Bahan Pemanis Makanan
| bimbel terbaik di jakarta timur | kawasan bimbel murah di jakarta timur | Berkualitas | Line/Wa 081908041676
Bahan Tambahan Makanan adalah materi yang digunakan dalam jumlah tertentu dengan tujuan memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur maupun memperpanjang daya simpan. Bahan tambahan kuliner ada yang mengandung nilai gizi ada yang tidak, ada yang dibentuk dari materi alami dan ada yang dari materi sintetis.
Bahan tambahan kuliner ada yang diizinkan, dimana sudah ditentukan jumlah pemakaiannya oleh pemerintah atau forum pangan. Ada juga materi tambahan kuliner yang tidak diizinkan lantaran sehabis diteliti ternyata sanggup membahayakan kesehatan. Bahkan materi yang diizinkanpun harus memperhatikan batasan penggunaannya lantaran badan insan mempunyai batasan menahan kandungan suatu bahan.
bahan tambahan makanan |
1. Antioksidan
Antioksidan merupakan molekul yang bisa memperlambat atau mencegah proses oksidasi molekul lain. Oksidasi yaitu reaksi kimia yang sanggup menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang sanggup merusak sel. Pada kuliner yang mengandung lemak, oksidasi sanggup menjadikan ketengikan. Pada buah-buahan contohnya apel, oksidasi ditandai dengan perubahan warna menjadi coklat.
Berdasarkan sumbernya antioksidan ada yang bersifat alami contohnya komponen fenolik/flavonoid, vitamin E, vitamin C dan beta-karoten dan ada juga antioksidan sintetis contohnya BHA (butylated hydroxyanisole), BHT (butylated hydroxytoluene), propil galat (PG), TBHQ (di-t-butyl hydroquinone).
Penggunaan antioksidan yang berlebihan sanggup berakibat jelek pada badan menyerupai memicu berkembangnya sel kanker, penuaan dini, merusak kerja badan dan keseimbangan prosedur dalam tubuh. Konsumsi TBHQ secara berlebihan sanggup menjadikan mual, telingan berdengung, sesak napas dan pingsan.
2. Pemanis
Pemanis biasanya ditambahkan pada kue, minuman ringan, sirup dan sari buah. Pemanis alami yang biasa dikonsumsi didapat dari tebu, madu, fruktosa (gula buah), gula bit, glukosa maupun laktosa (gula susu). Sedangkan suplemen sintesis yaitu sakarin, aspartam, siklamat, sorbitol dan dulsin. Aspartam mempunyai tingkat kemanisan hingga 200 kali dari sukrosa (gula pasir), sedangkan siklamat hanya 30-80 kali kemanisan sukrosa. sakarin mempunyai tingkat kemanisan 300 kali dari sukrosa, dan lantaran tidak mempunyai nilai kalori maka sering digunakan sebagai gula diet.
Konsumsi suplemen baik yang alami maupun sintetik juga memperlihatkan imbas pada tubuh. Konsumsi gula/pemanis secara berlebihan sanggup menjadikan diabetes, tekanan darah tinggi, Aterosklerosis, gangguan penglihatan serta stroke. Siklamat telah dihentikan pemakaiannya lantaran produk degradasinya yaitu sikloheksil amina bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Salah satu indikasi bahwa kita telah mengkonsumsi berlebihan yaitu sakit kepala. Selain itu terlalu banyak mengkonsumsi suplemen buatan sanggup menjadikan depresi, obesitas, nyeri sendi dan nyeri perut.
3. Pewarna
Bahan kuliner mempunyai warna disebabkan pigmen yang secara alami ada dalam materi kuliner tersebut, reaksi karamelisasi yaitu pemanasan gula, reaksi Maillard, reaksi oksidasi ataupun penambahan zat warna yang diberikan pada materi kuliner tersebut.
Pewarna Alami
- Hijau, didapat dari daun-daunan berwarna hijau yang mempunyai kloropil contojnya dun suji, daun pandan ataupun bayam.
- Kuning, bisa diperoleh dari kunyit (curcuma domestica), labu dan mangga
- Merah, warna yang manis bisa didapatkan dari bit (antosianin), buah naga, bunga rosela ataupun buah stroberi. Selain itu juga warna merah dari cabe yaitu Kapxantin
- Biru, didapat dari bunga telang dan kubis
- Jingga didapat dari wortel (beta karoten)
- Ungu, didapat dari ubi ungu
Selain itu juga ada zat pewarna lain menyerupai ribovlavin, tartrazin, xantasantin, anato dan karmin.
Pewarna Sintetik
Pewarna sintetik banyak digunakan lantaran lebih praktis, mempunyai variasi warna yg bermacam-macam serta warnanya tidak gampang rusak jawaban pengolahan makanan.
- Hijau didapat dari Hijau FCF
- Kuning didapat dari Kuning FCF
- Merah didapat dari Eritrosin
- Biru didapat dari Biru Berlian
- Coklat didapat dari Coklat HT
Pewarna Berbahaya
Pedagang kuliner seringkali berbuat curang untuk menciptakan kuliner buatannya terlihat menarik dan dengan modal yang sedikit. Ada pewarna tekstil yang digunakan untuk mewarnai kuliner buatannya.
- Rhodamin B, merupakan pewarna sintetik yang jikalau ditambahkan pada kuliner akan menghasilkan warna merah. Sebenarnya Rhodamin b digunakan untuk pewarna tekstil, kertas, kain, kosmetik dan sabun. Jika terakumulasi dalam badan sanggup menjadikan pembengkakan hati dan ginjal, mengganggu fungsi hati hingga kanker hati
- Metanil Yellow, yaitu pewarna sintetik berwarna kuning kecoklatan. Penggunaan umumnya yaitu untuk tekstil, kertas, tinta, plastik, kulit dan lain-lain. Konsumsi metanil yellow sanggup menjadikan mual, muntah, diare, tekanan darah rendah serta sanggup menjadikan kanker kandung kemih.
4. Pengawet
Dalam industri makanan, pengawet yaitu zat yang diharapkan untuk menjaga daya simpan produk biar sanggup bertahan lama. Pengawet digunakan untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan mikroba juga menjaga biar tidak terjadi reaksi yang merubah rasa dan kandungan makanan.
Sebenarnya pengawet alami sangat banyak yang tersedia di alam dan telah usang digunakan. Contoh pengawet alami yaitu garam (proses pengasinan), gula, vitamin C, asam sitrat, sodium benzoat, juga kunyit.
Pengawet sintetik yang diperkenankan yaitu natrium nitrat dan natrium nitrit (untuk produk daging), asam benzoat (untuk kecap dan minuman ringan), asam propionat (untuk roti), kalium benzoat (untuk kecap dan saos), asam propionat (untuk produk kuliner yang dipanggang) dan lain-lain.
Zat yang sanggup berbahaya jikalau digunakan untuk mengawetkan kuliner diantaranya formalin, boraks dan natamysin.
5. Penyedap rasa
Penyedap rasa merupakan materi tambahan kuliner yang sanggup memberikan, menambah ataupun mempertegas rasa atau aroma makanan. Penyedap rasa alami didapat dari rempah-rempah, bawang merah, bawang putih, ekstrak tumbuhan atau buah, minyak esensial dan oleoresin.
Artificial flavoring (perasa buatan) diantaranya yaitu isoamil asetat (aroma pisang), isoamil valerat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), metil anthranilat (aroma anggur) dan vanilin (aroma vanili).
Penyedap rasa sintetis yang umum digunakan yaitu Monosodium Glutamat (MSG) yang biasa disebut vetsin. MSG yaitu penyedap rasa sintetik yang masih diperbolehkan untuk dikonsumsi, akan tetapi harus berhati-hati. Efek samping dari MSG yang populer dengan sebutan ‘Chinese restaurant syndrome’ yaitu lisan dan tenggorokan menjadi kering, sakit kepala, gampang lelah atau sesak napas.
6. Lain-lain
Selain materi tambahan kuliner diatas juga ada beberapa materi lain yang digunakan untuk meningkatkan maupun mempertahankan kualitas pangan.
- Firming agent (pengeras), digunakan untuk memperkeras\atau mencegah melunaknya makanan. Disebut juga perenyah
- Sekuestran, berfungsi mengikat logam yang terdapat dalam materi kuliner olahan sehingga membantu menjaga kestabialn warna, tekstur dan cita rasa makanan.
- Emulsifier (pengemulsi), berfungsi untuk membantu menjaga kestabilan emulsi antara dua cairan contohnya minyak dan air. Pengemulsi alami diantaranya kuning telur, gelatin dan kasein.
Sumber http://d1ahk.blogspot.com
0 Response to "Bahan Pemanis Makanan"
Posting Komentar