Neuron praganglion simpatis & parasimpatis
– Neuron eferen nor adrenergik à merupakan serabut kolinergik. Reseptor asetilkolin merupakan reseptor nikotinik
SISTEM SARAF OTONOM
• Memegang tugas penting dalam pengaturan keadaan konstan dalam tubuh, memperlihatkan perubahan dalam tubuh yang sesuai
• Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk menstimulasi efektor.
– Neuron preganglionik à muncul dari CNS ke ganglion tubuh, bersinapsis dengan
– Neuron pascaganglionik à menuju organ efektor (otot jantung, otot polos, atau kelenjar).
• Mengendalikan fungsi motorik viseral
• Tidak dengan gampang dikendalikan dg kehendak
• Terdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis à berbeda anatomi maupun fungsinya
• Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.
• Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan imbas berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.
• Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain justru menstimulasinya
• Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya kegiatan mental
• Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada pembaruan suplai energi
• Sistem simpatis = sistem adrenergik
Stimulasi sistem ini akan mengakibatkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif & perlu energi)
• Sistem parasimpatis = sistem asetilkolin
Stimulasi pada sistem ini, timbul imbas dengan tujuan menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan energi
• Ada keseimbangan antara keduanya
CNS à jalur efferen à SS otonom à pleksus otonom à organ efektor
Berperan 2 neuron :
• Neuron preganglionik : pada CNS
• Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada ganglion otonom)
Sistem saraf simpatis
• Terletak di depan kolumna vertebra, bekerjasama dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf
• Tersusun dari ganglion2 pada tempat :
– 3 psg ganglion servikal
– 11 psg ganglion torakal
– 4 psg ganglion lumbal
– 4 psg ganglion sakral
– 1 psg ganglion koksigen
• Sering disebut sistem saraf torakolumbar
• Fungsi :
– Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak sadar pada kulit
– Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
Sistem saraf parasimpatis
• Disebut sistem saraf kraniosakral
• Terbagi menjadi 2 cuilan
– Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7 (fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
– Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 à membentuk urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2 SS simpatis membentuk pleksus yang mensugesti kolon, rektum dan kdg kemih
SISTEM SARAF OTONOM
Parasimpatis : Sistem asetilkolin
• Rest, digest or repose
• Saat tubuh tidak aktif
• Mis. Digesti, ekskresi, urinasi
• Menyimpan energi
• Segmen spinal kraniosakral (CN III, VII, IX, X & S2-4) Serabut preganglionik panjang/pascaganglionik pendek
• “D” division : Digestion, defecation & diuresis
Simpatis : Sistem adrenergik
• Fight, Flight or Fright
• Saat tubuh aktif
• Mis. Berkeringat nafas dalam , peningkatan denyut jantung
• Menggunakan energi
• Segmen spinal torakolumbal (T1-L2)
• Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang
• “E” division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment
Neurotransmiter pada SS Otonom
• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik : asetilkolin (Ach) à menstimulasi potensial agresi neuron pascaganglionik
• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin
• Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik dan sebagian besar neuron pascaganglionik parasimpatik à asetilkolin (ACh)
Sumber http://taufik-ardiyanto.blogspot.com
0 Response to "Eksitasi Membran (2)"
Posting Komentar