Pendekatan Penelitian: Pola Dan Penjelasannya

Pendekatan penelitian merupakan merupakan cara berpikir yang diadopsi peneliti wacana bagaimana desain riset dibentuk dan bagaimana penelitian akan dilakukan. Dalam riset sosial, pendekatan penelitian mencakup tiga jenis, yaitu kualitatif, kuantitaif, dan adonan atau gabungan yang juga dikenal dengan istilah mix method. Proses analisis data dengan pendekatan salah satu dari ketiganya sanggup induktif, deduktif atau gabungan keduanya.


Seringkali pembagian terstruktur mengenai mengenai pendekatan penelitian sosial disampaikan secara rancu. Istilah deduksi dan induksi, misalnya, bahu-membahu merupakan proses pendekatan yang digunakan oleh peneliti saat akan melaksanakan analisis data. Namun pendekatan riset secara keseluruhan hanya ada tiga sebagaimana yang disebutkan di atas.


Postingan ini akan membahas pendekatan penelitian yang diadopsi untuk riset sosial. Pendekatan di sini dipahami sebagai ”cara pandang” yang digunakan peneliti dalam melaksanakan studi, dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai ”research approach”. Penjelasan yang akan disampaikan di sini merupakan klarifikasi dalam konteks penelitian sosial.


Baca juga Metode Penelitian Sosial: Pengertian dan Jenisnya






Jenis pendekatan penelitian sosial


Pendekatan kualitatif


Pendekatan kualitatif merupakan cara pandang peneliti dengan mengadopsi desain kualitatif dalam melaksanakan studi. Desain penelitian kualitatif mempunyai beberapa karakteristik, yaitu lebih bersifat umum, fleksibel, dinamis, eksploratif, dan mengalami perkembangan selama proses penelitian berlangsung.


Memang, seringkali kita mendengar istilah kualitatif dipasangkan dengan metode atau metodologi. Namun itu semua hanyalah bab dari pendekatan. Ketika pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif, maka sanggup dipastikan, metodologi penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Desain riset kualitatif secara otomatis mencakup adopsi aspek-aspek lain dalam proses penelitian.


Kita tinggal menyebutkan beberapa aspek lain untuk sanggup memahami apa itu pendekatan kualitatif dalam riset sosial. Ditinjau dari tujuannya, pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih mendalam, untuk menyebarkan teori, dan untuk mendeskripsikan realitas serta kompleksitas fenomena yang diteliti.


Ditinjau dari aspek teknik pengumpulan datanya, pendekatan kualitatif umumnya mengadopsi teknik observasi partisipatoris dan wawancara mendalam. Instrumen penelitian yang digunakan juga menyesuikan. Biasnya berupa buku catatan, alat rekam, dan kapasitas peneliti itu sendiri untuk melaksanakan interpretasi.


Analisis data penelitian yang mengadopsi pendekatan kualitatif pada umumnya bersifat induktif atau kombinasi dari keduanya. Induktif yaitu proses penarikan kesimpulan dari pemeriksaan kasus yang kecil secara detail untuk mendapat citra besarnya. Dengan kata lain data yang berupa serpihan dirangkai untuk menghasilkan gambar besar yang menjadi simpulan. Proses induktif memungkinkan munculnya teori gres dalam penelitian.


Baca juga: Metode Penelitian Kualitatif






Pendekatan kuantitatif


Pendekatan kuantitatif di sini sanggup didefinisikan sebagai cara pandang peneliti dengan mengadopsi desain penelitian kuantitatif. Kita juga akan melihat karakteristiknya untuk memahami definisinya. Karakteristik desain penelitian kuantitatif mencakup fokus riset yang lebih terperinci, kaku, statis, dan prosesnya sesuai alur yang sudah disusun semenjak awal dan tidak sanggup diubah. Kematangan dalam perencanaan yaitu kuncinya.


Metodologi penelitian kuantitatif yang diterapkan secara pribadi sanggup memberitahu kita bahwa pendekatan penelitian yang diterapkan yaitu kuantitatif. Namun perlu dicatat bahwa saat kita menemukan aplikasi metode kuantitatif dalam laporan riset, belum tentu pendekatannya kuantitatif. Bisa jadi, pendekatan penelitian yang digunakan yaitu gabungan atau adonan antara kuantitatif dan kualitatif ibarat yang akan dijelaskan nanti.


Pendekatan penelitian sanggup diidentifikasi dari keseluruhan aspek penelitian yang digunakan. Dalam aspek tujuan, pendekatan kuantitatif mempunyai karakteristik antara lain; dimaksudkan unutk menjelaskan hubungan antarvariabel penelitian, menguji hipotesis atau teori, dan melaksanakan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.


Dari aspek pengumpulan datanya, pendekatan kuantitatif memakai cara survey atau wawancara terstruktur. Sesuai metode pengumpulan datanya, maka instrumen yang sering digunakan antara lain kuesioner atau angket, buku tes, dan sebagainya. Pendekatan kuantitatif memakai perpaduan anatara ilmu sosial dan ilmu statistik dalam analisis datanya.


Riset sosial yang memakai pendekatan kuantitatif umumnya bersifat deduktif. Analisis deduktif artinya citra besar yang berupa hipotesis atau teori diuji kebenarannya dengan proses pengujian variabel yang lebih detail. Jika hipotesis ditolak, maka peneliti menemukan hipotesis gres berupa klarifikasi wacana hubungan antar variabel yang sanggup diterima.


Baca juga: Metode Penelitian Kuantitatif






Pendekatan adonan atau mix method


Pendekatan adonan atau mix method mengadopsi kedua pendekatan yang sudah dijelaskan diatas. Proses bagaimana kedua pendekatan diatas sanggup diadopsi memang problematik. Pengalaman saya membaca beberapa laporan penelitian yang menerapkan pendekatan adonan mengatakan bahwa satu metode cenderung lebih secara umum dikuasai dibanding lainnya. Dengan kata lain, satu metode berperan sebagai komplementer atau pelengkap metode yang lainnya.


Sesuai istilahnya, pendekatan adonan memakai metode yang juga kombinasi keduanya. Proses melaksanakan kombinasi ini tentu memakan waktu lebih usang dan dalam beberapa hal lebih sulit. Namun, jadinya sanggup lebih optimal lantaran data yang diperoleh saling melengkapi. Tentu saja peneliti harus mempunyai pengetahuan dan skill dalam mengolah data kualitatif dan kuantitatif.


Melakukan integrasi antara dua metode yang keduanya sering dianggap saling bertentangan memang tidak mudah. Oleh lantaran itu, sebagaimana yang telah disebutkan di awal, satu metode biasanya berperan sebagai pelengkap data yang diperoleh dengan metode yang lain. Saya akan sampaikan sedikit pola semoga pembaca mempunyai citra wacana pendekatan yang cukup rumit ini.






Misal, kita akan meneliti wacana tingkat perceraian dikalangan mereka yang menikah muda di Indonesia. Apakah usia menikah muda merupakan salah satu penentu resiko faktor perceraian. Data kuantitatif contohnya mengatakan bahwa mereka yang menikah sebelum usia 20an lebih banyak mengalami perceraian dibanding kelompok umur lain. Diantara mereka yang bercerai kita harus melaksanakan eksplorasi lebih dalam melalui wawancara.


Pendekatan penelitian merupakan merupakan cara berpikir yang diadopsi peneliti wacana bag Pendekatan Penelitian: Contoh dan Penjelasannya


Wawancara mendalam dibutuhkan untuk mendapat data deskriptif apakah ijab kabul di usia muda yang mereka lakukan yaitu keputusannya sendiri atau kultur masyarakat yang diteliti memang demikian, atau paksaan, atau alasan lainnya. Peneliti tentu ingin mengetahui mengapa mereka yang menikah muda lebih banyak bercarai. Motif individu melaksanakan nikah muda akan lebih terang jikalau dideskripsikan melalui wawancara mendalam ketimbang dengan survey.


Data berupa angka yang general menemukan fakta bahwa ijab kabul usia muda mempunyai tingkat resiko perceraian lebih tinggi. Data berupa deskriptif-eksploratif menemukan bahwa motif menikah muda merupakan kultur masyarakat setempat, misalnya. Dari kedua jenis data tersebut, peneliti harus piawai membaca, mengolah, dan menarik kesimpulan. Penarikan kesumpulan yang diterapkan biasanya juga gabungan antara deduktif dan induktif.


Satu hal terpenting yang perlu dipertimbangakan oleh peneliti saat ingin menerapkan pendekatan mana yang sesuai yaitu berkontemplasi dan memikirkan pendekatan mana yang paling sanggup menjawab rumusan problem penelitiannya.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pendekatan Penelitian: Pola Dan Penjelasannya"

Posting Komentar