Gejala Sosial: Definisi Dan Contohnya
Gejala sosial di masyarakat selalu menjadi perhatian ilmuan sosial untuk diteliti. Sosiologi sebagai ilmu sosial menaruh perhatian penting pada tanda-tanda sosial sebagai ojek kajian semenjak awal sosiologi dikembangkan.
Definisi tanda-tanda sosial
Gejala sosial yaitu fenomena yang menandai (symptom) munculnya permasalahan sosial di masyarakat. Pengertian umum ini diadopsi ilmu alam untuk di terapkan dalam ilmu sosial khususnya sosiologi. Emile Durkheim yaitu tokoh sosiologi klasik yang mempopulerkan tanda-tanda sosial sebagai objek kajian sosiologi. Durkheim menyebutnya sebagai fakta sosial. Dalam bukunya ’Suicide: A Study in Sociology’, durkheim melihat fenomena bunuh diri sebagai fakta sosial. Masalah sosial yang muncul yaitu rendahnya solidaritas sosial anggota komunitas yang sedang diteliti.
Baca juga Masalah Sosial: Contoh dan Solusinya
Perlu dicatat, sebagai tanda suatu permasalahan, tanda-tanda sosial berbeda dengan permasalahan sosial itu sendiri. Namun bukan berarti keduanya tidak berkaitan. Keduanya justru berafiliasi erat. Sebagai contoh, masalah kriminalitas perampokan yang terjadi di perumahan elit bisa dianggap sebagai permasalahan sosial. Gejala sosialnya, misalnya, yaitu adanya ketimpangan ekonomi yang tajam antara si kaya dan si miskin di ibu kota. Si miskin tertekan secara ekonomi, ia kemudian nekat merampok di perumahan elit.
Fenomena menyerupai itu ternyata terjadi di banyak sekali daerah. Kasus Pulomas yaitu salah satunya. Ketimpangan sosial dan ekonomi disini bisa dianggap sebagai tanda-tanda sosial yang bisa dipelajari dan diteliti. Untuk diteliti, pertanyaan umum yang muncul beragam. Misal, mengapa tingkat ketimpangan sosial begitu tinggi di suatu daerah? Apa yang menyebabkan sebagian masyarakat tinggal di rumah gubuk, sebagian yang lain di rumah istana? Bagaimana tingkat pendidikan mereka? Berbagai pertanyaan lanjutan bisa diajukan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut lumrah dikaji dalam studi sosiologi.
Pada masalah perampokan menyerupai yang dicontohkan diatas, tanda-tanda sosial tidak hanya sebatas ketimpangan ekonomi. Ada kemungkinan lain yang bisa diajukan sebagai hipotesis. Misalnya, kelakuan sekelompok dewasa yang lebih menentukan dibelikan sepeda motor daripada lanjut sekolah. Ketika tuntutan mempunyai sepeda motor tidak dipenuhi oleh orang tua, si dewasa kabur dari rumah. Untuk bertahan hidup, ia mencuri. Ternyata fenomena ini terjadi di banyak tempat sehingga terlihat polanya.
Mencuri yaitu permasalan sosial yang bisa muncul dari banyak sekali sebab. Kenakalan dewasa yaitu salah satunya. Fenomena kenakalan dewasa bisa dianggap sebagai tanda-tanda atau fakta sosial. Kasus kriminal pencurian sejauh ini kita letakkan sebagai permasalahan sosial. Namun, perlu digarisbawahi, menyerupai yang sudah disampaikan sebelumnya, permasalahan sosial bisa pula beririsan dengan tanda-tanda sosial sehingga tidak ada batasan pemisah antara keduanya. Pencurian bisa dianggap tanda-tanda sosial, sedangkan permasalahan sosialnya beragam. Misal, pola hidup konsumeris dan hedonis yang diperagakan oleh sekelompok orang. Tuntutan hidup glamor tanpa melihat kemampuan finansial yang dimiliki dipenuhi dengan cara mencuri. Fenomena mencuri disini bisa diartikan sebagai tanda-tanda sosial.
Contoh-contoh tanda-tanda sosial
Sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosial di masyarakat. Memahami tanda-tanda sosial sangat penting untuk mencegah munculnya permasalahan sosial yang lebih besar. Tindakan mengobati tanda-tanda sosial sanggup mengurangi resiko peristiwa sosial ke depan. Satu hal yang perlu digarisbawahi yaitu sesuatu bisa disebut tanda-tanda sosial ketika melibatkan beberapa individu dan berdampak sosial pada individu lain atau kelompok. Contoh-contoh tanda-tanda sosial dalam kehidupan sehari-hari beragam. Berikut ini beberapa pola sederhana yang bisa dipakai sebagai pemantik kajian:
- Jaringan pertemanan tertutup.
Contoh kasusnya yaitu distribusi peredaran narkoba jenis flakka di kalangan remaja. Konsumsi narkoba jenis ini berdasarkan BNN menciptakan pemakainya hilang kesadaran dan berperilaku menyerupai zombie. Para pemakai menerima flakka dari biro yang bisa jadi terhubung lewat jaringan pertemanan. Jaringan pertemanan ini biasanya bersifat tertutup. Individu mempunyai relasi besar lengan berkuasa ke dalam tapi lemah keluar. Artinya pergaulan hanya dengan 4L, lu lagi lu lagi dan tidak terakses oleh kelompok lain, misal keluarga atau saudara. Individu yang berada dalam jaringan pertemanan tertutup gampang terpengaruh dan ketagihan untuk coba-coba. Ilustrasi ini tentu saja hanya pola tanda-tanda sosial dan perlu pemeriksaan untuk mengetahui masalah faktual dilapangan.
- Produksi isu hoax
Beredarnya kabar hoax di media-media online belakangan ini merupakan tanda-tanda sosial yang menarik untuk diteliti. Memahami tanda-tanda ini penting bukan saja semoga kita tidak terjebak menjadi konsumen isu palsu tetapi juga mengantisipasi potensi problem yang muncul ke depannya. Misal, konflik antar pendukung calon pilkada dan terpecahbelahnya NKRI. Gejala di masyarakat ini muncul begitu intens sehabis adanya platform digital untuk distribusi informasi. Berita palsu sudah ada semenjak dahulu, namun intensitas penyebaran isu palsu semakin meningkat di kala digital. Fenomena hoax yaitu tanda-tanda sosial yang sedang tren.
- Plagiarisme di kampus
Munculnya fenomena plagiarisme di akademi tinggi merupakan tanda-tanda sosial yang menarik dikaji. Dibalik munculnya plagiarisme tentu terdapat isu-isu permasalahan sosial yang tidak kalah krusial. Kita bisa mengambil pola seorang pejabat tempat yang melaksanakan plagiasi disertasi demi memenuhi persyaratan naik jabatan. Ketika kasusnya terbongkar, upaya memenuhi manajemen tersebut berkembang menjadi tindak kriminal. Plagiarisme tidak hanya dilakukan oleh pejabat senior saja, tetapi mahasiswa gres yang belum mengerti atau tidak mau mengerti bagaimana menghargai karya ilmiah orang lain. Permasalahan sosial yang dihasilkan oleh tanda-tanda ini beragam. Bisa saja publik hilang kepercayaan kepada pejabat lantaran ternyata plagiat sehingga hasilnya manajemen pemerintahan tidak bisa mengorganisir masyarakat. Pubilk bisa saja hilang impian masa depan ketika pemudanya terbukti plagiat demi kepentingan sesaat. Plagiarisme di akademi tinggi oleh pejabat atau mahasiswa merupakan tanda-tanda yang bisa dikaji.
Sedikit pola diatas semoga sanggup menjadi pemantik untuk melaksanakan pemeriksaan atau mengkaji tanda-tanda atau symptom sosial yang akhir-akhir ini banyak muncul di media.
Baca juga: Objek Kajian Sosiologi
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Gejala Sosial: Definisi Dan Contohnya"
Posting Komentar