Pengamatan Tanda-Tanda Alam

Pengamatan Gejala Alam. Hai teman bangkusekolah.com! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai bahan pengamatan tanda-tanda alam. Sebelum berbicara lebih jauh, yuk kita bahas step by step semoga lebih jelas, dimulai dari pengertian biologi dulu.


Kamu tahu tidak apa itu bilogi? Nah, alam semesta itu dipelajari oleh ilmu sains. Ilmu sains terdiri dari tiga cabang ilmu, yaitu ada ilmu fisika, ilmu kimia, dan ilmu biologi. Di kursi Sekolah Dasar, kau hanya mengenal mata pelajaran IPA. Nah di kursi Sekolah Menengah Pertama, IPA dibagi menjadi 3 cabang ilmu.


a. Ilmu fisika yaitu ilmu yang mempelajari mengenai segala sesuatu perihal abiotik berupa sifar wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.


b. Ilmu kimia, mempelajari segala sesuatu perihal zat-zat yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.


c. Ilmu biologi, mempelajari segala sesuatu perihal makhluk hidup.


A. Pengertian Biologi


Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang artinya hidup dan logos yang artinya ilmu. Biologi yaitu ilmu yang mempelajari perihal kehidupan. Objek kajian biologi sangat luas dan meliputi semua makhluk hidup. Oleh sebab itu, dikenal banyak sekali cabang biologi yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok organism.


Materi-materi yang dipelajari di bidang biologi sebagai berikut ini:

a. Ciri-ciri makhluk hidup

b. Klasifikasi makhluk hidup

c. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan.

d. Keanekaragaman pada tingkat ekologis atau lingkungan.

e. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya.

f. Kepadatan populasi penduduk.

g. Pencemaran dan kerusakan lingkungan.


Biologi merupakan ilmu yang berkembang. Perkembangan biologi merupakan hasil dari banyak sekali pengamatan. Pengamatan yang dilakukan dalam biologi harus secara terjadwal dan sistematis untuk memperoleh informasi tanda-tanda alam biotik dan abiotik.


B. Pengamatan Gejala Alam


Mengadakan pengamatan secara cermat merupakan syarat utama dalam mempelajari suatu ilmu. Mengamati merupakan suatu proses untuk mengenal sesuatu dengan memperhatikan suatu objek dan kejadian yang terjadi di alam sekitar kita. Pengamatan yaitu acara yang dilakukan untuk mengumpulkan segala informasi mengenai objek yang kita amati.


Pengamatan sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara dan melibatkan banyak sekali macam pancaindra yang meliputi mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit, serta memakai banyak sekali macam alat ukur. Semakin banyak indra yang terlibat dalam pengamatan, semakin lengkaplah deskripsi objek yang diamati.


Pengetahuan yang diperoleh melalui suatu pengamatan dan penelitian digolongkan dalam pengetahuan ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini lebih sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya sebab cara yang dipakai dalam pengamatan memakai metode ilmiah, perilaku ilmiah, dan komunikasi ilmiah.


Metode ilmiah yaitu suatu metode yang tersusun secara teratur dan sistematis untuk memecahkan suatu masalah. Langkah-langkah dalam metode ilmiah yaitu sebagai berikut:


a. Merumuskan masalah

Merumuskan duduk kasus dalam bentuk pertanyaan.


b. Observasi (pengamatan)

Terdapat 2 macam observasi, yaitu:

a) Observasi kualitatif, merupakan pengamatan memakai alat indra, contohnya melihat, mendengar, membau, meraba dan mengecap. Data observasi kualitatif berupa kalimat deskriptif atau penjelasan.

b) Observasi kuantitatif, yaitu pengamatan memakai alat ukur, contohnya menimbang dan mengukur.


Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data, menurut jenisnya, data dibagi menjadi 2 yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.


– Data Kualitatif : mengatakan sifat atau keadaan objek. Data ini merupakan klarifikasi yang tidak sanggup disajikan dalam bentuk bilangan atau angka. Misalnya penelitian mengenai buah jambu, data yang diperoleh yaitu manis rasanya, berair, berbiji, berwarna merah dan kulitnya mulus.

– Data kuantitatif: data yang mengatakan ukuran objek yang sanggup dinyatakan dalam bilangan atau angka. Misalnya data hasil pengukuran berat, panjang, suhu, waktu dan sebagainya.


c. Menyusun Hipotesis

Hipotesis yaitu tanggapan sementara terhadap duduk kasus menurut teori dan fakta. Menduga sementara tanggapan dari rumusan duduk kasus menurut hasil observasi. Jenis observasi yaitu:

– Observasi alternative : dugaan yang menyatakan ada pengaruh

– Observasi nol : dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh


d. Melakukan eksperimen

Membuktikan hipotesis dengan melaksanakan percobaan.


e. Menarik kesimpulan

Menyimpulkan tanggapan apakah hipotesis diterima atau ditolak.


f. Eksperimen ulang

Jika hipotesis ditolak, maka harus melaksanakan eksperimen ulang.


g. Menyusun teori

Teori yang disusun memuat hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan duduk kasus yang diteliti. Meskipun hanya secara teoritis, diharapkan uraiannya sanggup menjelaskan duduk kasus yang diteliti, serta hubungan antara variable yang terkait.


Itulah pembahasan bahan mengenai pengamatan tanda-tanda alam. Sebaiknya, dalam melaksanakan kerja ilmiah, kau harus mempunyai perilaku ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain rasa ingin tahu, jujur, teliti, tekun, terbuka, sabar, mau mendapatkan masukan, rendah hati dan objektif. Selain itu, komunikasi ilmiah juga diharapkan untuk menciptakan laporan hasil eksperimen. Macam-macam komunikasi ilmiah,yaitu deskripsi, tabel, diagram, sketsa dan gambar.


Semoga pembahasan bahan pengamatan tanda-tanda alam ini sanggup bermanfaat. Jangan lupa like dan share ya sobat!



Sumber https://bangkusekolah.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pengamatan Tanda-Tanda Alam"

Posting Komentar