Sejarah Kota Ambon (10): Mr. Willem Van Outhoorn, Gubernur Jenderal Voc Lahir Di Ambon; Siapa Bahu-Membahu Hj Van Mook?

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Ambon dalam blog ini Klik Disini 

Ada satu orang Gubernur Jenderal VOC yang lahir di Hindia yaitu Willem van Outhoorn. Lahir di Larike, Leihitu, Amboina, Maluku pada tanggal Mei 1635. Willem van Outhoorn sendiri menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC dari tahun 1690 sampai 1704. Ini tentu saja sangat unik. Sebab semuanya Gubernur Jenderal VOC ialah kelahiran Eropa/Belanda, kecuali Willem van Outhoorn.

Ambon dan Willem van Outhoorn

Jumlah Gubernur Jenderal selama VOC sebanyak 30 orang. Yang pertama ialah Pieter Both (1610-1614). Saat itu sentra perdagangan VOC berada di Banten. Pieter Both mempunyai andil dalam penguasaan wilayah Maluku sehingga sentra pos perdagangan dipindahkan ke Maluku. Setelah dari Maluku, sentra pos perdagangan kembali ke Banten. Pada kala gubernur jenderal yang keempat, Jan Pieterszoon Coen, sentra pos perdagangan direlokasi ke Soenda Kalapa yang lalu membangun benteng (casteel) Batavia. Sejak itu Batavia dijadikan sebagai ibukota. Pada tahun 1799 hasilnya VOC dibubarkan dan digantikan dengan Pemerintah Hindia Belanda.

Lantas bagaimana Willem van Outhoorn sanggup menjadi Gubernur Jenderal? Apa tugas ayahnya? Ini tentu sangat menarik untuk diketahui. Sementara itu dalam gugusan nama Gubernur Jenderal pada kala Pemerintah Hindia Belanda juga terdapat satu orang kelahiran Hindia yaitu Hubertus Johannes van Mook. Sebagaimana diketahui, HJ van Mook ialah yang memimpin NICA saat Belanda kembali ke Indonesia. Ternyata dongeng Willem van Outhoorn dan HJ van Mook mempunyai kemiripan. Bagaimana itu sanggup mirip? Mari kita telusuri seumber-sumber tempo doeloe.  

Hubertus Johannes van Mook

Tunggu deksripsi lengkapnya

*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap menurut sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang dipakai lebih pada ‘sumber primer’ menyerupai surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya dipakai sebagai pendukung (pembanding), alasannya ialah aku anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi alasannya ialah sudah disebut di artikel aku yang lain. Hanya sumber-sumber gres yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Sumber http://poestahadepok.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru: