Ciri-Ciri Burung Jalak Suren Dan Cara Memeliharanya
Jalak Suren ialah burung berukuran sedang dengan panjang sekitar 22 cm dan dengan berat antara 76 hingga dengan 90 gram. Nama latin burung jalak suren ialah gracupica contra, sedangkan dalam bahasa Inggris sering juga disebut dengan Asian Pied Starling atau Indian Pied Myna. Bagian atas kepala, bab atas badan, tenggorokan dan dadanya berwarna hitam. Sedangkan pipi, berut dan bokong berwarna putih. Sayapnya berwarna hitam dengan garis putih di bab tengah sayap.
Burung Jalak Suren mempunyai paruh berwarna kuning kekuningan dengan warna merah di sekitar mulutnya. Kelopak matanya berwarna oranye kemerah-merahan dan bola matanya berwarna hitam. Tidak ada berbedaan yang mencolok diantara burung jalak suren jantan dan betina dewasa.
Anakan jalak suren mempunyai tampilan fisik yang menyerupai dengan yang sudah dewasa, tapi bulunya masih berwarna coklat gelap.
Suara Burung Jalak Suren
Banyak penggemar burung Jalak Suren di Indonesia dikarenakan suaranya yang menarik. Di banyak sekali media, burung Jalak Suren sering masuk daftar jenis burung kicau dengan bunyi paling merdu. Sehingga, banyak orang-orang mencari dan memelihara burung jalak suren. Diantaranya, banyak juga yang mencari jalak suren gacor yang berkicau terus-menerus dan sudah terbiasa dan menghafal beberapa nada kicauan burung kicau jenis lain.
Kicauan burung ini sangat beragam, mulai dari menyerupai bunyi peluit, getaran, klik dan kicauan. Burung jalak suren bisa menjiplak bunyi jenis burung lain dan bahkan bisa juga menjiplak bunyi manusia. Hal tersebutlah yang menciptakan burung kicau ini populer di industri burung tangkaran untuk sekedar memelihara atau diperlombakan. Unuknya, jalak suren betinda dan jantan bisa bernyanyi merdu, tidak menyerupai kebanyakan jenis burung lain.
Berikut ini ialah video bunyi burung jalak suren gacor yang diunggah oleh Mas Anang via Youtube channel Media Hobby.
Asal dan Habitat
Burung Jalak Suren secara alami tersebar luas di anak benua India, Indochina, Semenanjung Malaya, dan juga Indonesia. Populasinya sangat banyak dan bukan termasuk binatang langka di Indonesia.
Jalak suren biasanya ditemukan dalam kelompok kecil di dataran terbuka dan kaki gunung di tempat yang mempunyai terusan gampang ke perairan terbuka. Sering juga muncul dalam lingkungan perkotaan dan limbah pertanian. Burung ini bisa ditemukan di tempat permukaan maritim hingga ketinggian 700 meter dpl.
Jalak suren ialah jenis burung omnivora dan sering terlihat mencari makan di ladang, rumput, tanah terbuka dan di tempat penggembalaan di antara ternak. Makanan burung jalak suren ialah biji-bijian, buah, serangga, cacing tanah, laba-laba dan keong.
Cara Merawat Jalak Suren
Musim kawin burung jalak suren ialah sekitar bulan Maret. Pada awal demam isu kawin tersebut, kawanan burung mulai berpasangan dan menyebar ke banyak sekali penjuru. Jantan dan betina burung jalak suren saling memanggil satu sama lain, menepak-nepak bulunya dan menyayun-ayunkan kepalanya. Sedangkan sarang jalak suren dibentuk dengan materi tumpukan jerami yang longgar, berbentuk kubah dengan pintu samping.
Biasanya, sarang burung kicau ini dibangun di pohon besar atau bangunan buatan manusia. Telur jalak suren pada sarangnya bisa mencapai empat hingga enam telur berwarna biru mengkilap. Biasanya telur-telur tersebut diperam selama 14 hingga 15 hari. Anakan jalak suren dirawat kedua induk jantan dan betina selama tiga ahad sebelum bisa terbang. Lebih dari satu kali periode peraman sanggup dilakukan jalak suren di setiap demam isu kawin yang biasanya berlangsung hingga bulan September atau Oktober.
Jika kau ingin memelihara jaka suren, kau bisa mencari yang anakan biar kau bisa mengisi suaranya sesuai dengan impian kamu. Atau beli yang sudah gacor dengan alasan suka suaranya juga bisa. Karena banyak juga orang yang membeli yang sudah gacor tanpa harus repot-repot melatihnya.
Harga jalak suren anakan ialah sekitar Rp. 350.000 di pasaran. Sementara yang sudah remaja harganya berada di kisaran Rp. 500.000 – 650.000. Akan tetapi, burung jalak suren gacor harganya bisa mencapai kisaran Rp. 850.000 – Rp. 1.5000.000. Lain halnya bila sudah pernah memenangkan kontes burung kicau, alasannya ialah harganya bisa melebihi harga normal tersebut. Potensi bisnis burung jalak suren gacor sangat menggiur juga, melihat sangat banyaknya penggemar burung kicau yang arif menjiplak kicauan ini.
Pada penangkaran, banyak orang merawat jalak suren yang masih sangat kecil hingga bisa terbang. perawatan menyerupai ini dilakukan biar bisa menjinakkan jalak suren dan melatihnya untuk menjiplak bunyi burung kicau lainnya. Buurng jalak suren yang sudah menghafal bunyi burung kicau lainnya biasanya disebut sebagai jalak suren isian. Nah, bila sudah mantab dan terus-menerus berkicau, maka disebut dengan jalak suren gacor. Makara pembaca yang gres berkecimpung di dunia perawatan burung kicau tidak usah resah kalau dengar istilah jalak suren gacor atau isian yah!
Tingkah Laku Jalak Suren
Mirip dengan jenis burung jalak yang lainnya. Dimana, pada dikala bukan demam isu kawin, Jalak Suren membentuk tempat bertengger malam untuk kelompoknya. Sementara, selama demam isu kawin, kawanan kelompok tersebut menyebar dan masing-masing mempertahankan area sarangnya untuk memeram telur serta memelihara dan membesarkan anak-anaknya sehabis menetas.
Orang-orang dari golongan Sema Nagas di India meyakini bahwa burung jalak suren ialah wujud dari reinkarnasi manusia.
Demikianlah sahabat Wongunik, semoga artikel perihal ciri-ciri jalak suren ini bermanfaat buat kau yang ingin memelihara burung jalak suren.
Sumber https://www.wongunik.com/
0 Response to "Ciri-Ciri Burung Jalak Suren Dan Cara Memeliharanya"
Posting Komentar