Analisis Laporan Keuangan: Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yakni laporan yang harus disajikan dengan mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Terutama untuk perusahaan2 go public, laporan keuangan harus disajikan dan dipublikasikan kepada publik, sehingga para calon investor sanggup memakai laproan keuangan ini sebagai dasar untuk menilai kinerja perusahaan dan mengambil keputusan investasinya.
Dalam dunia akuntansi dan ekonomi, tentu saja anda tidak akan pernah luput dari pembahasan perihal laporan keuangan. Laporan keuangan itu sendiri sering dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan investasi, dan untuk menilai kondisi kinerja perusahaan di era mendatang sebab laporan keuangan memuat banyak komponen penting perihal hasil kinerja perusahaan selama periode tertentu.
Namun laporan keuangan juga bukanlah laporan yang tepat tanpa kekurangan apapun. Laporan keuangan juga mempunyai kelemahan-kelemahan atau keterbatasan bagi para penggunanya.
Apa saja keterbatasan laporan keuangan? Secara umum, terdapat 9 keterbatasan utama laporan keuangan yang perlu anda ketahui, yaitu sebagai berikut:
1. Laporan keuangan bersifat historis, sebab laporan keuangan merupakan transaksi dan insiden yang terjadi di era lalu, bukan transaksi di era mendatang.
2. Laporan keuangan bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pengguna. Adanya informasi khusus yang diharapkan pihak tertentu tidak sanggup disajikan secara eksklusif dari laporan keuangan saja, sebab sesuai karakteristik laporan keuangan, penyajian laporan keuangan harus bersifat umum.
3. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat kemungkinan kesipulan yang tidak niscaya menegenai evaluasi suatu pos, maka umumnya akan dipilih alternatif yang menghasilkan keuntungan higienis atau niai aset yang paling kecil.
4. Lebih menekankan pada penyajian suatu insiden atau transaksi sesuai substansinya dan realitas ekonomi daripada bentuk hukumnya / formalitas.
5. Disusun memakai istilah2 teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
6. Tidak luput dari penggunaan aneka macam pertimbangan dan taksiran.
7. Laporan keuangan hanya melaporkan informasi yang material. Padahal dalam transaksi perusahaan, juga terdapat informasi2 yang tidak material, yang mungkin itu juga sedikit banyak kuat pada pengambilan keputusan.
8. Adanya aneka macam alternatif metode akuntansi yang sanggup digunakan, sehingga menjadikan variasi dalam pengukuran sumber daya hemat dan tingkat kesuksesan antar bank.
9. Informasi penyajian bersifat kualitatif dan fakta yang tidak sanggup dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
Itulah 9 keterbatasan laporan keuangan. Namun sekalipun laporan keuangan mempunyai keterbatasan, laporan keuangan tetaplah laporan yang harus disajikan dengan benar dengan objektif. Dalam melaksanakan analisa untuk menilai kinerja perusahaan, anda harus memakai banyak pertimbangan selain laporan keuangan ibarat kondisi GCG perusahaan, analisis rasio keuangan dan lain2.
Sumber http://bahasekonomi.blogspot.com
Dalam dunia akuntansi dan ekonomi, tentu saja anda tidak akan pernah luput dari pembahasan perihal laporan keuangan. Laporan keuangan itu sendiri sering dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan investasi, dan untuk menilai kondisi kinerja perusahaan di era mendatang sebab laporan keuangan memuat banyak komponen penting perihal hasil kinerja perusahaan selama periode tertentu.
Namun laporan keuangan juga bukanlah laporan yang tepat tanpa kekurangan apapun. Laporan keuangan juga mempunyai kelemahan-kelemahan atau keterbatasan bagi para penggunanya.
Apa saja keterbatasan laporan keuangan? Secara umum, terdapat 9 keterbatasan utama laporan keuangan yang perlu anda ketahui, yaitu sebagai berikut:
1. Laporan keuangan bersifat historis, sebab laporan keuangan merupakan transaksi dan insiden yang terjadi di era lalu, bukan transaksi di era mendatang.
2. Laporan keuangan bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pengguna. Adanya informasi khusus yang diharapkan pihak tertentu tidak sanggup disajikan secara eksklusif dari laporan keuangan saja, sebab sesuai karakteristik laporan keuangan, penyajian laporan keuangan harus bersifat umum.
3. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat kemungkinan kesipulan yang tidak niscaya menegenai evaluasi suatu pos, maka umumnya akan dipilih alternatif yang menghasilkan keuntungan higienis atau niai aset yang paling kecil.
4. Lebih menekankan pada penyajian suatu insiden atau transaksi sesuai substansinya dan realitas ekonomi daripada bentuk hukumnya / formalitas.
5. Disusun memakai istilah2 teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
6. Tidak luput dari penggunaan aneka macam pertimbangan dan taksiran.
7. Laporan keuangan hanya melaporkan informasi yang material. Padahal dalam transaksi perusahaan, juga terdapat informasi2 yang tidak material, yang mungkin itu juga sedikit banyak kuat pada pengambilan keputusan.
8. Adanya aneka macam alternatif metode akuntansi yang sanggup digunakan, sehingga menjadikan variasi dalam pengukuran sumber daya hemat dan tingkat kesuksesan antar bank.
9. Informasi penyajian bersifat kualitatif dan fakta yang tidak sanggup dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
Itulah 9 keterbatasan laporan keuangan. Namun sekalipun laporan keuangan mempunyai keterbatasan, laporan keuangan tetaplah laporan yang harus disajikan dengan benar dengan objektif. Dalam melaksanakan analisa untuk menilai kinerja perusahaan, anda harus memakai banyak pertimbangan selain laporan keuangan ibarat kondisi GCG perusahaan, analisis rasio keuangan dan lain2.
0 Response to "Analisis Laporan Keuangan: Keterbatasan Laporan Keuangan"
Posting Komentar