9 Jenis Laba-Laba Beracun Paling Mematikan Di Dunia
Dari sekitar 43.000 jebis laba-laba, hanya sedikit yang tergolong berbahaya lantaran beracun. Sementara, ada 30 jenis laba-laba beracun yang pernah menimbulkan kematian.
Semakin besar ukuran laba-laba beracun, maka semakin berbahaya pula sengatannya terhadap manusia. Pada umumnya, racun laba-laba dirancang untuk melumpuhkan binatang yang lebih kecil. Tetapi ada beberapa laba-laba beracun yang sanggup menimbulkan lka serius pada kulit insan atau menghasilkan reaksi alergi yang berakibat fatal.
Perlu diketahui bahwa simpulan hayat insan yang disebabkan oleh gigitan laba-laba ialah lantaran tidak terjangkaunya rumah sakit atau klinik yang mempunyai penawar atau obat kendali racun yang juga disebut sebagai antivenin khusus (antitoksin) untuk mengobati gigitan laba-laba beracun.
Dari sekian banyak jenis laba-laba di dunia, inilah 9 jenis laba-laba beracun yang paling berbahaya bagi manusia. Baca juga artikel mengenai hewan paling berbahaya.
1. Laba-Laba Funnel-web (family Dipluridae)
Labah-laba ini diberi nama funnel-web lantaran sanggup menciptakan jaring berbentuk corong yang melebar di kepingan depan atau lisan jaringnya (sarang). Laba-laba ini membisu di kepingan corong yang sempit menunggu mangsa terperangkap oleh jaringnya. Ketika ada mangsa datang, laba-laba ini bergegas keluar dan menangkap mangsa di lisan jaring tersebut. Jenis laba-laba beracun ini terdapat di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Australia.
Laba-laba besar ini berwarna coklat dan yang termasuk laba-laba yang paling ditakuti di Australia selatan dan timur lantaran gigitannya mengandung racun. Sektiar tahun 1920-an di tempat Sydney, ada beberapa kasus simpulan hayat insan yang diakibatkan oleh gigitan laba-laba agresif.
2. Laba-Laba Redback (Latrodectus Hasselti)
Laba-laba jenis Redback mirip dengan jenis Black Widow. Namun, jenis laba-laba beracun ini juga tersebar di aneka macam tempat di dunia. Serangga ini berasal dari Australia dan menyebar ke Selandia Baru, Belgia, dan Jepang tanpa sengaja melalui ekspor anggur. Karena memang laba-laba sering menciptakan sarang dan jaring di daun anggur dan di dalam tandanan anggur. Spesies laba-laba ini juga ditemukan di tempat perkotaan dan sering juga ditemui menciptakan sarang di tempat tinggal manusia. Oleh lantaran itu, laba-laba besar ini termasuk jenis laba-laba rumah. Laba-laba Redback identik dengan garis merah yang menonjol pada punggungnya yang berwarna hitam. Tanda garis merah tersebut lebih terlihat pada redback betina ketimbang jantan.
Laba-laba redback tidak bergairah dan cenderung menyerang hanya ketika terganggu. Akan tetapi, betina yang sedang menjaga telurnya lebih agresif. Racun laba-laba Redback merupakan adonan neurotoksin yang disebut alpha-latrotoxins. Gigitan laba-laba ini menimbulkan rasa sakit, berkeringat, detak jantung cepat, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Laba-laba sanggup mengatur jumlah racun yang disuntikkan, dan tingkat keparahan gejala-gejala ini sering bergantung pada seberapa banyak racun yang dikeluarkan. Di Australia, setiap tahun ada lebih dari 250 gigitan redback pada insan dirawat di rumah sakit. Sedangkan simpulan hayat insan terakhir yang disebabkan oleh racun envenomation redback terjadi pada tahun 1956.
3. Laba-Laba Red Widow (Latrodectus Bishopi)
Laba-laba red widow mempunyai kaki berwarna merah. Beda laba-laba ini dengan laba-laba jenis widow lainnya dibedakan oleh cephalothorax (badannya), kaki berwarna merah dan perutnya berwarna coklat kemerahan sampai berwarna hitam. Banyak laba-laba red widow mempunyai tanda merah di kepingan bawah perut, ada yang berbentuk jam pasir, berbentuk segitiga, atau ada juga yang tidak jelas.
Saat ini, laba-laba red widow terdapat di Florida tengah dan selatan. Namun, beberapa hebat percaya bahwa penyebaran red widow semakin meluas. Jenis laba-laba beracun ini memakan serangga, dan tidak bergairah terhadap manusia. Akan tetapi, mau menggigit dikala melindungi telurnya atau dikala terperangkap di kulit insan lantaran terselip di pakaian atau ganjal kaki. Gigitan laba-laba red widow mirip dengan black widow. Gejala yang ditumbulkan oleh gigitan laba-laba ini tanda-tanda ialah nyeri, kram, mual, dll. Kematian jawaban gigitan janda merah jarang terjadi, lantaran laba-laba ini menyuntikkan racun dalam jumlah kecil.
4. Laba-Laba Brown Widow (Latrodectus Geometricus)
Laba-laba Brown Widow telah berevolusi di Afrika, tetapi spesimen pertama berasal dari Amerika Selatan. Laba-laba beracun ini diklasifikasikan sebagai spesies invasif di tempat lain. Populasi brown widow telah muncul di California selatan, Karibia, negara-negara AS di Pantai Teluk, Jepang, Afrika Selatan, Madagaskar, Australia, dan Siprus. Jenis laba-laba beracun ini menciptakan sarangnya di bangunan, di dalam ban bekas, di bawah mobil, serta di antara semak dan vegetasi lainnya.
Laba-laba berwarna kecoklatan yang berkisar dari cokelat sampai mendekati hitam. Bagian buntut dari beberapa spesimen brown widow mempunyai tanda berwarna coklat gelap, hitam, putih, kuning, atau oranye. Tanda yang ibarat jam pasir di bawah pert laba-laba beracun ini berwarna oranye.
Racun laba-laba besar ini dua kali lebih berpengaruh dari racun black widow. Tapi jenis laba-laba ini tidak bergairah dan hanya menyuntikkan racun sedikit ketika menggigit. Namun, gigitan laba-laba besar ini pernah menimbulkan simpulan hayat dua orang di Madagaskar pada awal 1990-an. Dimana korban-korban tersebut dalam kondisi kurang sehat dan mereka tidak diobati dengan antivenin.
5. Laba-Laba Black Widow (Latrodectus Mactans)
Laba-laba Black Widow menimbulkan lebih dari 2.500 kunjungan ke sentra kendali racun AS setiap tahunnya. Laba-laba ini ialah salah satu spesies yang sanggup ditemukan dari Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin dan Hindia Barat. Laba-laba beracun ini dikategorikan ke dalam jenis Latrodectus yang paling umum di Amerika Utara. Serangga ini menciptakan sarangnya di aneka macam tempat, mirip tumpukan kayu, liang, atau di antara tanaman yang cocok untuk jejaringnya.
Betina laba-laba blakc widow berwarna hitam mengkilat dan biasanya mempunyai desain yang ibarat jam pasir berwarna merah kuning di kepingan bawah perutnya yang bundar. Kadang-kadang dua segitiga kecil, alih-alih jam pasir lengkap, hadir. Panjang tubuh laba-laba black widow sekitar 2,5 cm (1 inci). Jantan jarang terlihat lantaran sering dibunuh dan dimakan oleh betina sehabis kawin dan ukuran pejantannya sekitar seperempat dari ukuran betina-nya. Selain desain jam pasir di kepingan bawah perut, pejantan sering mempunyai garis-garis merah dan putih di kepingan perut.
Gigitan laba-laba ini terasa mirip bacokan jarum pada kulit dan sanggup menimbulkan nyeri otot yang parah, kram, mual, dan kelumpuhan diafragma ringan yang menciptakan sulit bernafas. Sebagian besar korban sembuh tanpa dampak kesehatan yang serius. Meskipun gigitan laba-laba black widow dianggap fatal bagi bawah umur dan orang dewasa, tidak ada kasus simpulan hayat jawaban gigitan laba-laba black widow di Amerika Serikat.
6. Laba-Laba Serigala (Family Lycosidae)
Laba-laba serigala atau juga disebut dengan Wolf Spider tersebar luas dan ditemukan di seluruh dunia. Mereka diberi nama serigala lantaran kebiasaannya yang mengejar dan menerkam mangsa. Sekitar 125 spesies Wolf Spider ada di Amerika Utara, sedangkan di Eropa ada sekitar 50. Sebagian besar ukuran laba-laba serigala berukuran kecil sampai sedang. Yang terbesar mempunyai ukuran panjang tubuh sekitar 2,5 cm (1 inci) dan kaki-kali nya hampir sama panjangnya. Sebagian besar laba-laba serigala berwarna coklat gelap, dan tubuhnya berbulu dengan kaki-kaki yang panjang dan gagah.
Laba-laba serigala sangat lincah dan umumnya ditemukan di rumput atau di bawah batu, kayu gelondongan, atau dedaunan. Sering juga menyerang insan lantaran termasuk laba-laba rumah yang sering menyimpan mangsanya di rumah-rumah. Sebagian besar spesies laba-laba serigala membangun sarang berbentuk tabung di tanah. Sebagian lagi ada yang menyembunyikan pintu masuk sarangnya dengan sampah. Sementara yang lainnya membangun struktur jejaring dengan pucuk mirip menara. Beberapa spesies menciptakan jejaring berputar. Telur laba-laba serigala disimpan dalam kantung abu-abu yang menempel pada spinneret betina (organ penghasil sutera) sehingga terlihat mirip menyeret benda berbentuk bola.
Setelah menetas, laba-laba muda naik ke punggung induknya selama beberapa hari.
Meskipun laba-laba rumah ini tidak dianggap agresif, sering juga menggigit orang sebagai pertahanan dirinya. Laba-laba serigala tergolong berbisa, tetapi gigitan mereka tidak dianggap berbahaya. Dampak terhadap korban yang alergi terhadap gigitan laba-laba sanggup menjadi mual, pusing, dan jantung berdebar. Taring besar laba-laba ini menimbulkan trauma fisik pada kulit di sekitar gigitan. Gigitan laba-laba ini mirip dengan sengatan lebah, dan racun yang disuntikkan laba-laba serigala sanggup menimbulkan gatal di sekitar gigitan. Gigitan menyakitkan ditambah dengan kecepatan dan penampilan yang menakutkan sering menciptakan korban panik.
7. Laba-laba Kantung Kuning (Cheiracanthium Inclusum)
Laba-laba kantung kuning mempunyai panjang tubuh 3 sampai 15 mm dan membangun tabung sutra di bawah batu, daun, atau di rumput. Laba-laba kecil ini ditemukan di seluruh Amerika Serikat, Meksiko, dan Amerika Selatan. Jenis ini tergolong juga laba-laba rumah yang berbisa.
Racun laba-laba rumah ini ialah cytotoxin (zat yang menghancurkan sel dan merusak fungsinya dan menimbulkan infeksi. Namun, kemerahan dan pembengkakan di lokasi gigitan ialah reaksi umum. Laba-laba kantung kuning bukanlah serangga jinak. Laba-laba kantung kuning betina mau menggigit ketika melindungi telurnya.
8. Laba-Laba Pengembara (Phoneutria Fera dan P. Nigriventer)
Jenis laba-laba beracun ini kadang kala disebut juga sebagai laba-laba pisang lantaran sering ditemukan pada daun pisang. Laba-laba pengembara mempunyai postur pertahanan yang bergairah dengan mengangkat kaki depan lurus ke atas. Phoneutria beracun bagi manusia, dan mereka dianggap sebagai yang paling mematikan dari semua laba-laba di dunia. Racun laba-laba ini merusak sistem saraf, menimbulkan tanda-tanda mirip air liur, detak jantung tidak teratur, dan ereksi menyakitkan yang cukup usang pada laki-laki (priapism).
Para ilmuwan sedang menyelidiki racun P. Nigriventer yang mungkin sanggup dimanfaatkan untuk pengobatan disfungsi ereksi. Pada simpulan 2013, sebuah keluarga di London, Inggris, harus pindah dari rumah mereka lantaran rumahnya penuh dengan laba-laba pengembara. Kantung telur laba-laba rumah ini tersimpan dalam pisang-pisang kemudian dikirim ke toko kelontong setempat. Kemudian kantung telur tidak terdeteksi oleh supermarket dan perusahaan pengimpor tempat mereka bekerja. Setelah pisang dibeli konsumen dan kantung telur dibuka keluarlah laba-laba yang banyak jumlahnya dan sanggup mematikan.
9. Laba-Laba Brown Recluse (Loxosceles Reclusa)
Laba-laba brown recluse ialah salah satu laba-laba paling berbahaya di Amerika Serikat. Racunnya menghancurkan dinding pembuluh darah sekitar gigitan, kadang kala juga menimbulkan ulkus kulit besar. Penelitian pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa protein yang terkandung dalam racun laba-laba ini menargetkan molekul fosfolipid yang membentuk kepingan sel-sel membran yang baik, dan mengubah molekul-molekul ini menjadi lipid lebih sederhana. Luka yang dihasilkan memerlukan beberapa bulan perawatan biar sanggup sembuh. Jikatidak dirawat dengan serius sanggup menimbulkan infeksi yang berujung kematian. Kematian lantaran gigitan laba-laba beracun ini jarang terjadi.
Laba-laba brown recluse disebut juga disebut laba-laba biola, hidup di Amerika Serikat kepingan barat dan selatan. Sebagian besar jenisnya berukuran tubuh sekitar 7 mm (0,25 inci) dan mempunyai rentang kaki sekitar 2,5 cm (1 inci). Pada kepingan depan tubuhnya (cephalothorax), terdapat desain berbentuk biola gelap. Laba-laba beracun ini memperluas habitatnya ke Amerika Serikat kepingan utara, menciptakan sarangnya di gua, liang binatang pengerat, dan lingkungan lindung lainnya. Jenis laba-laba beracun ini juga sering ditemukan di bangunan-bangunan kosong, mirip loteng, area penyimpanan, dan dinding atau langit-langit rumah kosong.
Sumber https://www.wongunik.com/
0 Response to "9 Jenis Laba-Laba Beracun Paling Mematikan Di Dunia"
Posting Komentar