√ Fakta Sejarah
Versi bahan oleh Marwan S
Fakta sejarah adalah fakta-fakta yang berafiliasi eksklusif dengan insiden sejarah yang kita teliti. F. J. Tigger mendefinisikan fakta yakni sebagai hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber-sumber dokumenter (Sidi Gazalba, 1981). Sementara Louis Gottschalk mengartikan fakta sebagai suatu unsur yang dijabarkan secara eksklusif atau tidak eksklusif dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, sehabis diuji secara saksama dengan metode sejarah. Dari dua pandangan sejarah itu mengatakan bahwa fakta dalam sejarah yakni rumusan atau kesimpulan yang diambil dari sumber sejarah atau dokumen.
Perlu kiranya ditegaskan kembali bahwa fakta tidaklah sama dengan realitas atau kenyataan dan insiden sehari-hari, yang bersifat pasti, tidak berubah. Tetapi fakta yakni pernyataan, rumusan atau kesimpulan dari insiden atau realitas sehari-hari tersebut. Karena itu fakta sanggup saja berubah, jikalau ditemukan data dan sumber yang lebih kredibel. Karena itu Sidi Gazalba menegaskan bahwa fakta itu bersifat nisbi (bisa berubah), sedang realitas/ insiden bersifat absolut, objektif.
Fakta dibedakan menjadi beberapa jenis :
Fakta lunak
Merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan proteksi fakta-fakta lain. Oleh lantaran itu, fakta tidaklah tersedia begitu saja, Para sejarawan melalui penelitian sumber-sumber sejarah mencoba mengolah sehingga sanggup dimengerti. Tetapi semua ini masih terbuka kemungkinan timbulnya perdebatan perihal kebenarannya. Bisa saja bahwa apa yang dianggap sebagai fakta belum tentu diterima oleh orang lain, sehingga tidak jarang masih mengundang perdebatan
Fakta keras
Fakta-fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu insiden yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan. Kebanyakan fakta ini yakni bebas dari kemauan kita. Itulah sebabnya fakta ini sering disebut dengan “fakta keras”, fakta yang sudah mapan (established) dan mustahil dipalsukan lagi.
Inferensi
Merupakan ide-ide sebagai benang merah yang menjembatani antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Sekalipun inferensi ini berlandaskan pada konsideran logis dan mungkin subyektif, tetapi wangsit atau gagasan ini sanggup dimasukkan dalam kategori fakta, tetapi masih cukup lemah. Karena inferensi tidak lebih dari suatu pertimbangan logis yang menjelaskan pertalian antara fakta-fakta.
Opini
Mirip dengan inferensi. Tetapi opini ini lebih bersifat pendapat pribadi/ perorangan. Karena pendapat pribadi maka tidak didasarkan pada konsideran umum. Sedangkan salah satu bentuk isu sejarah, opini lebih merupakan evaluasi (value judgment) atau sangkaan pribadi. Bahkan dalam kerangka yang lebih luas, opini menjadi lebih semacam interpretasi.
Sumber http://www.ssbelajar.net/
0 Response to "√ Fakta Sejarah"
Posting Komentar