Yuk, Cari Tahu Kenapa Chatbot Sekarang Sangat Diminati!

Chatbot diprediksi akan menjadi tren gres bisnis digital di tahun ini. Kemampuannya mengotomatisasi beberapa bidang layanan dianggap efektif untuk memberi  pelayanan pelanggan. Bahkan, tingkat akurasi aktivitas chatbot bisa mencapai 90% dalam pemahaman permintaan.

Sekadar informasi, chatbot ialah aktivitas yang sanggup ditanam dalam aplikasi messaging dan berinteraksi dengan pengguna seolah sedang mengobrol dengan manusia. Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini secara otomatis sanggup menanggapi pertanyaan dan keluhan pengguna dengan baik. Dengan begitu, chatbot bisa meningkatkan customer engagement sebab mengutamakan komunikasi dua arah dan kecepatan dalam berinteraksi dengan pelanggan.

Saat ini, spAcer bisa berinteraksi dengan chatbot melalui platform messenger, ibarat Facebook Messenger, LINE, BBM, Google, sampai Telegram. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa bisnis ternama yang mengadopsi layanan virtual ini, khususnya untuk pelayanan pelanggan (customer service).

Jadi, kalau kau ialah pebisnis atau mempunyai toko online, tak ada salahnya untuk mengetahui lebih banyak ihwal fakta dan kemampuan chatbot.

Baca juga: Aplikasi Yang Memudahkan Upload Video Dari PC Ke Instagram

1. Alat Marketing Generasi Terbaru

Program chatbot bisa menunjukkan kepuasan pelanggan dengan kemampuannya merespons banyak sekali pertanyaan yang berbeda-beda dengan cepat. Contoh paling menarik ialah chatbot dari perusahaan ritel ternama H&M melalui aplikasi chatting. Selain sanggup selalu online 24 jam 7 hari nonstop, chatbot milik H&M juga cukup akil sebab bisa menunjukkan rekomendasi pakaian melalui pertanyaan-pertanyaan ibarat jenis kelamin, umur, sampai style pakaian pelanggan. Karena bisa menunjukkan rekomendasi yang tepat, pada risikonya pelanggan yang merasa puas akan membeli pakaian tersebut.

2. Brand Engagement

Saat ini, ada banyak kampanye pemasaran yang benar-benar inovatif. Di antara sekian banyak kampanye tersebut, ada satu kampanye yang standout, yaitu kampanye chatbot Disney untuk film Zootopia. Disney menciptakan chatbot dari abjad utama kartun, yaitu Judy Hopp, yang mengajak pelanggan untuk bertualang seru dengan obrolan interaktif melalui Facebook Massager.

Cara Disney ini ternyata berhasil menciptakan penggemar masuk ke dalam alur dongeng film dengan cara yang mengasyikkan. Hasilnya, satu penggemar bisa menghabiskan waktu rata-rata 10 menit untuk berinteraksi dengan bots. Disney pun bisa meraih laba 1 miliar dolar secara global dalam waktu tiga bulan pertama peluncuran film tersebut.

Baca juga: Tips Membangun Bisnis Yang Social Media Savvy

3. Biaya Lebih Murah Dibandingkan Aplikasi

Mengembangkan chatbot tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun dianggap tidak semahal membangun aplikasi. Saat ini, sudah banyak perusahaan yang tidak terlalu fokus menciptakan aplikasi. Aplikasi membutuhkan biaya besar untuk dikembangkan, terutama aplikasi berkualitas tinggi untuk Android dan iOS, sementara laba yang didapatkan tidak terlalu besar.

4. Pelanggan Tidak Perlu Mengunduh Bots

Setiap pemilik smartphone diharuskan mengunduh aplikasi. Di negara berkembang ibarat Indonesia, banyak pengguna smartphone yang enggan mengunduh banyak aplikasi sebab alasan keterbatasan memori ponsel. Sebaliknya, bentuk chatbot yang ibarat halaman web bisa dipakai tanpa perlu diundah terlebih dahulu.

5. Menjangkau Pelanggan Lebih Luas

Karena chatbot sebagian besar ditemukan di platform media umum dan aplikasi messanger atau chatting, maka chatbot sanggup menjangkau banyak pelanggan tanpa batas. Bukan suatu diam-diam lagi bahwa orang lebih menentukan pesan instan dibandingkan SMS atau telepon. Anand Chandrasekaran, Facebook’s Director of Platform and Product Partnerships, mengungkapkan bahwa Facebook Messenger mempunyai lebih dari 1,2 miliar pengguna aktif per bulan. Hal ini menjadi bukti bahwa chatbot bisa menjadi salah satu alat pemasaran yang paling berguna.

6. Lebih Hemat Dibandingkan Mempekerjakan karyawan

Sebagai solusi alternatif, tidak menutup kemungkinan bila chatbot kelak akan menjadi customer service di masa depan. Secara umum chatbot bisa dipakai menangani seribu pelanggan sekaligus dibandingkan satu karyawan yang hanya sanggup menangani satu pelanggan dalam satu waktu. Tentu saja, cara ini sanggup memberi dampak di aspek penghematan biaya perusahaan dalam jangka panjang.

Pada gilirannya, penggunaan aktivitas chatbot dalam suatu bisnis tak hanya bisa menciptakan pelanggan selalu puas, tetapi juga di sisi karyawan. Karyawan akan lebih sanggup mencurahkan perhatiannya pada pekerjaan lain dalam operasional perusahaan. Dengan begini, perusahaan bisa mendapat laba yang lebih besar dalam operasional bisnisnya.

Sumber https://www.acerid.com

Berlangganan Informasi Terbaru: