Pengertian Beton Dan Pengelompokannya

 Beton merupakan materi konstruksi komposit yang terdiri dari agregat pengertian beton dan pengelompokannya

Beton merupakan materi konstruksi komposit yang terdiri dari agregat, semen, dan air. Ada banyak formulasi, yang menunjukkan sifat bervariasi. Agregat umumnya kerikil agresif atau batuan hancur menyerupai kerikil gamping, atau granit, bersama dengan agregat halus menyerupai pasir. Bentuk paling umum dari beton yakni beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air, berfungsi sebagai pengikat untuk agregat. 

Berbagai materi adonan kimia (Admixtures) juga ditambahkan untuk mencapai sifat yang bervariasi. Pertama tama air dicampur dengan komposit kering (dry composite), yang memungkinkan untuk dibuat (biasanya dituangkan/dicor) dan kemudian dipadatkan dan mengeras menjadi sekeras kerikil melalui proses kimia yang disebut hidrasi. Air bereaksi dengan semen, yang mengikat komponen lainnya bersama-sama, balasannya menciptakan materi yang berpengaruh menyerupai batu.

Beton mempunyai berpengaruh tekan yang relatif tinggi, tapi berpengaruh tarik yang jauh lebih rendah. Untuk alasan ini biasanya diperkuat dengan materi yang berpengaruh dalam ketegangan/tension yaitu baja. Beton sanggup rusak oleh banyak proses, menyerupai air yang terperangkap (dalam beton tersebut) dan membeku (di tempat bermusim dingin).

Beton secara luas dipakai untuk menciptakan struktur pekerjaan teknik sipil, arsitektur, pondasi, bata / blok dinding, trotoar, jembatan / jalan layang, jalan raya / jalan, landasan pacu, struktur parkir, bendungan, bak / waduk, pipa, pondasi untuk gerbang, pagar dan tiang dan bahkan perahu. Struktur beton populer termasuk Burj Khalifa (gedung tertinggi di dunia), Bendungan Hoover, Terusan Panama dan Pantheon Romawi.

Pada umumnya pengelompokan beton terbagi atas beberapa kategori :
  • berat satuan
  • mutu/kekuatan karakteristik (umumnya berpengaruh tekan)
  • pembuatan
  • lingkungan layan
  • tegangan pra-layan
  • dsb

  1. Berat Satuan
Berdasarkan Kuat Tekan Karakteristik (PBI 1971 N.I. - 2)

 Beton merupakan materi konstruksi komposit yang terdiri dari agregat pengertian beton dan pengelompokannya

Tabel kelas dan Mutu Beton


Berdasarkan berpengaruh tekan (SNI 03-6468-2000, ACI 318, ACI 363R-92)
  • Beton mutu rendah (low strength concrete) : fc’ < 20 MPa
  • Beton mutu sedang (medium strength concrete) : fc’ = 21 MPa – 40 MPa
  • Beton mutu tinggi (high strength concrete) : fc’ > 41 MPa 


Berdasar berat satuan  (SNI 03-2847-2002) 
  • Beton ringan : berat satuan < 1.900 kg/m³
  • Beton normal : berat satuan 2.200 kg/m³ – 2.500 kg/m³
  • Beton berat : berat satuan > 2.500 kg/m³
SNI tidak menggolongkan beton berat, namun pada umumnya beton dengan berat satuan di atas 2.500 kg/m³ dikategorikan beton berat, walaupun ada yang menerapkan nilai 3.200 kg/m³ sebagai batas bawah beton berat

Beton yang berat satuannya berada di antara kategori di atas pada umumnya tidak efektif perbandingan berat sendiri dan kekuatannya, walaupun tidak ada larangan untuk menciptakan beton dengan berat satuan di antara 1.900 kg/m³ - 2.200 kg/m³
Berdasar Pembuatan 


        2. Cara Pembuatannya

  • Beton cast in-situ, yaitu beton yang dicor di tempat, dengan cetakan atau teladan yang dipasang di lokasi elemen struktur pada bangunan atau gedung atau infrastruktur
  • Beton pre-cast, yaitu beton yang dicor di lokasi pabrikasi khusus, dan kemudian diangkut dan dirangkai untuk dipasang di lokasi elemen struktur pada bangunan atau gedung atau infrastruktur
Berdasarkan Departemen PU 
(Puslitbang Prasarana Transportasi, Divisi 7 - 2005)

 Beton merupakan materi konstruksi komposit yang terdiri dari agregat pengertian beton dan pengelompokannya
Berdasarkan Lingkungan


       3.  Berdasarkan kondisi yang mengancam ketahanan konstruksi beton bertulang :
  • beton di lingkungan korosif, alasannya dampak sulfat, klorida, garam alkali, dsb
  • beton di lingkungan berair non korosif
  • beton di lingkungan yang terpapar cuaca
  • beton di lingkungan yang terlindung dari cuaca
pada umumnya diharapkan perlakuan, materi atau persyaratan desain dan pelaksanaan yang khusus untuk lingkungan yang berpotensi mengancam ketahanan atau keawetan konstruksi


        4. Berdasarkan Tegangan Pra-Layan

 Beton merupakan materi konstruksi komposit yang terdiri dari agregat pengertian beton dan pengelompokannya
Berdasarkan Tegangan

  • Beton konvensional, yakni beton normal yang tidak mengalami tegangan pra layan
  • Beton pre-stressed, yakni beton yang diberikan tegangan pra-layan pada ketika pembuatannya, dengan sistem pre-stressing
  • Beton post- tensioned, yakni beton yang diberikan tegangan pra-layan pada ketika pembuatannya, dengan sistem post-tensioningPemberian tegangan pra-layan pada umumnya dirancang untuk menunjukkan gaya berlawanan dengan gaya layan, sehingga pada ketika konstruksi beton bertulang tersebut memikul beban, secara mudah mengurangi beban kerja.

Sumber Refrensi :  Tukang BataLauw Tjun Nji



Sumber http://rizkikakbar.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pengertian Beton Dan Pengelompokannya"

Posting Komentar