11 Fitur Tersembunyi Di Android Oreo Yang Menarik Untuk Dicoba

Android bisa dikatakan ialah Operating System (OS) sejuta umat. Hampir setiap masyarakat di Indonesia, khususnya para kaum muda, telah merasakan OS besutan Google ini. Namun, tidak semua dari mereka mengetahui fitur-fitur tersembunyi yang dibawa OS Android ini, terutama pada versi terakhir Android pada ketika artikel ini ditulis, yaitu Android Oreo. Fitur-fitur ini sangat menarik dan layak untuk diketahui semua pengguna Android alasannya ialah ada berbagai opsi fungsionalitas yang sanggup berkhasiat bagi penggunanya. Berikut ialah 11 fitur tersembunyi di Android Oreo.

12 Fitur Tersembunyi di Android Oreo Yang Menarik untuk Dicoba

1. External Sources

Salah satu hal yang paling terkenal mengenai fitur tersembunyi di Android ialah bagaimana Android menangani pemasangan aplikasi pihak ke-tiga yang tidak dipercayainya. Sebelumnya, pengguna sanggup mengaktifkan tombol toggle di Opsi Pengembang untuk memungkinkan pemasangan aplikasi dari Sumber Tidak Diketahui. Ketika opsi ini diaktifkan, hampir setiap aplikasi pada sistem sanggup menginstal aplikasi embel-embel dari sumber yang tidak tepercaya.

Di Android Oreo, hal ini telah berubah. Sekarang, pengguna juga perlu memperlihatkan izin “external sources” ke aplikasi yang digunakan untuk men-d0wnl0ad untrusted APK tersebut. Misalnya, pengguna harus mengizinkan aplikasi ibarat Google Chrome atau beberapa store aplikasi selain PlayStore yang digunakan untuk men-d0wnl0ad aplikasi pihak ke-tiga yang ingin di-install di perangkat. Perubahan ini diterapkan untuk meningkatkan keamanan sistem Android secara keseluruhan.

Android bisa dikatakan ialah Operating System 11 Fitur Tersembunyi di Android Oreo Yang Menarik untuk Dicoba — Credit: Aditya Tiwari / Fossbytes

Pengguna sanggup mengelola aplikasi yang mempunyai izin “external sources” dengan mengunjungi Settings > Apps & Notifications > Special App Access > Install Unknown Apps.

2. Mengubah Shape dari Ikon Aplikasi

Kemampuan untuk mengubah bentuk (shape) dari suatu ikon aplikasi sudah menjadi fitur Android Oreo yang banyak dikenal. Mesikun sangat gampang dilakukan, opsi dari fitur ini tidak ada di sajian Pengaturan ibarat biasanya.

Pengguna sanggup menemukan fitur ini di sajian Pengaturan Homescreen. Ketuk dan tahan pada suatu free area di Homescreen. Ketuk Settings > Change icon shape. Dari sana, pengguna sanggup menentukan shape ikon antara square, rounded square, squircle, dan teardrop.

3. Notification Dots

Notification Dots juga merupakan salah satu fitur tersembunyi di Android Oreo. Jika fitur Notification Dots diaktifkan, ikon aplikasi, baik di layar Utama atau di drawer, yang mempunyai notifikasi akan mengeluarkan badge kecil. Menekan dan menahan ikon dengan badge tersebit akan menampilkan notifikasi beserta tindakan yang berkaitan dengan aplikasi tersebut.

Salah satu laba dari Notification Dots ialah pengguna sanggup menyidik notifikasi untuk aplikasi tertentu, tanpa harus melihat semua notifikasi yang muncul di status bar. Selain itu, dot–dot berwarna yang terlihat sanggup menyesuaikan sesuai dengan tema warna pada ikon aplikasi yang bersangkutan.

4. Notification Channels

Fitur Notification Channels memungkinkan pengguna untuk mempunyai perintah yang lebih besar wacana bagaimana notifikasi muncul di perangkat Android mereka. Melalui fitur ini, notifikasi sanggup dimasukkan ke dalam suatu kategori, yang telah ditetapkan oleh developer, dan pengguna sanggup menyesuaikan kategori tersebut ibarat notifikasi untuk prioritas tinggi, aplikasi yang diperbarui, pemberitahuan akun, dll.

Pengguna sanggup men-swipe notifikasi dari suatu aplikasi dari kiri ke kanan (atau kanan ke kiri) setengah layar hingga melihat ikon setelan yang berbentuk gear. Ketuk ikon tersebut, kemudian pilih All Categories untuk menjelajahi dan menentukan opsi kategori untuk aplikasi itu.

5. Snooze Notifications

Dengan meningkatnya jumlah aplikasi pada suatu perangkat Android, jumlah notifikasi yang muncul juga meningkat. Setelah pengguna melihat suatu notifikasi, pengguna cukup menggeseknya untuk menghapusnya dari layar Notifikasi. Tetapi, adakala pengguna ingin menyimpan suatu notifikasi tertentu, mungkin untuk mengatasinya di nanti. Namun, tentu hal ini akan menyulitkan dan menciptakan ribet si pengguna.

Android Oreo kini sanggup melaksanakan snooze pada suatu notifikasi untuk jangka waktu tertentu. Pengguna sanggup megakses fitur tersembunyi di Android Oreo ini dengan men-swipe setengah layar pada notifikasi yang ingin disentuh hingga ikon jam muncul. Dari situ, pengguna sanggup menentukan berapa usang notifikasi tersebut akan di-snooze. Standarnya ialah satu jam.

6. Wi-Fi Assistant dan Google VPN

WiFi Assistant, fitur tersembunyi di Android Oreo ini sudah usang kompatibel dengan perangkat Pixel dan Nexus yang menjalankan Android 5.1 dan di atasnya. Tetapi, Android Oreo hadir dengan Wi-Fi Assistant yang lebih caggih yang membantu Android secara otomatis terhubung ke jaringan Wi-Fi terbuka bila tersedia. Namun, fitur ini juga akan menghubungkan perangkat ke Google-back VPN untuk meningkatkan keamanan.

Untuk mengaktifkan WiFi Assistant, cukup masuk ke sajian Settings > Network & Internet > WiFi > WiFi Preferences. Lalu aktifkan menu toggle “Connect to open networks.”

Setelah diaktifkan, perangkat akan secara otomatis menghubungkan ke jaringan WiFi terbuka. Notifikasi VPN WiFi Assistant juga akan muncul di kafe Notifikasi. Fitur ini ketika ini hanya berfungsi di sejumlah negara saja, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Kepulauan Faroe, Finlandia, Islandia, dll.

7. Pembatasan Background Apps untuk Menghemat Daya

Android Oreo telah dikonfigurasi untuk mengawasi aplikasi yang berjalan di latar belakang dan mengkonsumsi banyak sumber daya. Saat ini, hanya beberapa aplikasi yang diperbarui ke Android API level 26, yang melarang Android untuk memonitornya. Untuk itu, fitur Background Activity pada aplikasi-aplikasi tersebut diaktifkan secara default.

Pengguna sanggup memberhentikan aplikasi-aplikasi tersebut untuk berjalan di latar belakang. Buka Setting > Battery. Di bawah “App usage since full charge,” cari aplikasi yang mengonsumsi lebih banyak daya. Ketuk aplikasi tersebut dan lihat apakah waktu “While in background” untuk aplikasi tersebut besar. Matikan fitur Background Activity pada aplikasi tersebut untuk biar aplikasi tersebut tidak berjalan di latar belakan untuk menghemat lebih banyak daya.

8. Autofill

Sampai ketika ini, Autofill ialah fitur yang biasanya tersedia di web browser. Namun, dengan dirilisnya Android O, Google menambahkan fungsionalitas Autofill ini pada keseluruhan OSnya.

Framework Autofill gres ini memungkinkan sistem Android untuk menyimpan dan menyarankan data autofill sehabis menganalisis konten pada layar pengguna. Data yang disimpan biasanya ialah data informasi personal, ibarat nama, alamat, dll. Pengguna sanggup mengkonfigurasi Autofill dengan mengunjungi Settings > System > Languages & input > Advanced > Autofill service.

9. Mengaktifkan Wi-Fi Secara Otomatis

Google telah mengenalkan sebuah fitur gres di Android Oreo untuk mengaktifkan Wi-Fi secara otomatis. Ketika fitur ini diaktifkan, maka perangkat akan mencocokkan Wi-Fi yang disimpan dengan koordinat GPS daerah Wi-Fi tersebut dihubungkan. Jadi, ketika pengguna berada di akrab jangkauan Wi-Fi yang tersimpan tersebut, maka perangkat akan secara otomatis menghidupkan Wi-Fi dan menghubungkannya.

Fitur ini tidak akan berjalan jikalau pengguna tidak mengaktifkan fitur location service (GPS) atau perangkat dalam keadaan power saving mode.

10. Lebih Praktis Membersihkan Storage

Bagian Storage pada sajian Pengaturan telah diperbarui untuk memperlihatkan tampilan kategori dari aplikasi yang memakan banyak ruang pada perangkat. Kategori yang ada di versi Android sebelumnya bersifat umum dan tidak memperlihatkan tingkat fasilitas ibarat yang diimplemetasikan pada versi ini.

Smart Storage ini ialah fitur yang mengatu penyimpanan pada perangkat Oreo. Melalui fitur ini, perangkat secara otomatis sanggup menghapus foto dan video ketika penyimpanan hampir penuh. Hal ini hanya akan dilakukan pada file yang telah dicadangkan ke Google Drive.

11. Fitur Rescue Party untuk Mencegah Boot Loop

Pengguna Android biasanya tidak sadar dan tidak peduli terhadap kerusakan sistem, bahkan yang terkecil, yang sanggup mengakibatkan perangkat mengalami boot loop. Boot loop ialah keadaan dimana perangkat ters-terusan melaksanakan booting dan tidak bisa masuk ke sistem Android. Maka dari itu, di Android Oreo, Google mengimplementasikan fitur Rescue Party, yang merupakan fitur tersembunyi di Android Oreo untuk mencegah boot loop terjadi pada perangkat pengguna.

Baca juga: Android P Developer Preview Akan Dirilis pada Pertengahan Maret

Ketika ada bahaya atau sistem Android menemukan adanya kerusakan pada sistem yang berpotensi pada terjadinya boot loop, maka, dengan Rescue Party, perangkat akan melaksanakan reboot ke Recovery Mode dan menyuruh pengguna untuk melaksanakan factory reset.

Catatan: List ini akan terus di-update ketika suatu fitur tersembunyi lainnya ditemukan seiring dengan berjalannya waktu. Jika kalian menemukan fitur tersembunyi di Android Oreo lainnya, jangan sungkan untuk membagikannya melalui kolom komentar di bawah.

Sumber https://koalakontent.com