√ Periodisasi Sejarah
Versi bahan oleh Marwan S
Periodisasi mengungkapkan ikhtisar sejarah di dalamnya sanggup dikenali jiwa dan semangat zaman, dengan pola dan stuktur urutan insiden atau peristiwa-peristiwa. Maksud mengadakan periodisasai ialah untuk mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dengan banyak sekali aspeknya.
Penyusunan periodisasi tergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi sanggup disusun berdasarkan perkembangan politik, sosialekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam tetapkan periodisasi, tergantung pada pendiriannya. Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi, contohnya melihat perkembangan kehidupan insan mulai dari masa berburu, mengumpulkan makanan, mulai menanam, berkebun atau bersawah hingga dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut mempunyai karakteristiknya. Masa berburu dan
mengumpulkan makanan, contohnya masa dimana insan masih tergantung pada alam. Untuk mencapai kebutuhan hidupnya insan tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Kehidupan sosial pada masa berburu, yaitu berkelompok-kelompok dan berpindah-pindah atau nomaden. Masa berkebun atau bersawah kehidupan insan sudah mulai menetap, alasannya insan sudah bisa mengolah alam dalam bentuk berkebun atau bersawah. Kehidupan sosial-ekonominya, sudah tidak lagi tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Ada proses produksi walaupun masih sederhana.
Menurut Ismaun, periodisasi yang paling gampang ialah pembabakan yang disusun berdasarkan urutan abad. Tetapi periodisasi yang demikian tidak mengungkapkan corak yang khas zaman-zaman yang ditinjau. Dasuki dalam Ismaun menyatakan misalnya, dalam sejarah Eropa Barat, ada zaman-zaman dengan nama-nama kala yang mempunyai watak-watak tertentu, ibarat kala ke 18 dan kala ke-19. Sedangkan Cellarius membagi sejarah Barat atas tiga periode yaitu zaman kuno, zaman pengetahuan, dan zaman modern.
Menurut Ismaun, periodisasi juga sanggup dibentuk berdasarkan urutan pergantian dinasti-dinasti. Sejarah, contohnya Mesir Kuno dan Cina, ialah pola periodisasi yang demikian lazim dipakai dan gampang dilaksanakan. Sejarah bangsa-bangsa Asia pada umumnya dilukiskan berdasarkan babakan waktu dinasti, alasannya kedudukan raja dianggap sangat penting dalam masyarakat. Periodisasi berdasarkan urutan pergantian dinasti-dinasti akan bermakna jikalau diterapkan dalam sejarah monarki-monarki absolut. Tetapi periodisasi tersebut tidak akan bermakna dalam pembahasan sejarah mengenai monarki-monarki konstitusional dengan pemerintahan parlemener, lebih lagi dalam sejarah republik-republik berdasarkan demokrasi.
0 Response to "√ Periodisasi Sejarah"
Posting Komentar