Cara Merawat Aglaonema Dengan Baik Dan Benar

Aglaonema dikenal sebagai tanaman hias dengan daun dua warna, ada yang paduan hijau terang-hijau gelap, krem-hijau, dan ada yang hijau-merah. Tanaman ini masuk dalam famili Araceae, dan merupakan tumbuhan orisinil daerah tropis dan sub-tropis Asia dan Papua Nugini. Tanaman ini merupakan jenis evergreen, yakni berdaun hijau sepanjang tahunnya. Di negara Barat, tumbuhan ini disebut Chinese evergreen.


Aglaonema telah menjadi tumbuhan yang dianggap membawa keberuntungan selama bertahun-tahun di Asia. Tanaman ini diperkenalkan di Barat semenjak 1885, saat tumbuhan ini pertama kali dibawa ke Royal Botanic Garden, Kew, London, Inggris. Setelah berdasawarsa-dasawarsa dan berabad-abad, aglaonema telah dibudidayakan, dikembangbiakkan dan melalui perkawinan silang yang menghasilkan banyak kultivar. Saat ini, aglaonema menjadi salah satu tanaman hias daun yang populer. Karena sifatnya yang tak membutuhkan banyak cahaya matahari, aglaonema umum menjadi tanaman hias dalam rumah.


 dan merupakan tumbuhan orisinil daerah tropis dan sub Cara Merawat Aglaonema dengan Baik dan Benar
Aglaonema menjadi salah satu tumbuhan hias daun yang terkenal dijadikan tumbuhan penghias dalam rumah atau tumbuhan hias indoor.

Tanaman yang biasa dipelihara di daerah tropis ini tidak tahan cuaca dingin. Jika suhu udara turun di bawah 15 derajat celcius, terjadi kerusakan yang ditandakan dengan munculnya bercak menggelap pada daunnya. Kultivar aglaonema ditentukan oleh bentuk dan ukurannya, dan terutama dari warna dan referensi daunnya. Beberapa aglaonema bahkan sekarang sudah tahan terhadap cuaca yang lebih dingin. Varietas aglaonema paling dikenal yakni jenis ‘Silver Queen’, yang berdaun putih-hijau bau tanah dan sudah mendapatkan penghargaan Royal Horticultural Society dari Garden Merit.


 dan merupakan tumbuhan orisinil daerah tropis dan sub Cara Merawat Aglaonema dengan Baik dan Benar
Aglaonema jenis Silver Queen.

Dalam memelihara aglaonema, caranya gampang-gampang susah. Menurut Ansori, pemilik nursery di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan, penting memperhatikan udara dan sinar matahari yang diterima tanaman. “Kunci mendapatkan aglaonema ada pada sirkulasi udara dan sinar matahari,” ungkap Ansori.


Gregori Hambali, pemelihara aglaonema di Bogor, Jawa Barat mengungkapkan hal serupa. “Secara umum aglaonema tumbuh subur di daerah yang mendapatkan penyinaran matahari 4-5 jam setiap hari. Namun, di daerah yang sinar mataharinya 25-35 persen, aglaonema tetap sanggup hidup.” Greg menerangkan. Menurut Ansori, sebaiknya Aglaonema mendapatkan sinar matahati semenjak pagi hingga 10:00, dan jam 15:00. Namun, Greg menjelaskan, aglaonema dari tempat asal hutan, menyerupai Aglaonema rotundum, justru tumbuh optimal di tempat yang lebih gelap.


Sirkulasi udara turut menghipnotis media tanam aglaonema. Untuk daerah yang sirkulasi udaranya lebih baik, porsi tanah merah yang dipakai untuk media tanam sebaiknya dibentuk seperempat bagian. Ini dimaksudkan biar media tanam tak cepat kering dan tak terlalu lembab. Jika di tempat biasa, perbandingan tanah merah, humus, dan pupuk sangkar 1:1:1. Media penanaman sanggup juga diganti-ganti, menyerupai dengan mencampurkan cocopeat, pasir malang atau sekam bakar.


Untuk memperindah penampilan aglaonema, direkomendasikan untuk memupuk dengan pupuk Vitablun setiap seminggu sekali. Bisa juga dengan Dekastar, yang tergolong pupuk yang slow release. Pupuk ini lebih efektif, sehingga sanggup dipakai enam bulan sekali saja. Musim perlu diperhatikan dalam pemupukan. “Saat ekspresi dominan hujan, pemupukan paling efektif dilakukan dengan cara dibenamkan di dalam tanah,” Ansori menjelaskan. Ini dianggap lebih ampuh, lantaran kalau pupuk ditaburkan di permukaan media tanam, sanggup terbuang oleh air hujan dan sebagian sanggup menguap.


Ketika ekspresi dominan hujan datang, Anda harus berhati-hati akan terjadinya penyakit amis akar, yang terjadi kalau media tanam becek. Untuk mencegah, Anda sanggup memasang bentangan plastik atau paranet di atas tanaman. Untuk mengusir hawa panas yang akan tiba tiba-tiba, Anda juga harus menyiapkan kipas angin. Namun, berdasarkan Ansori, bukan berarti wajib memakai plastik. Anda sanggup juga hanya meletakkan tumbuhan di bawah beranda atap, asalkan tumbuhan tetap mendapatkan sinar matahari tiap pagi dan sore. “Hanya saja, kadang kala aglaonema sanggup tumbuh miring kalau mengejar sinar matahari,” ungkap Ansori.


Untuk mengatasinya, Anda tinggal memutar-mutar posisi pot setiap harinya selama 3-7 kali. Bisa juga dengan meletakkan tanamannya di bawah pohon rindang, menyerupai pohon buah rambutan, mangga, atau jambu, yang berdaun lebat. Selain penyakit amis akar, ekspresi dominan hujan juga beresiko mengakibatkan pembusukan daun aglaonema kalau air terlalu usang menggenangi daun dan membawa jamur dan atau bakteri. Untuk mencegahnya, perlu diberi sirkulasi udara yang lancar.


Jika pembusukan terjadi, warna daun akan cepat menguning dan mengecil. Untuk mengatasinya, potong penggalan daun yang membusuk, kemudian semprot dengan obat anti-jamur (fungisida) atau anti-bakteri (bakterisida). Setelah seminggu, tumbuhan akan membaik kondisinya. Selain penyakit yang dibawa kelebihan air, hama ulat penggerek batang tumbuhan juga harus diwaspadai. Hama ini akan mengkibatkan daun mengering.


“Kalau sudah terkena ulat, umumnya akan sulit diobati,” terperinci Greg yang sudah menyilangkan tumbuhan aglaonema semenjak tahun 80-an. Jika sudah terlanjur, perlu dilakukan pembongkaran media. “Ulat penyerang aglaonema itu bersama-sama ngengat binatang famili Noctuideae,” ungkap Greg. Jika penyebarannya sudah hingga akar, tumbuhan sudah niscaya tidak tertolong. Sehingga, perlu dipakai net untuk mencegah serangan hama.


 dan merupakan tumbuhan orisinil daerah tropis dan sub Cara Merawat Aglaonema dengan Baik dan Benar
Memberikan nutrisi dan perawatan menyerupai pemupukan dan penyiraman harus dilakukan secara rutin.

Tindakan pencegahan lainnya, yakni dengan menyemprotkan pestisida, insektisida, dan fungisida setiap sebulan sekali. Namun, berdasarkan Greg, merek obat perlu diganti-ganti secara rutin. Sebab, kalau terus memakai merek yang sama, hama dan penyakit akan menjadi resistan (kebal).


Selain hama penyakit, penggantian media tanam juga perli diperhatikan, kalau bisa, berdasarkan Greg, pergantiannya setiap enam bulan sekali. Jika tidak, pertumbuhan akan terhambat, dan daun akan menjadi lebih kecil dan tak indah. Bahkan, perlu dilakukan penggantian pot kalau ukuran tumbuhan tak seimbang lagi. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ‘pengerdilan’ pada tanaman.


Kami juga menyediakan banyak sekali macam varietas bibit tumbuhan aglaonema lho, silahkan lihat aneka produknya disini.


Semoga artikel ini bermanfaat 🙂



Sumber https://bibitbunga.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Cara Merawat Aglaonema Dengan Baik Dan Benar"

Posting Komentar