√ Reliabilitas

Pengertian dan Motode Reliabilitas - Suatu pengukur dikatakan reliabel apabila alat tersebut dalam mengukur suatu tanda-tanda pada waktu yang berlainan senantiasa memperlihatkan hasil yang sama (konsisten). Makara alat yang reliabel yakni alat yang secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Karena itu, reliabilitas alat merupakan syarat mutlak untuk memilih dampak variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Di samping itu reliabilitas juga merupakan syarat bagi validitas tes. Tes yang tidak reliabel dengan sendirinya tidak valid. Jika tes itu tidak reliabel, maka senantiasa akan menghasilkan hasil yang berbeda-beda, dan sanggup disangsikan apakah yang diukur hal yang sama.

Instrumen yang reliabel merupakan alat untuk mengetahui adanya perubahan antara skor sebelum dan setelah percobaan atau penelitian. Dianggap bahwa perubahan itu terjadi atas dampak variabel dari percobaan tersebut. Metode yang dipakai untuk mengukur reliabilitas tes antara lain dengan meneliti test-retest dan test paralel.



a. Test-Retest

Test-retest untuk memilih reliabilitas hanya berhasil apabila dilakukan dalam situasi yang stabil, artinya situasi sewaktu mengadakan test dan retest hendaknya sama. Idealnya skor untuk test dan retest harus sama bagi semua individu yang diuji. Dalam eksperimen dengan variabel eksperimen itu sanggup diduga bahwa perubahan skor itu yakni akhir dari variabel eksperimen itu. Perubahan itu yakni perubahan dalam perilaku atau sifat yang diukur oleh test itu.

Keuntungan metode test-retest yakni sanggup dibandingkan secara eksklusif dengan test itu sendiri. Jika ternyata hasil test dengan retest banyak perbedaannya, maka perlu diadakan analisis tiap item untuk mengetahui apakah item itu bisa atau tidak membedakan antara responden yang memiliki sifat itu.

Untuk mengetahui reliabilitas suatu alat pengukur dengan test-retest, kita harus meminta responden yang sama biar menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali. Selang waktu antara test dengan retest sebaiknya tidak terlalu bersahabat dan tidak terlalu jauh. Apabila terlalu dekat, responden masih ingat dengan tanggapan yang berikan pada ketika test. Namun apabila terlalu jauh, kemungkinan terjadi perubahan pada fenomena yang diukur.

Kelemahan dari metode ini yakni bahwa para responden yang menjalani test sanggup mengingat item-itemnya dan akan memperlihatkan tanggapan yang sama pada ketika retest.


 Suatu pengukur dikatakan reliabel apabila alat tersebut dalam mengukur suatu tanda-tanda pada  √ RELIABILITAS



b. Test Paralel

Untuk test paralel, peneliti harus menyusun dua macam test dengan item-item yang berbeda namun untuk mengukur hal yang sama. Kedua test itu diberikan kepada responden yang sama, kemudian dicari validitasnya untuk masingmasing jenis. Kedua test itu dikatakan paralel atau ekuivalen.

Untuk menghitung reliabilitas, maka harus mengorelasikan skor dari kedua test tersebut. Keuntungan cara ini yakni bahwa responden tidak dipengaruhi alasannya yakni mengingat item-item pada test pertama, alasannya yakni bentuk test berbeda. Sementara itu kelemahannya yakni bahwa peneliti harus menyusun dua macam test mengenai tanda-tanda yang sama. Pekerjaan ini memakan waktu yang cukup banyak. Selain itu pekerjaan ini juga sulit alasannya yakni harus diusahakan biar kedua test itu memiliki reliabilitas yang sama.



Versi materi oleh Bondet Wrahatnala

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Reliabilitas"

Posting Komentar