Cara Menghitung Payback Period Yang Benar

Payback period adalah – jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan melalui laba yang didapatkan dari suatu proyek yang sudah dibuat. Ada juga yang menyebut kalau payback period yaitu suatu periode yang dibutuhkan untuk sanggup menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau anutan kas netto.

Untuk Anda yang berkecimpung di dunia investasi harus sanggup menganalisa dan memprediksi mengenai payback period . Caranya menghitung sanggup menggunakan derma rumus yang tentu lebih gampang dipelajari namun lebih baik jangan salah dalam memasukkan data supaya kesudahannya sanggup lebih akurat.

 jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan melalui laba yang didapatk Cara Menghitung Payback Period Yang Benar

Rumus Payback Periode

Rumus periode pengembalian jikalau arus kas per tahun jumlahnya berbeda

Payback Period = n + (a-b) /(c-b) x 1 tahun

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum sanggup menutup investasi mula-mula.
a = Jumlah investasi mula-mula.
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Rumus periode pengembalian jikalau arus kas per tahun jumlahnya sama

Payback Peiod = (investasi awal) /(arus kas) x 1 tahun

• Periode pengembalian lebih cepat : layak
• Periode pengembalian lebih usang  : tidak layak
• Jika tawaran proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih

Payback period mempunyai kelebihan dan kekurangan yang harus anda ketahui.

Kelebihan
Payback period akan memudahkan anda untuk sanggup dihitung dengan menentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.

Selain itu juga sanggup menawarkan info wacana lamanya break even project.
Bisa dipakai untuk membandingkan dua proyek yang punya resiko serta rate sama dengan cara melihat jangka waktu pengembalian investasi jikalau payback period-nya lebih pendek itu dipilih.

Kekurangan
Dengan menggunakan metode diatas sanggup mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang sudah diperoleh sehabis payback periode terpenuhi.
Metode ini mengabaikan time value of money (nilai waktu uang) .

Tidak sanggup menawarkan info wacana komplemen value pada perusahaan.
Payback periods sanggup untuk mengukur kecepatan kembalinya dana, namun tidak mengukur laba proyek pembangunan yang sudah direncanakan.

Contoh Perhitungan Payback Period

Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama :

PT. Semakin Jaya melaksanakan investasi sebesar $ 45.000, jumlah proceed per tahun yaitu $ 22.500, maka payback periodnya yaitu :
Payback Period  = (investasi awal) /(arus kas) x 1 tahun
Payback Period  = ($ 45.000) /($ 22.500) x 1 tahun
Payback Period = 2 tahun

Payback Period dari investasi diatas yaitu dua tahun. Itu berarti uang yang tertanam dalam aktiva sebesar $ 45.000 sanggup kembali dalam jangka waktu dua tahun. Jika investor diberikan dua pilihan investasi, maka menentukan payback period yang paling kecil.

Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda :

PT. Jaya Mandiri melaksanakan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap, dengan proceed sebagai berikut :
Tahun Proceed Proceed Kumulatif
1. $ 50.000 $ 50.000
2. $ 40.000 $ 90.000
3. $ 30.000 $ 120.000
4. $ 20.000 $ 140.000

Maka payback periodnya yaitu :
Payback Period = n+(a-b) /(c-b) x 1 tahun
Payback Period = 2 + ($ 100.000 – $ 90.000) /($ 120.000 – $ 90.000) x 1 tahun
Payback Period = 2 + ($ 10.000) /($ 30.000) x 1 tahun
Payback Period = 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan

Baca juga: Cara Menghitung ROI

Demikian tadi info mengenai pengertian dari payback period beserta rumus dan teladan cara menghitungnya, semoga bermanfaat untuk anda semua.

Source:

rumus payback period,cara menghitung payback period,payback period adalah,payback period,menghitung payback period,contoh soal payback period,rumus payback,cara menghitung pp,menghitung payback periode,mencari payback period


Sumber https://caraharian.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Cara Menghitung Payback Period Yang Benar"

Posting Komentar