Karakteristik Blok Materi Pasangan Dinding Dari Bongkaran Aspal Usang Dengan Aspal Sebagai Perekat

ABSTRAK

I Nyoman Arya Thanaya, A.A. Gede Sutapa, dan Raindra Priawan

Ketersediaan agregat alami di alam semakin usang semakin berkurang, maka perlu adanya alternatif bahan-bahan gres sebagai pengganti agregat alam untuk materi bangunan. Dalam makalah ini diulas pemakaian materi bekas bongkaran aspal beton usang sebagai materi bangunan. Tujuan penulisan paper ini yakni untuk mengetahui karakteristik blok materi pasangan dinding dari bongkaran aspal beton usang dengan aspal sebagai perekat. Agregat bekas bongkaran aspal diuji ekstraksi, gradasi dan berat jenis terlebih dahulu, lalu bongkaran aspal beton usang dipanaskan dan ditambahkan aspal. Campuran agregat dan aspal diaduk hingga merata lalu di cetak dengan 50 kali tumbukan Proktor Standar. Ukuran sampel 100x100x80mm. Setelah Benda uji dipadatkan dan dikeluarkan dari cetakan, lalu dipanaskan semoga lebih bisa menahan deformasi. Pemanasan dilakukan pada suhu 1600C selama 24 jam dan pada suhu 2000C dengan variasi durasi waktu pemanasan 4, 6, 8, 16, dan 24 jam. Waktu dan temperatur pemanasan yang diharapkan jauh lebih kecil dari pemanasan bata tanah liat yang memerlukan waktu lebih dari seminggu dengan temperatur 700-800 0C. Diperolah kadar aspal embel-embel untuk blok materi pasangan dinding yang optimum 1,5%. Porositas sampel berkisar antara 26,90-38.04%. Initial Rate of Suction- IRS (Tingkat Penyerapan Awal) berkisar antara 1,77 – 5,25 kg/m2 .menit, Penyerapan air antara 21,24-33,63%. Kuat tekan sampel memenuhi syarat berpengaruh tekan minimum bata beton pejal berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI-03-0348-1989) tipe B25 yaitu 25 kg/cm2 bahkan beberapa benda uji mempunyai kuat tekan hingga 70 kg/cm2 (tipe B 70).

Baca File Lengkap: Karakteristik Blok Bahan Pasangan Dinding dari Bongkaran Aspal Lama dengan Aspal sebagai Perekat.pdf

Sumber https://www.belajarsipil.com

Berlangganan Informasi Terbaru: