Persebaran Jenis Tanah Di Indonesia

Tanah merupakan lapisan bumi yang berada di bab paling luar. Tanah mempunyai beberapa unsur penyusunnya yaitu mencakup butir tanah, air, udara, serta sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati.


Tanah merupakan lapisan bumi yang berada di bab paling luar Persebaran Jenis Tanah di Indonesia


Pelapukan Batuan


Pada dasarnya, tanah terbentuk dari batuan induk atau batuan dasar yang mengalami pelapukan. Akibatnya, watu pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Ada tiga jenis pelapukan batuan induk menurut prosesnya. Ketiga jenis tersebut yaitu pelapukan fisik, pelapukan biologi, dan pelapukan kimia.



  1. Pelapukan FisikPelapukan yang terjadi lantaran kegiatan tenaga-tenaga eksogen, menyerupai terpaan angin, perbedaan suhu udara, tenaga arus air, atau gelombang serta gletser yang terjal secara terus menerus pada batuan.

  2. Pelapukan BiologiPelapukan lantaran adanya kegiatan makhluk hidup, baik binatang atau tumbuhan, di dalam tanah yang menyebabkan lapuk dan pecahnya lapisan batuan menjadi massa batuan yang lebih kecil hingga menjadi tanah.

  3. Pelapukan KimiaPelapukan yang terjadi lantaran adanya proses kimia yang terjadi dan mengubah susunan kimia batuan sehingga batuan lebih gampang lapuk dan pecah menjadi massa batuan yang lebih kecil hingga menjadi tanah.


Dari ketiga jenis pelapukan tersebut, nantinya akan memerlukan waktu dan intensitas yang terus menerus sehingga pembentukan tanah merupakan suatu proses yang sangat lama.


Tanah yang ideal untuk lahan pertanian yaitu tanah yang subur. Tanah ini mengandung unsur materi mineral (45%), air (20-30%), udara (20-30%), dan materi organic (5%). Namun, tanah ideal tersebut sulit ditemui di lapangan lantaran adanya perbedaan jenis tanah.


 


Jenis Tanah Berdasarkan Proses Pembentukannya


 


A. Tanah Vertikal


Tanah vertikal bisa kau lihat pada ketika penggalian parit, liang atau sumur. Kamu akan melihat adanya perbedaan warna lapisan tanah ketika mencapai kedalaman tertentu. Nah, perbedaan warna tanah tersebut disebut sebagai profil tanah.


Ada 4 jenis profil tanah, yaitu :



  1. Lapisan Tanah AtasLapisan tanah atas disebut topsoil. Lapisan ini paling subur, warnanya kehitam-hitaman, gembur dan ketebalannya sekitar 30 cm. Organisme tanah berkembang pada lapisan ini. Warna tanah yag cokelat kehitaman lantaran adanya dampak humus (campuran binatang dan tumbuhan yang telah mati dan membusuk di dalam lapisan tanah atas).

  2. Lapisan Tanah BawahLapisan tanah bawah disebut subsoil. Subsoil merupakan lapisan tanah yang berada sempurna di bawah lapisan tanah atas. Sifat lapisan tanah ini yaitu kurang subur lantaran tidak mempunyai kandungan kuliner yang cukup, warna tanahnya kemerahan, struktur padat, dan ketebalannya sekitar 50 hingga 60 cm. Aktivitas organism sudah mulai berkurang pada lapisan ini. Hanya tumbuhan keras yang berakar tunggang saja yang bisa mencapainya.

  3. Lapisan Bahan Induk TanahLapisan materi induk tanah disebut regolith. Regolith merupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. Warna tanah ini kelabu keputih-putihan, kurang subur lantaran tidak mengandung zat makanan, struktur tanah keras, dan sukar ditembus oleh akar-akar tumbuhan.

  4. Lapisan Batuan IndukLapisan batuan induk disebut juga bedrock. Lapisan ini letaknya ada di lapisan paling bawah. Kamu akan sulit menemukannya. Namun, di pegunungan terkadang lapisan tanah ini tersingkap dan berada di lapisan atas. Tanah ini tidak bisa ditanami tumbuhan lantaran merupakan lapisan batuan.


 


B. Tanah Horizontal


Ada beberapa jenis tanah horizontal, yaitu :



  1. Tanah GambutWarnanya hitam, kandungan air dan materi organik tinggi, tingkat PH atau keasaman tinggi, miskin unsur hara, dan umumnya kurang subur. Cocok untuk perkebunan kelapa, palawija, dan karet.

  2. Tanah LatosolWarnanya merah kecokelatan, menyerap air dengan mudah, mempunyai PH 6 hingga 7 (netral) hingga asam, dan kadar humus gampang menurun.

  3. Tanah RegosolHasil erupsi gubung berapi, mempunyai sifat subur, berbutir kasar, warna keabuan, mempunyai unsur hara yang tinggi, pH 6-7, gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan gampang tererosi.

  4. Tanah AluvialSecara umum, tanah ini gampang digarap, sanggup menyerap air, dan permeabel sehingga cocok untuk segala jenis tumbuhan pertanian. Biasanya tersebat di sepanjang lembah sungai-sungai besar di Indonesia.

  5. Tanah LitosolTermasuk tanah yang masih muda, materi induk dangkal sedalam kurang dari 45 cm, dan tampak sebagai batuan padat yang padu di permukaan tanah.

  6. Tanah GrumusolSifat tanah ini bertekstur liat, warna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan gampang pecah di animo kemarau. Tanah ini cocok dimanfaatkan untuk penanaman jenis vegetasi rumput-rumputan atau tumbuhan keras semusim contohnya pohon jati.

  7. Tanah AndosolMerupakan endapat debu vulkanik yang telah mengalami proses pelapukan. Tanah ini subur dan mempunyai warna cokelat kehitaman. Tanah ini sering dimanfaatkan untuk menanam jenis tumbuhan holtikultura dan perkebunan.

  8. Tanah Podzolik Merah KuningSifatnya gampang lembap dan gampang mengalami pembersihan oleh air hujan sehingga kesuburan berkurang. Tanah ini subur kalau dirawat dengan pemupukan yang teratur. Tanah ini bisa dipakai untuk lahan perkebunan dan persawahan.

  9. Tanah RendzinaMerupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Tanah ini tidak elok untuk lahan pertanian sehingga biasanya dipakai untuk budidaya tumbuhan keras semusim dan palawija.



Sumber https://bangkusekolah.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Persebaran Jenis Tanah Di Indonesia"

Posting Komentar