Supply Chain Management - Definition, Terminology Dan Structural Improvement Supply Chain Management

1. DEFINITION

Konsep inti dari Supply Chain Management yaitu bahwa semua produk yang mencapai pengguna simpulan merepresentasikan perjuangan kumulatif dari beberapa organisasi. Organisasi- organisasi tersebut secara keseluruhan disebut sebagai supply chain. Berikut ini yaitu definisi- definisi Supply Chain Management (SCM) dari banyak sekali sumber:
  • (Menurut Heizer dan Render, Supply Chain Management sanggup didefinisikan sebagai administrasi kegiatan yang mengadakan barang dan jasa, mengubah mereka menjadi barang menengah dan produk akhir, kemudian menyampaikannya kepada pelanggan.
  • Council of Supply Chain Management Professionals (2010)- Pertukaran materi dan warta dalam proses logistik, dari perolehan materi baku hingga mengantarkan produk jadi pada pengguna akhir. Semua vendor, penyedia jasa serta pelanggan yaitu link dalam rantai pasokan.
  • Christopher Martin L. (1992) - Jaringan organisasi yang terlibat, melalui kekerabatan hulu dan hilir, dalam proses yang berbeda dan kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk produk dan layanan yang diberikan kepada konsumen akhir.
  • Coyle, Langley, Novak dan Gibson - Serangkaian perusahaan terintegrasi yang harus menyebarkan warta dan koordinasi pelaksanaan fisik untuk memastikan kelancaran, arus terpadu barang, jasa, informasi, dan uang tunai seiring proses berlangsung.
Aktivitas-aktivitas rantai pasokan meliputi kegiatan pembelian dan outsourcing serta fungsi lainnya yang penting dalam kekerabatan antar pemasok dan distributor. SCM meliputi
  •  vendor transportasi;
  • transfer uang dalam bentuk kredit dan tunai
  • pemasok (iv) distributor
  • hutang piutang
  • pergudangan dan persediaan
  • pemenuhan permintaan
  • berbagi pelanggan, prakiraan, dan warta produksi. Objektifnya yaitu untuk membangun rantai pemasok yang fokus pada memaksimalkan nilai pada konsumen akhir.

2. TERMINOLOGIES
istilah-istilah yang harus kita kenal dikala membahas mengenai SCM, antara lain:
(i) Logistics Management / Manajemen Logistik
Logistik yaitu belahan dari rantai pemasok yang merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol arus hulu hilir yang efisien dan efektif serta penyimpanan produk, jasa dan warta terkait di antara titik asal dan titik konsumsi demi memenuhi kebutuhan pelanggan.

(ii) Supply Management / Manajemen Pasokan
Manajemen pasokan berfokus pada identifikasi, perolehan, akses, pemosisian, administrasi materi baku serta keahlian berafiliasi yang lain yang memerlukan atau berpotensi untuk membutuhkan dalam peraihan objektif strategis.
(iii) Value Chain
Menurut Porter (1985), konsep value chain dibangun sebagai alat untuk analisis kompetitif dan strategi. Value chain terdiri dari acara utama (logisitik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta layanan) dan acara pendukung (infrastruktur, administrasi sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pembelian/perolehan) yang bekerja sama untuk menawarkan nilai kepada pelanggan dan menghasilkan laba bagi organisasi.
(iv) Distribution Channel / Saluran Distribusi
Saluran distribusi mendukung arus barang dan jasa dari produsen ke pengguna simpulan atau konsumen.



3. Structural Improvement Supply Chain Management
      Terdapat banyak metrik dalam rantai pasokan yang sanggup dipakai untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu perusahaan dan untuk kawan rantai pasokannya. Pada belahan ini akan menjelaskan empat teknik yang ditujukan pada cara-cara untuk membangun dan mengevaluasi kinerja rantai pasokan yaitu sebagai berikut.
1)      Mengevaluasi Risiko Bencana dalam Rantai Pasokan.
Bencana-bencana yang menggangu rantai pasokan sanggup mempunyai banyak bentuk, termasuk angin topan, kebakaran, gempa bumi maupun t3r0risme. Oleh alasannya yaitu itu, perusahaan sering kali memakai banyak pemasok untuk kompenen-kompenen pentingnya guna mengurangi risiko total gangguan pasokan.
Dalam hal tersebut kita sanggup memakai pohon keputusan untuk membantu manager operasi menciptakan keputusan penting sehubungan dengan jumlah pemasok.  Kita akan memakai notasi berikut untuk siklus pasokan:
S= probabilitas dari “peristiwa luar biasa” yang hanya akan menggangu semua      pemasok secara serempak.
U= probabilitas dari “peristiwa luar biasa” yang hanya akan menggangu satu    pemasok.
L= kerugian keuangan yang terjadi dalam siklus pemasok kalau semua pemasok  terganggu.
C= biaya marginal dari mengelola pemasok.
                        Semua pemasok akan terganggu secara serempak apabila terjadi insiden luar biasa atau tidak terjadi insiden luar biasa, tetapi terjadi insiden unik pada semua pemasok. Dengan perkiraan probabilitas dari insiden tersebut saling tidak terikat, probabilitas dari semua n pemasok yang terganggu secara serempak sama dengan:


P ( n ) = S + ( 1 – S )11                                  
 
 


 
2)      Mengelola Efek Cambuk.
Efek cambuk sanggup terjadi ketika pemesanan menurun serta ketika pemesanan meningkat. Tabel 12.1 mengidentifikasi beberapa penyebab utama dan cara untuk memperbaiki imbas cambuk.
Efek Cambuk
PENYEBAB
CARA UNTUK MEMPERBAIKI
Kesalahan peramalan undangan (akumulasi ketidakpastian pada rantai pasokan)
Berbagi warta undangan di seluruh rantai pasokan.
Pengelompokkan pesanan (besar, pesanan yang jarang ada akan membawa pemasok untuk memesan jumlah pesanan yang bahkan lebih besar)
Koordinasi saluran: Menentukan ukuran lot seperti rantai pasokan yang sepenuhnya yaitu satu perusahaan.
Fluktuasi harga (membeli undangan di muka sehingga sanggup mengambil keputusan dari harga yang rendah, potongan  harga, atau penjualan)
Stabilitas harga (setiap hari harga rendah).
Pertaruhan kekurangan persediaan (penimbunan pasokan alasannya yaitu takut mengalami kekurangan persediaan)
Mengalokasikan pesanan menurut pada undangan di masa lalu.

Ukuran dari Efek Cambuk
          Cara gampang untuk menganalisis besarnya imbas cambuk pada setiap kekerabatan pada rantai pasokan untuk menghitung ukuran cambuk.


Cambuk =   Varian dari pesanan    =    s2 pesanan
                 Varian dari permintaan     s2 permintaan
 
 



                
Permintaan varian ada ketika ukuran cambuk lebih besar dari1. Ini berarti ukuran pemesanan perusahaan berfluktuasi lebih dari ukuran undangan masuk. Jika ukurannya sama dengan 1, tidak ada penguatan. Nilai ukuran yang kurang dari 1 akan berarti skenario pengurangan dikala pesanan naik ke atas rantai pasokan ke arah pemasok.
 


Sumber http://jurnal-sdm.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Supply Chain Management - Definition, Terminology Dan Structural Improvement Supply Chain Management"

Posting Komentar