Buku Ips Kelas Iv Terbitan Yudhistira Tak Melalui Evaluasi Bnsp

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puskurbuk Kemendikbud) Awalludin Tjalla menyebut, buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VI terbitan Yudhistira yang menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel tidak melewati evaluasi dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Karena itu ia pun menyayangkan, jikalau buku terbitan Yudhistira tersebut dapat dipakai sebagai tumpuan di sekolah.

"Yang buku IPS kelas VI terbitan Yudhistira itu tidak melewati tahapan yang kami buat. Itu yang kami sayangkan," kata Awalludin ketika menggelar konferensi pers di kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakata Pusat, Kamis (14/12).

Awaludin menegaskan, seharusnya evaluasi atas kriteria kelayakan buku teks pelajaran maupun buku nonteks pelajaran, diajukan oleh penerbit kepada Kemendikbud atau BNSP untuk ditelaah. Meski begitu, ia mengakui, sampai sekarang prosedur evaluasi tersebut masih belum maksimal, sehingga buku terbitan Yudhistira itupun dapat lolos terbit dan menjadi rujukan.

"Jadi naskah setiap buku itu seharusnya ditelaah, kemudian diberikan ulasan atau dikaji, diedit, dan ada uji keterbacaan oleh para guru. kemudian gres ditetapkan sebagai buku pelajaran oleh Mendikbud. Tapi ya proses itu memang belum terlalu baik," terang dia.

Karena itu, merujuk pada Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 perihal Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan, ia mengatakan, buku teks pelajaran maupun nonteks pelajaran harus sejalan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan norma nyata yang berlaku. Karena itu, untuk menjamin pemenuhan nilai-nilai standar tersebut, diharapkan pelibatan semua pelaku dan pemangku kepentingan sebagai ekosistem perbukuan.

"Jadi, rasanya niscaya kami juga tidak akan selalu benar (dalam penelaahan buku pelajaran). Kaprikornus masyarakat, dan banyak sekali pihak juga harus turut proaktif melaporkan jikalau ada kekeliruan dalam buku," tegas Awaluddin.

Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan oleh temuan sejumlah buku IPS kelas VI yang menulis Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kesalahan penulisan tersebut tertulis pada sejumlah buku IPS, menyerupai pada buku IPS kelas VI terbitan Yudhistira, kemudian buku IPS Kelas VI yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
sumber republika.co.id
Sumber http://indrabayang.blogspot.com