Concrete Curing : Pengertian Dan Manfaatnya
Apa yang Dimaksud Concrete Curing ? Beton mendapat kekuatannya melalui hidrasi partikel semen. Hidrasi semen bukan tindakan sesaat melainkan proses yang berlangsung lama. Tingkat hidrasi cepat dimulai sesudah pengecoran, tetapi berlanjut dalam waktu yang usang dengan intensitas yang menurun.
Selama kelembaban dan semen yang tidak terhidrasi masih ada di dalam beton, kekuatan, kekerasan, dan kepadatan beton akan meningkat secara sedikit demi sedikit melalui hidrasi tersebut.
Kaprikornus secara praktis, proses curing ialah proses menjaga supaya beton yang keras tetap lembab supaya terus mendapat kekuatan. Ketika beton semakin kuat dan lebih padat, porositasnya berkurang. Ini penting, lantaran beton semenjak awal jauh lebih keropos daripada ketika beton sudah bau tanah dan sudah terhidrasi lebih lama.
Secara teoritis, untuk beton yang dibentuk dalam wadah tertutup akan memuluskan proses hidrasi sehingga tidak ada rongga kapiler yang tersisa. Tetapi kondisi di lapangan sangat berbeda lantaran faktor lokasi, cuaca, jenis beton dll.
Jika air dituangkan sesudah waktu ini, tidak akan berpengaruh. Kaprikornus lebih baik memakai kain goni selama 24 jam pertama, kemudian proses curing dilakukan dengan menyemprotkan air.
Baca Juga :
Concrete Curing : Pengertian dan Manfaatnya |
Pengertian Concrete Curing
Concrete curing atau perawatan beton ialah proses untuk membantu menguatkan beton sebelum benar-benar kering dan keras. Curing juga sanggup digambarkan sebagai menjaga beton tetap lembab dan cukup hangat sehingga hidrasi semen sanggup berlanjut.Selama kelembaban dan semen yang tidak terhidrasi masih ada di dalam beton, kekuatan, kekerasan, dan kepadatan beton akan meningkat secara sedikit demi sedikit melalui hidrasi tersebut.
Kaprikornus secara praktis, proses curing ialah proses menjaga supaya beton yang keras tetap lembab supaya terus mendapat kekuatan. Ketika beton semakin kuat dan lebih padat, porositasnya berkurang. Ini penting, lantaran beton semenjak awal jauh lebih keropos daripada ketika beton sudah bau tanah dan sudah terhidrasi lebih lama.
Manfaat Concrete Curing
Beton yang berpori kehilangan kelembaban lantaran penguapan lebih cepat, dan ini sanggup menurunkan tingkat kelembaban internal dan menghentikan hidrasi. Jika beton mengering terlalu cepat, itu berarti beton berhenti mendapat kekuatan. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk menutup beton segera sesudah pengecoran dan menjaganya tetap lembab.Secara teoritis, untuk beton yang dibentuk dalam wadah tertutup akan memuluskan proses hidrasi sehingga tidak ada rongga kapiler yang tersisa. Tetapi kondisi di lapangan sangat berbeda lantaran faktor lokasi, cuaca, jenis beton dll.
Cara Curing Beton
Beton mula-mula dikeringkan, kemudian ditutup dengan kain goni lembap atau kantong goni yang diperas dengan benar (air dihentikan menetes) dan tidak membiarkan beton mengering. Itu harus dilakukan untuk minimal 24 jam di mana beton akan berproses menuju volume akhir.Jika air dituangkan sesudah waktu ini, tidak akan berpengaruh. Kaprikornus lebih baik memakai kain goni selama 24 jam pertama, kemudian proses curing dilakukan dengan menyemprotkan air.
Baca Juga :
- Beton Burnish yang Mengkilap
- Beton Ringan Aerasi
- Delaminasi Beton dan Solusinya
- Menghitung RAB Beton
- Harga Cor Beton Per Meter Persegi
0 Response to "Concrete Curing : Pengertian Dan Manfaatnya"
Posting Komentar