Bahaya Fisik
Bahaya fisik sanggup didefinisikan sebagai suatu kondisi paling umum yang ada di sebagian besar daerah kerja pada suatu periode tertentu. hal ini juga menyangkut mengenai keadaan tidak kondusif yang sanggup mendorong potensi terjadinya cidera, kecelakaan kerja, penyakit kerja maupun berujung pada kematian.
Situasi ancaman ini secara umum gampang diindentifikasi lokasi tempatnya, tetapi terkadang seringkali diabaikan alasannya yakni dianggap sudah terlalu biasa dan lazim dan bersahabat dengan kondisi ibarat demikian. Sebagai contoh: kabel yang terbuka dan tidak terawat dengan baik, adanya genangan air tanggapan bocor, minimnya pengetahuan mengenai keselamatan kerja, atau adanya anggapan bahwa perbaikan hanya akan menghabiskan biaya saja dan lain-lain.
Bahaya fisik seringkali dihubungkan dengan sumber energi yang tidak terkendali ibarat kinetik, listrik, pneumatik, hidrolik. Beberapa teladan di bawah ini mengilustrasikan ancaman fisik, misalnya:
Sumber: Kuswana, W.S., 2014, Ergonomi dan K3, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Sumber http://rimantho.blogspot.com
Situasi ancaman ini secara umum gampang diindentifikasi lokasi tempatnya, tetapi terkadang seringkali diabaikan alasannya yakni dianggap sudah terlalu biasa dan lazim dan bersahabat dengan kondisi ibarat demikian. Sebagai contoh: kabel yang terbuka dan tidak terawat dengan baik, adanya genangan air tanggapan bocor, minimnya pengetahuan mengenai keselamatan kerja, atau adanya anggapan bahwa perbaikan hanya akan menghabiskan biaya saja dan lain-lain.
Bahaya fisik seringkali dihubungkan dengan sumber energi yang tidak terkendali ibarat kinetik, listrik, pneumatik, hidrolik. Beberapa teladan di bawah ini mengilustrasikan ancaman fisik, misalnya:
- Busur api
- Paparan peralatan listrik yang tidak terlindungi
- Bekerja dengan peralatan tegangan tinggi
- paparan medan elektromagnetik
- Sambungan kabel yang salah
- Kondisi permukaan lantai yang lepas dan longgar
- Kondisi permukaan lantai yang lembap dan licin
- Penyimpanan benda di lantai secara sembarangan
- Trotoar diblokir
- Tata letak area kerja yang tidak tepat
- Permukaan lantai yang tidak rata
- Gerakan mengangkat yang kurang tepat
- Pengulangan gerakan secara terus menerus
- Postur badan yang tidak baik ketika bekerja
- Beban yang diterima pada kondisi badan statis
- Tekanan kontak pada tubuh
- Getaran
- Desain stasiun kerja yang kurang baik
- Kondisi pencahayaan
- Suhu ekstrem
- Paparan radiasi matahari
- Bekerja pada ketinggian
- Bekerja pada ruangan terbatas
- Bekerja dengan peraltan bertenaga
- Bahaya overheat
- Benda bertepi tajam
- Peralatan bergerak cepat
Sumber: Kuswana, W.S., 2014, Ergonomi dan K3, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
0 Response to "Bahaya Fisik"
Posting Komentar