√ 6 Faktor Penentuan Lokasi Industri
6 Faktor Penentuan Lokasi Industri - Jika dicermati lebih dalam, banyak industri didirikan menurut pertimbangan atau faktor yang bertujuan untuk memperkecil biaya produksi. Sebut saja industri yang berorientasi pada materi mentah (Raw Material Oriented Industry), industri ini berdiri dengan mendekati lokasi terdapatnya materi mentah yang melimpah. Dengan mendekati materi mentah, biaya produksinya bisa lebih hemat. Bagaimana pendapatmu?
Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun industri di suatu lokasi. Beberapa hebat mengungkapkan beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri. Salah satunya yaitu Robinson.
Menurut Robinson (1979) ada enam factor yang besar lengan berkuasa dalam menentukan lokasi industri. Keenam factor tersebut sebagai berikut.
a. Bahan Baku atau Bahan Mentah
Bahan mentah merupakan faktor utama dalam mendirikan industri. Tahukah kau alasannya? Jika di suatu lokasi industry tidak tersedia materi mentah atau materi baku, maka dengan terpaksa materi mentah harus didatangkan dari kawasan lain. Kamu tahu akibatnya? Tepat, hal ini akan menambah biaya produksi. Sampai kini materi mentah tetap menjadi faktor penentu berdirinya suatu industri. Jika kau tidak percaya, cobalah buka peta industri. Cermati dengan benar peta tersebut. Atau kau bisa memerhatikan peta persebaran industri berikut ini.
Jika kau perhatikan dengan saksama peta persebaran industri di atas kebanyakan industri bersahabat dengan materi mentah atau materi bakunya. Sebagai pola industri minyak Pangkalan Brandan di Sumatra Utara yang jaraknya bersahabat dengan pertambangan minyak bumi.
Pertambangan minyak bumi mana sajakah yang bersahabat dengan lokasi industri minyak tersebut? Lokasi kilang minyak ini sangat tepat, alasannya yaitu wilayah sekitarnya terdapat potensi minyak bumi. Tepatnya pada cekungan sedimen tersier di wilayah Sumatra serpihan utara. Wilayah ini mencakup Lhok Sukon dan Peureulak di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta Telaga Said, Tangai, Tanjung Miring Barat, Sukaraja, Mambang Sebasa, Securai, Seruwai, Pakam, Rantau, dan Siantar di Provinsi Sumatra Utara.
Bisa kau bayangkan jikalau industri minyak jauh dari tambang minyak. Industri ini akan memerlukan pengangkutan minyak mentah yang mahal dan sering berisiko. Risiko tersebut antara lain berupa tumpahan minyak pada waktu pengangkutan. Apabila pengangkutan tersebut melalui jalur laut, tumpahan akan mencemari laut.
Ketersediaan materi mentah maupun materi baku yang terbatas sering disiasati oleh para pelaku industri dengan menjadi kawan usaha. Kerja sama terjalin antara para pedagang penyedia materi baku (pemasok) dengan pelaku industri. Kerja sama ini sangat bermanfaat, setidaknya menghemat biaya produksi, alasannya yaitu pembelian dalam skala besar (grosir) umumnya disertai potongan harga (discount). Kemitraan sanggup juga menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi industri.
b. Pasar
Industri dibangun alasannya yaitu adanya tuntutan konsumen. Tujuan utama aktivitas industri memproduksi barang untuk dijual kepada konsumen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pasar atau konsumen merupakan serpihan penting bagi berlangsungnya aktivitas industri. Jika konsumen yang membutuhkan banyak, berarti industri tersebut mempunyai pasar yang cukup luas. Banyak faktor yang memengaruhi luasnya kawasan pemasaran pada suatu industri. Faktor-faktor tersebut antara lain kebutuhan masyarakat terhadap produk dan taktik pemasaran dari perusahaan.
Selain itu, keadaan ekonomi atau taraf hidup masyarakat juga memengaruhi luasnya kawasan pemasaran. Daya beli masyarakat akan rendah jikalau taraf hidup masyarakat juga rendah. Bahkan, kondisi geografis suatu wilayah juga memengaruhi persebaran produk. Jika kondisi geografis sulit dijangkau, maka sangat sulit bagi suatu industri untuk memasarkan produknya. Hal inilah yang juga memengaruhi perkembangan suatu daerah.
Dalam ilmu Ekonomi, luasnya wilayah pemasaran sangat ditentukan oleh taktik pemasaran. Strategi pemasaran yaitu serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetisi yang berkelanjutan. Strategi pemasaran dipengaruhi dua faktor sebagai berikut.
1) Faktor mikro, yaitu mediator pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat.
2) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan sosial/budaya.
Sedangkan taktik dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual atau pelaku industri yaitu 4P, yaitu tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price), dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan dikenal 4C, yaitu kebutuhan dan harapan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to customer), kenyamanan (convenience), dan komunikasi (communication).
c. Biaya Angkut
Biaya angkut sangat tergantung pada akomodasi transportasi. Oleh alasannya yaitu pendukung berdirinya lokasi industri sangat kompleks, menyerupai ketersediaan materi mentah, tenaga kerja, dan sebagainya. Kita tahu bahwa tidak ada lokasi industri yang sangat ideal. Berarti, hampir tidak ada lokasi industri yang memenuhi semua yang diperlukan oleh industri.
Contoh suatu lokasi tersedia materi mentah sangat melimpah tetapi tidak tersedia tenaga kerja atau kurangnya kawasan pemasaran. Di sinilah akomodasi transportasi sangat berperan. Jika suatu kawasan mempunyai akomodasi transportasi yang memadai, maka pengiriman materi mentah atau hasil industry juga lancar, sehingga biaya angkutan murah. Berbeda dengan kawasan yang terisolasi. Kondisi topografi atau relief yang sulit dijangkau dan sarana transportasi tidak memadai menjadikan biaya angkutan mahal. Keadaan ini mengakibatkan kawasan tersebut kurang berkembang.
d. Tenaga Kerja
Ketersediaan tenaga kerja merupakan factor penting lain yang memengaruhi lokasi industri. Beberapa industri menyerupai industri tekstil membutuhkan banyak tenaga kerja dengan tingkat keahlian tidak terlalu tinggi. Industri tekstil cenderung menentukan lokasi di bersahabat kawasan yang berpenduduk padat di mana tersedia banyak tenaga kerja. Di serpihan lain, ada industri yang membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus. Industri ini dibangun di lokasi di mana tenaga kerja yang tersedia gampang dilatih. Contoh industri yang membutuhkan tenaga kerja yang hebat yaitu industri pembuatan perangkat lunak (software) komputer.
e. Modal
Banyak orang menyampaikan bahwa tanpa modal, aktivitas industri tidak akan berjalan. Benarkah? Untuk menjawabnya, kita terlebih dahulu harus mengerti apa yang dimaksud dengan modal. Dalam pelajaran ekonomi, istilah modal sering kau sebut. Apakah modal selalu identik dengan uang? Ternyata tidak. Modal yaitu barang atau hasil produksi yang sanggup dipakai untuk proses produksi selanjutnya. Berarti modal tidak harus berupa uang, tetapi sanggup juga berbentuk barang. Misalnya mesin jahit, mesin pertanian, gedung, dan juga mesin-mesin berat.
Untuk membangun industri, modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membeli material atau barang, mesin-mesin, dan peralatan lain. Pinjaman modal sanggup diperoleh dari bank atau forum keuangan lain. Pemerintah sanggup pula menyediakan modal untuk industri tertentu. Sering para investor lokal dan absurd menyediakan modal untuk pembangunan industri.
f. Teknologi
Tidak disangkal lagi teknologi memegang peranan penting dalam dunia industri. Teknologi industry berkaitan dengan cara atau metode produksi yang diperbarui, menyerupai penggunaan mesin modern. Penggunaan teknologi di aneka macam bidang industri akan menaikkan produktivitas.
Mengapa? Contoh sederhana sanggup kau lihat pada industri konveksi. Penggunaan mesin jahit listrik bisa menaikkan jumlah produksi, alasannya yaitu proses produksi akan lebih cepat. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan jumlah produk, tetapi juga penghematan biaya produksi, alasannya yaitu banyak tenaga kerja yang bisa digantikan dengan mesin.
Versi materi oleh Eni A dan Tri H
0 Response to "√ 6 Faktor Penentuan Lokasi Industri"
Posting Komentar