✔ Makalah Analisis Investasi Publik


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada tahun 1970-an, sebagian besar developing countries menyiapkan planning pembangunan empat hingga enam tahun untuk memilih dan melaksanakan tujuan ekonomi dan sosial jangka menengah. Namun, planning dengan sebuah pandangan yang kaku dan membangun secara episodik sering tidak realistis, “need” based, dan kurang fleksibel untuk membuktikan perubahan dalam lingkungan ekonomi. Di beberapa negara, fixed plans semula dirancang dalam periode tingginya harga komoditas atau banyak pemberian eksternal yang dikontribusikan ke penstabilan keuangan publik, dan tanpa dampak yang cukup pada pertumbuhan ekonomi. Seperti perencanaan jangka menengah yang kaku kurang tersebar luas hari ini, tetapi beberapa negara di Asia masih mempersiapkan planning jangka menengah.

Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan pada duduk kasus pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan investasi publik diharapkan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan. Pengeluaran untuk investasi publik harus menerima perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin, lantaran pengeluaran rutin lebih berdampak jangka pendek, sedangkan pengeluaran investasi mempunyai imbas jangka panjang. Kesalahan dalam melaksanakan investasi pengambilan keputusan investasi tidak saja akan berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun juga akan membebani anggaran tahun-tahun berikutnya.
Analisa investasi bekerjasama erat dengan penganggaran fungsional, alokasi sumberdaya dan praktek administrasi keuangan di sektor publik. Selain itu, acara investasi publik merupakan bentuk dari dual budgeting, yaitu pemisahan anggaran modal/investasi dari anggaran rutin. Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam sebelum dilakukannya investasi sangat penting dilakukan lantaran investasi publik berkaitan erat dengan duduk kasus transparansi dan kewajaran anggaran.
Dalam rangka mencapai kondisi masyarakat yang sejahtera, maka pemerintah di banyak sekali negara berusaha untuk meningkatkan GNP maupun pendapatan per kapita dari penduduknya. Untuk tujuan tersebut maka pemerintah menjalankan banyak sekali acara pembangunan ekonomi. Persyaratan mendasar untuk pembangunan ekonomi ialah tingkat pengadaan modal pembangunan yang seimbang dengan pertambahan penduduk. Pembentukan modal tersebut harus didefinisikan secara luas sehingga meliputi pengeluaran yang sifatnya menaikkan produktivitas. Menurut Syahrir (1995), pada dasarnya  besar dana pembangunan yang dibutuhkan sangat tergantung pada tiga hal utama yaitu :
1.      Target pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai.
2.      Efisiensi penggunaan dana, dan
3.      Kemampuan menggali dana baik domestik maupun luar negri.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini ialah :
1.      Apakah pengertian analisis investasi publik?
2.      Apa sajakah acara investasi publik?
3.      Bagaimanakah penentuan kebutuhan investasi?
4.      Apa sajakah aspek-aspek kelayakan investasi?
5.      Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi investasi?
6.      Seperti apakah teknik dasar penilaian investasi publik?
1.3  Tujuan Makalah
Tujuan penelitian makalah ini ialah untuk :
1.      Mengetahui pengertian analisis investasi publik.
2.      Mengetahui acara investasi publik.
3.      Mengetahui apa saja yang menjadi penentuan dalam kebutuhan investasi.
4.      Mengetahui aspek-aspek yang menjadi kelayakan dalam investasi.
5.      Mengetahui faktor-faktor apa saja yang sanggup mempengaruhi investasi.
6.      Mengetahui teknik dasar penilaian investasi publik.

1.4  Kegunaan Makalah
Tujuan atau kegunaan makalah ini ialah :
1.    Sebagai materi pembelajaran dan pengetahuan dalam menganalisis investasi lokal dalam pembangunan manusia, kemiskinan dan pelayanan kesehatan..
2.    Bagi penulis salah satu menuntaskan kiprah mata kuliah seminar akuntansi sektor publik dan mengetahui permasalahan ihwal investasi publik..
  
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Investasi Publik
Investasi sektor publik meliputi investasi pemerintah itu sendiri, konsumsi yang dilakukan pemerintah,penerimaan pemerintah dari sektor pajak/non pajak. Dengan adanya sistem isu yang lebih maju ini maka Analisis investasi sektor publik lebih mengarah terhadap sistem pengawasan dan audit terhadap investasi yang telah diterima lantaran investasi yang diterima biasanya berupa modal, dimana investasi atau modal tersebut sanggup menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam penggunaanya bagi masyarakat luas atau hanya akan malah merugikan banyak sekali pihak yang terdapat didalamnya. Dimana manfaat ini sanggup berjangka panjang dalam masyarakat atau tidak. Dalam mengambil keputusan menginvestasikan sebagian harta miliknya maka haruslah diperhatikan terlebih dahulu resiko yang akan ditimbulkan dari penginvestasian harta tersebut. Terlebih lagi tidak jarang investasi publik ini sanggup mendukung pelaksanaan acara dan kegiatan pemerintah.
Dengan semakin banyak investasi yang dimiliki oleh pemerintah ibarat barang-barang yang dibeli untuk untuk memeperlancar segala kegiatan yang berorientasi sektor publik maka tiap tahun pula perintah harus mengeluarkan sejumlah dana untuk biaya perawatannya. Tetapi pengeluaran pemerintah yang berlebihan dalam pembelian sejumlah sarana untuk publik sanggup mengakibatkan pembengkakan dana yang terjadi pada tahun anggaran yang akan datang.
Dengan demikian yang di maksud dengan Investasi ialah “aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik ibarat bunga, dividen dan royalty atau manfaat social, sehingga sanggup meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat”(laporan pemerintah RI No.24 tahun 2005 Tanggal 13 Juni 2005).
Jadi kalau investasi public ialah “asset yang diberikan oleh pemerintah kepada public baik keuntungannya sanggup nikmati lansung atau tidak oleh pemerintah itu sendiri yang sanggup menyentuh seluruh golongan masyarakat itu”.

2.2 Program Investasi Publik
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan pada duduk kasus pengambilan keputusan investasi publik.Keputusan Investasi publik diharapkan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan.Pengeluaran untuk investasi publik harus menerima perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin lantaran pengeluaran investasi / modal mempunyai imbas jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak jangka pendek. Kesalahan dalam melaksanakan pengambilan keputusan investasi tidak saja akan berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun juga akan membebani anggaran tahun-tahun berikutnya.
Investasi publik mempunyai kaitan erat dengan penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan menetapkan apakah proyek tersebut sanggup diakomodasi oleh anggaran modal/investasi. Untuk memperlihatkan prosedur agar menjadi efektif dan efisien maka perlu dilakukan analisis investasi secara mendalam.Analisis investasi bekerjasama erat dengan penganggaran fungsional, alokasi sumber daya, dan praktik administrasi keuangan disektor publik.Selain itu, acara investasi publik merupakan bentuk dari dual budgeting yaitu pemisahan anggaran modal/investasi dari anggaran rutin.
Sebelum diambil keputusan untuk melaksanakan investasi, pemerintah terlebih dahulu perlu memilih kebutuhan investasi yang diperlukan. Untuk memilih kebutuhan investasi perlu dilakukan penilaian yang mencakup:
a.       Inventarisasi investasi.
b.      Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai investasi, kondisi barang modal yang ketika ini ada.
c.       Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang kini ada.
d.      Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan ketika ini dan masa yang akan dating.
e.       Inventarisasi kebutuhan investasi.
f.       Evaluasi kelayakan investasi.
g.      Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, social-budaya, finansial, ekonomi, dan aspek distribusi. Perhitungan kelayakan investasi dilakukan dengan memakai alat analisis, contohnya : NPV (Net Present Value), IRR (), APP, PP (pay back period), Cost Benefit Analysis, dan Cost Effectivenee Analysis.
2.3 Penentuan Kebutuhan Investasi Publik
Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam sebelum dilakukan investasi sangat penting dilakukan lantaran investasi public berkaitan erat dengan duduk kasus transparansi dan kewajaran anggaran.Penentuan kebutuhan investasi public terkait dengan dua kegiatan, yaitu peningkatan kuantitas investasi dan peningkatan kualitas investasi.
Ada beberapa cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Salah satu penggolongannya adalah:
1.      Investasi penggantian
2.      Investasi penambahan kapasitas
3.      Investasi baru
Penilaian investasi public perlu mempertimbangkan umur teknis dan umur hemat dari barang modal yang akan dibeli. Umur ekonomi terkait dengan asumsi waktu efektif suatu barang modal dalam memeberikan manfaat, sedangkan umur teknis terkait dengan kemampuan barang modal dalam memperlihatkan manfaat hingga tidak bisa lagi memperlihatkan manfaat.
Investasi penambahan barang modal perlu dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan cakupan pelayanan. Produktivitas barang modal diukur menurut rasio antara input dan output yang dihasilkan. Rasio ini biasanya mencerminkan tingkat efisiensi barang modal yang bersangkutan.Jika suatu barang modal sudah kurang (tidak) efisien lagi, sementara terjadi kenaikan cakupan pelayanan yang harus dilakukan pemerintah, maka pemerintah harus mempertimbangkan untuk melaksanakan investasi penambahan kapasitas.
2.4  Aspek Kelayakan Investasi
Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek yang sama-sama menandakan keuntungan atau manfaat yang diperoleh tanggapan adanya suatu investasi trtntu. Seluruh aspek harus dipertimbangkan dan dievaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran dan siklus pelaksanaan, lantaran aspek-aspek tersebut satu sama lainsaling bekerjasama dan saling mempengaruhi.
a.      Aspek Teknis
Aspek teknis merupaka penggalan penting dari analisis investasi yang harus dipertimbangkan.Jika suatu proposal investasi sudah tidak layak dilihatdari aspek teknisnya, maka proposal tersebut menduduki prioritas pertama untuk ditolak.
b.      Aspek Sosial dan Budaya
Untuk melaksanakan suatu proyek maka perlu mempertimbangkan implikasi sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan.Aspek sosial budaya ini menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dan merata, sehingga bisa memperlihatkan manfaat yang besar bagi masyarakat.Aspek sosial budaya meliputi juga aspek legal dan lingkungan. Suatu proyek investasi yang akan dilakukan harus mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak lingkungan yang merugikan.
c.       Aspek Ekonomi dan Finansial
Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan akan memperlihatkan bantuan yang positif terhadap pembangunan perekonomian secara kesuluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam memilih penggunaan sumber-sumber daya yang digunakan. Aspek finansial menerangkan pengaruh-pengaruh finansial dari suatu proyek yang diusulkan.Berdasarkan perencanaan anggaran, keputusan-keputusan mengenai efisiensi proyek secara finansial, solvabilias, dan likuiditas perlu dipertimbangkan.
d.      Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan duduk kasus distribusi pelayanan public secara adil dan merata. Untuk itu perlu diketahui siapa yang akan mendapatkan manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari proyek investasi; darimana mendapatkan modal untuk melaksankan proyek,apakah dari public revenue atau oleh individu, apakah terdapat pajak penghasilan atau tidak; apakah proyek dijalankan oleh public agencies atau oleh individu. Aspek distribusi terkait dengan keadilan dan persamaan kesempatan untuk mendapatkan pelayanan public (equity & equality)
2.5  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis investasi public adalah:

1.      Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu.Jika suatu proyek tidak memperlihatkan keuntungan yang disyaratkan (required rate of return), maka proyek tersebut harus ditolak.Perhitungan tingkat diskonto merupakan penggalan yang cukup kompleks dalam analisis investasi.
Antara biaya dan manfaat terjadi pada titik waktu yang berbeda, sehingga nilai tersebut perlu didiskontokan untuk beberapa periode waktu sebelum banyak sekali alternative investasi diperbandingkan untuk ditentukan investasi mana yang akan dilakukan. Untuk tujuan analisis biaya manfaat, maka perlu dipakai tingkat diskonto social (social discount rate).
Salah satu pendekatan yang dilakukan ialah dengan menyatakan social discount rate sebagai suatu tingkat yang merefleksiakn prefensi masyarakat terhadap manfaat ketika ini atas manfaat yang akan diterima dimasa yang akan datang, atau disebut social time preferensi rate (STPR)
Penggunaan analisis menurut SOCR (social opportunitycost rate) ialah bahawa  sumber daya yang digunakanuntuk melaksanakan investasi di sector public terbatas dan sumber daya itu tidak tersedia untuk dipakai di daerah lain. Satu pemecahan untuk membatasi discount rate ialah dengan memakai proses pendiskontoan artinya biaya dan manfaat diharapkan berubah pada tingkat kembalian investasi yang sama sebagai perubahan dalam kebutuhan tingkat harga-harga umum (general price levels). Hal ini merupakamnpendekatan yang diadopsi pemerintah yang menyarankan bahwa discount rate yang dipakai pada investasi sector public harus dinilai dengan pengujian discount rate.


2.      Tingkat Inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkanperkiraan tingkat inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi,semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan yang diharapkan (expected furure returns) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Inflasi yang tinggi mengakibatkan required rate of return semakin dekat.
3.      Resiko dan Ketidakpastian
Required rate of return akan semakin tinggi kalau resiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan hokum kekacauan social-politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten sanggup meningkat resiko investasi.Faktor-faktor tersebut menyumbang resiko investasi suatu negara yang kalau sudah sangat parah sanggup mengarah pada kategori default country. Terjaminnya keamanan berinvestasi, penegakan hokum dan demokrasi, terjaminnya property right dan contract right sanggup menurunkan resiko investasi.
4.      Capital Rationing
Capital rationing ialah keadaan ketika organisasi menghadapi duduk kasus ketersediaan dana untuk melaksanakan pengeluaran investasi.

2.6  Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik
Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu:


1.      Identifikasi kebutuhan investasi yangmungkin dilakukan.
Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak altematif investasi untuk mencapai tujuan organisasinya.Oleh lantaran itu perlu diidentifikasi alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut.
2.      Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan (cost/benefit relationship).
Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi publik yang akan dilakukan Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali tidak sanggup secara pribadi diukur dengan satuan uang, sehingga teknik-teknik analisis biaya manfaat sangat cocok untuk diterapkan.
3.      Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
Langkah kedua ialah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam satuan rupiah.Terkadang terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini.Kesulitan yang dihadapi ialah apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak sanggup diukur dalam bentuk rupiah.
4.      Memilih proyek yang mempunyai manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang tinggi
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal penentuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang sanggup mempengaruhi perhitungan. Dapat memakai analisis moneter yang mungkin mengindikasikan bahwa proyek akan memeberikan nilai uang terbaik, tetapi faktor-faktot politik, respon pemerintah, serta tekanan-tekanan sosial mengakibatkan pertimbangan biaya manfaat diharapkan atas proyek tersebut.
Terdapat beberapa teknik untuk melaksanakan penilaian investasi, yang dibedakan menjadi 2 metode:
1.      Metode penilaian investasi tradisisonal.
2.      Metode aliran kas yang diskontokan (discounted cah flow/DCF)
Metode tradisional yang sering dipakai ialah tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan (accounting rate of return on capital employed-ROCE) dan payback period (PP), ROCE secara sederhana dirumuskan :

Imformasi mengenai keuntungan akuntansi diperoleh dari laporan rugi/laba organisasi, sedangkan isu modal sanggup diketahui dari neraca. Terdapat dua duduk kasus dalam memakai metode ROCE ini. Pertama, penghitungan angka akuntansi didasarkan pada konsep akuntansi akrual dan memasukan item-ite bukan kas, ibarat depresiasi dan cadangan kerugian piutang. Kedua, ROCE hanya mengukur periode tunggal tanpa memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money).
Metode penilaian investasi dengan memakai discounted cash flow misalnya ialah net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR), NPV dihitung dengan cara mendiskontokan aliran kas di masa tiba (future cash flow) dengan faktor diskonto tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal (opportunity costof capital). NPV diperoleh dengan cara mengurangkan pengeluaran investasi awal dengan aliran kas di masa depan yang di present value kan. Proyek yang memperlihatkan nilai NPV positif ialah proyek yang mempunyai prioritas unutk diterima dan proyek yan gnilai NPV-nya negatif ialah proyek yang harus ditolak.
IRR mendiskontokan future cash flow pada tingkat NPV yang bernilai nol. Atau dengan kata lain ialah yang menyetarakan aliran kas higienis di masa tiba (fuutre net cash flow) dengan pengeluaran investasi awal. IRR dinyatakan dalam persentase, proyek yang mempunyai nilai IRR yang besar ialah proyek yang potensial untuk diterima.
Untuk menganalisis proposal investasi publik, manajer publik sanggup memakai alat analisis biasa dipakai untuk menilai kelayakan suatu proyek pada sektor swasta, contohnya NPV, IRR, payback period, dsb.
a.      Net Present Value
Net present value sanggup dirumuskan sebagai berikut:
NPV =
Dalam hal ini:
i    = tingkat diskonto
n   = 1,……..,50 th. (umur proyek)
CF = cash flow
Dengan formulasi lain, NPV dinyatakan:
NPV = (Cash flow x Present value factor) – Investasi
=(CFxpvj)--1
(CFxpvj) disebut juga Gross Present Value.
b.      Net Present Benefits (NPB)
Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai higienis suatu proyek sete dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang diter pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku.
Net present benefit sanggup dirumuskan sebagai berikut:
NPB =

c.       Analisis Payback Period
Metode payback period dipakai untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi. Payback period dirumuskan sebagai berikut:
Payback Period = 
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif gampang dan sederhana.Se­hingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung kelemahan, yaitu:
1.      Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback period tercapai.
2.      Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
3.      Metode payback period tidak sanggup dipakai untuk pengambilan keputusan investasi yang bersifat mutually exclusive.

d.      Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis)
Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai kini (present value) dari seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai kini dari seluruh biaya proyek tersebut.

Analisis Benefit-Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut: lebih besar dari
M =
C =
Berdasarkan metode ini, suatu proye akan dilaksanakan bila (M/C) > 1. Metode ini akan memperlihatkan hasil yang konsisten dengan metode Net Present Benefit apabila B/C > 1 berarti pula B-C lebih besar dari 0.
Benefit/Cost Ratiodapatjuga dirumuskan sebagai berikut :
Gross Present Value =
Kelemahan metode B-C ratio ialah tidak adanya pedoman yang terperinci mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi sanggup dimasukkan sebagai biaya, namun di sisi lain sanggup masuk sebagai manfaat, sehingga kemungkinan terjadi mani-pulasi besar. Secara umum, kelemahan ini disebabkan lantaran adanya kesulitan dalam peng-hitungan manfaat dan biaya.Biaya dianggap sebagai manfaat negatif.Dengan demikian B-C ratio sanggup berpeluang memperlihatkan hasil yang keliru dalam memilih proyek.

e.       Analisis Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness Analysis)
Analisis efektivitas biaya dilakukan lantaran terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif. Analisis cost-effectiveness meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang sanggup dikuantifikasi, baik di masa kini maupun di masa yang akan dating atas suatu proyek dengan imbas atau dampak yang tidak sanggup dikuantifika­sikan, namun tidak dinilai.
Langkah-langkah dalam melaksanakan analisis efektivitas biaya ialah sebagai berikut:
1)      Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini penting lantaran sumber daya yang diharapkan oleh sebuah proyek harus dinilai pada opportunity cost penuhnya.
2)      Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang diharapkan dari suatu proyek.
3)      Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu proyek.
4)      Membuat estimasi imbas biaya dan pendapatan atas acara yang dilakukan.
5)      Mendiskontokan biaya dan manfaat yang sanggup diukur untuk memungkinkan melaksanakan perbandingan.
6)      Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya dan manfaat yang tidak sanggup dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek yang akan dijalankan.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa kesulitan dalam melaksanakan analisis efektivitas-biaya.Kesulitan tersebut terjadi pada waktu menciptakan estimasi atau asumsi mengenai waktu dan besarnya jumlah biaya dan manfaat di masa datang.Kesulitan juga dialami pada ketika pemilihan tingkat diskonto (discount rate) yang sempurna atau pembiasaan untuk tingkat risiko dan ketidakpastian, sebagai citra dalam seci pendahuluan pada analisa cost-benefit. Namun demikian, prosedur pendiskontoan intinya tidak berbeda dari yang biasa diterapkan pada sektor swasta.



BAB 3
PENUTUP

3.1    Simpulan
Dengan adanya sistem isu yang lebih maju ini maka Analisis investasi sektor publik lebih mengarah terhadap sistem pengawasan dan audit terhadap investasi yang telah diterima lantaran investasi yang diterima biasanya berupa modal, dimana investasi atau modal tersebut sanggup menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam penggunaanya bagi masyarakat luas atau hanya akan malah merugikan banyak sekali pihak yang terdapat didalamnya.
Keputusan Investasi publik diharapkan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan.Investasi publik mempunyai kaitan erat dengan penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan menetapkan apakah proyek tersebut sanggup diakomodasi oleh anggaran modal/investasi.
3.2    Saran
Dalam investasi publik Pemerintah Pusat dan Pemda sanggup meningkatkan pembangunan manusia, mengatasi kemiskinan serta pelayanan kesehatan. Untuk menaruh perhatian pada pengeluaran sosial tersebut, komponen utamanya ialah pengeluaran unutk bidang pendidikan dan kesehatan dalam pengeluaran pembangunan. Dari hasil estimasi diperoleh bukti bahwa investasi sektor publik untuk bidang sosial membawa manfaat bagi pembangunan insan dan kesejahteraan penduduk, investasi bidang sosial tersebut menghasilkan manfaat dalam peningkatan IPM dan menurunkan tingkat kemiskinan. Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, Pemerintah dihadapkan pada duduk kasus pengambilan keputusan investasi publik, keputusan tersebut diharapkan untuk melaksanakan program, kegiatan dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan.


Sumber http://alexandria05.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "✔ Makalah Analisis Investasi Publik"

Posting Komentar