Struktur Modal Pendanaan Ideal Perusahaan

Setiap perusahaan yang beroperasi niscaya mempunyai pendanaan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Pendanaan yang dipakai perusahaan ini dinamakan dengan STRUKTUR MODAL. Struktur modal ialah tingkat pendanaan perusahaan yang berasal dari penggunaan utang dan penggunaan ekuitas. Struktur modal bisa disebut juga sebagai bab dari kebijakan pendanaan perusahaan.

Jadi, saat berbicara perihal struktur modal, maka perusahaan berbicara perihal sumber pendanaan perusahaan. Apakah sumber pendanaan akan lebih banyak berasal dari utang atau dari ekuitas. Mana yang lebih baik? Perusahaan memakai utang, atau memakai ekuitas saja, atau kombinasi antara keduanya? Sebelum membahas lebih dalam, anda harus mengetahui terlebih dahulu kebijakan pendanaan perusahaan. Ada tiga kebijakan pendanaan.

1. Pendanaan Agresif

Pendanaan garang berarti perusahaan cenderung memakai utang yang lebih besar dalam struktur modalnya ketimbang ekuitas. Pendanaan garang umumnya dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang gres melantai di Bursa Efek, alasannya ialah perusahaan2 yang gres go public umumnya gencar melaksanakan ekspansi, sehingga perusahaan membutuhkan utang dalam jumlah yang besar.

2. Pendanaan Konservatif

Pendanaan konservatif ialah kebalikan pendanaan agresif. Artinya, dalam kebijakan utang, perusahaan lebih menentukan memakai pendanaan yang secara umum dikuasai dari ekuitas ketimbang memakai utang. Contoh perusahaan yang memakai pendanaan konservatif ialah PT Harum Energy (HRUM) (perusahaan pertambangan). Kalau anda perhatikan laporan keuangan HRUM, perusahaan mempunyai kas yang jumbo dan utang yang kecil. Bahkan, ekuitas total HRUM pada tahun 2015 90% lebih banyak dibandinkan utang totalnya.

Kalau menganut pecking order theory, perusahaan yang memakai pendanaan secara umum dikuasai berasal dari ekuitas ialah perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas tinggi, dan perusahaan tersebut ialah perusahaan yang sudah mapan dalam kinerja. Menurut teori tersebut, perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang baik akan mempunyai sumber pendanaan internal yang baik, sehingga administrasi perusahaan tidak harus memakai banyak utang dalam struktur modalnya.  

3. Pendanaan Moderat

Pendanaan moderat ialah kebijakan pendanaan yang mengandalkan utang dan ekuitas secara berimbang. Dalam pendanaan moderat, perusahaan akan selalu berusaha menyeimbangkan pendanaan utang dan ekuitas secara simultan. 

Kalau anda membaca laporan keuangan perusahaan2 go public, dalam kebijakan pendanaan, setiap perusahaan niscaya memakai utang. Tidak ada perusahaan yang tidak memakai utang. Utang memang sangat diharapkan alasannya ialah dengan menambah modal melalui utang, perusahaan bisa melaksanakan perluasan lebih cepat, ketimbang harus memakai ekuitas. 

Namun, penggunaan utang mempunyai risiko gagal bayar apabila perusahaan tidak bisa membayar utang + pokok bunganya. Dan penggunaan utang dalam struktur modal bisa menjadi berbahaya apabila utang yang dimiliki terlalu besar, sedangkan aset tidak mencukupi untuk membayar utang jangka pendek dan jangka panjang.

Contohnya, perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). BUMI memakai utang yang jumbo dalam struktur modal. Akibatnya, BUMI terancam gagal bayar. Akhirnya, BUMI harus melaksanakan konversi utang ke saham biar terhindar dari gagal bayar. 

Nah, komposisi struktur modal perusahaan sanggup diketahui melalui rumus Debt to Equity Ratio (DER). Atau dalam bahasa indonesia berarti rasio perbandingan utang dengan ekuitas. Jika nilai DER diatas 1 kali, maka artinya penggunaan utang lebih besar daripada ekuitas. 

Rumus DER: Utang Total /Ekuitas Total. DER yang baik dalam struktur modal umumnya jangan hingga DER terlalu tinggi atau bahkan meningkat terus secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan yang baik, niscaya sanggup menjaga struktur modal, biar tingkat utang tetap stabil dan terjaga dengan baik.

Sumber http://bahasekonomi.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Struktur Modal Pendanaan Ideal Perusahaan"

Posting Komentar