Panduan Teknis Budidaya Wortel

Wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan sayuran yang diambil umbinya. Umbi wortel berwarna oranye terang, rasanya gurih, renyah dan sedikit manis. Sayuran ini dikenal sebagai sumber vitamin A, selain itu wortel juga mengandung banyak vitamin B dan vitamin C.


Dilihat dari bentuknya terdapat tiga jenis wortel. Pertama, jenis imperator. Umbinya lingkaran dan panjang, ujungnya lancip, terdapat akar serabut pada umbinya. Kedua, jenis chantenay. Umbinya lingkaran dan panjang higienis dari akar serabut, ujungnya tumpul cenderung membulat. Ketiga, jenis nantes. Sifat dan bentuknya adonan dari kedua jenis di atas.


Budidaya wortel paling cocok dilakukan di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1000 meter dpl. Meskipun begitu, budidaya wortel masih sanggup dilaksanakan pada lahan di atas 500 meter dpl. Tanaman wortel menyukai tanah yang mengandung banyak humus dan gembur dengan tingkat keasaman antara pH 5,5-6,5.


Persiapan lahan budidaya wortel


Lahan untuk budidaya wortel harus dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 40 cm. Kedalaman ini sangat penting mengingat tumbuhan wortel akan dipanen umbinya. Tanah yang gembur menawarkan keleluasaan pada umbi untuk tumbuh dengan sempurna.

Budidaya wortel pada struktur tanah yang keras akan menghambat pertumbuhan umbi. Bentuk umbi menjadi pendek-pendek dan tumbuh cabang pada tubuh umbi.


Setelah tanah digemburkan buat bedengan dengan lebar satu meter dan panjang diadaptasi dengan bentuk lahan. Ketinggian bedengan sekitar 20-30 cm. Saat membentuk bedengan, campurkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Dosis santunan pupuk sebanyak 15-20 ton per hektar. Jumlah tepatnya sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.


Buat larikan pada permukaan bedengan untuk menaburkan benih. Jarak antar larikan 20 cm dengan kedalaman sekitar 5 cm.


Penanaman benih wortel


Penanaman benih dalam budidaya wortel sanggup dilakukan secara langsung, tanpa tahap penyemaian terlebih dahulu. Kebutuhan benih untuk budidaya wortel kurang lebih sebanyak 3-5 kg per hektar.


Benih wortel berasal dari biji, bentuknya kecil-kecil dan cenderung melekat lantaran memiliki serabut ibarat bulu pada permukaannya. Jadi, sebelum ditaburkan gosok-gosokkan terlebih dahulu dengan telapak tangan supaya benih tidak saling menempel. Atau, campurkan debu pada benih tersebut.


Taburkan benih diatas larikan kemudian tutup dengan tanah. Apabila tanahnya kering siram sedikit untuk menjaga kelembabannya. Tanaman wortel akan tumbuh sesudah 10 hari.


Pemeliharaan tumbuhan wortel


Pemupukan susulan diberikan sesudah tumbuhan berumur satu bulan. Untuk budidaya wortel secara organik, gunakan kompos atau pupuk kandang. Bisa juga dengan mengimplementasikan pupuk cair organik atau pupuk hayati. Pupuk kompos ditaburkan dipermukaan bedengan sekitar tanaman. Dosisnya 10-15 kg per hektar.


Untuk budidaya wortel non organik, gunakan adonan pupuk urea dan KCl dengan perbandingan 2:1 sebanyak 300 kg per hektar. Pemberian pupuk ditaburkan dalam bentuk alur yang berjarak 5 cm dari pangkal tanaman.


Selain pemupukan lakukan juga penyiangan gulma dan penjarangan tanaman. Agar pertumbuhan umbinya sempurna, atur penjarangan tumbuhan sehingga jarak antara satu tumbuhan dengan yang lainnya berkisar 5-10 cm.


Hama dan penyakit


Hama yang paling umum dijumpai dalam budidaya wortel ialah ulat tanah dan kutu daun. Ulat tanah sanggup diberantas dengan cara mencari sarangnya, kemudian diambil manual dan dibasmi. Lakukan pada pagi hari.


Untuk mencegah serangan ulat, jaga selalu kebersihan lahan dan siangi gulma secara teratur. Bila serangan mengganas, sanggup memakai pestisida jenis furadan.


Kutu daun menyerang pucuk daun dengan menghisap cairan dan merusak bentuk daun menjadi keriting. Untuk mengendalikan kutu daun lakukan rotasi tumbuhan supaya siklus hidupnya terputus. Penyemprotan sanggup memakai insektisida.


Sedangkan penyakit yang sering menyerang budidaya wortel ialah bercak daun dan bintil akar. Bercak daun disebabkan oleh sejenis cendawan Cercospora. Penyakit ini menyerang daun tua, gejalanya berupa bercak-bercak coklat dengan pinggiran hitam.


Penyakit bercak daun sanggup dikendalikan dengan menentukan benih yang sehat atau benih diberi larutan fungisida terlebih dahulu. Untuk menurunkan resiko serangan penyakit bercak daun, jaga selalu kebersihan kebun.


Penyakit bintil akar disebabkan oleh nematoda. Gejalanya bentuk umbi benjol-benjol tak karuan. Pencegahan sanggup dilakukan dengan rotasi tanaman. Gilir tumbuhan dengan jenis lain yang berbeda keluarga. Penyemprotan  kimia yang diaplikasikan ialah nematisida.


Cara panen budidaya wortel


Usaha tani budidaya wortel sudah sanggup diambil balasannya sesudah 3 bulan hitung semenjak benih ditanam. Waktu pemanenan harus benar-benar diperhatikan. Apabila umur tumbuhan terlalu renta tekstur umbi menjadi keras dan rasanya tidak enak.


Cara memanen dilakukan dengan dicabut. Kemudian basuh atau bersihkan kotoran tanah yang melekat pada umbi dengan air bersih. Batang dipangkal umbi sanggup dipotong atau dibiarkan. Tergantung dari impian pasar yang dituju.


Budidaya wortel yang dilakukan dengan baik sanggup menghasilkan 20-30 ton per hektar. Tergantung pada jenis dan varietas wortel yang ditanam.



Sumber https://alamtani.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Panduan Teknis Budidaya Wortel"

Posting Komentar