Contoh Pidato Wacana Tawadhu Atau Rendah Hati

Salah satu yang perlu kita perhatikan dalam pergaulan sehari-hari ialah perilaku "Tawadhu". Tawadhu dalam pengertian yang sederhana yaitu "sikap rendah hati", nah ulasan ihwal sifat dan abjad orang-orang yang termasuk tawadlu akan dikupas tuntas dalam contoh pidato ihwal tawadhu berikut ini:

Assalamu'alaikum Wr.Wb

(Silahkan Pilih Mukodimah Contoh Pidato yang anda sukai)

Para bapak, Ibu dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Kita telah mengaku sebagai seorang muslim yang beriman. Karena itu hendaknya setiap perilaku dan prilaku mencerminkan adat mukmin. Adapaun salah satu akhlakul karimah seorang beriman yaitu tidak sombong tetapi selalu rendah hati. Dalam bahasa Arab disebut Tawadlu.

Sifat tawadlu sangat mulia dan terpuji. Sifat ini merupakan sarana untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Orang yang selalu rendah hati di setiap pergaulan, maka ia akan selamat. Dia akan disenangi orang lain. Ia akan terbebas dari dosa. Tentang orang-orang yang memiliki sifat rendah diri, diterangkan dalam firman Allah:

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا

وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Artinya:
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.(QS: Al-Furqaan Ayat: 63)

Hamba yang baik berdasarkan ayat tersebut yaitu orang-orang yang bertaqwa, beribadah secara ikhlas, merendahkan hati kepada Allah maupun kepada sesama makhluk, maka akan mendapat jawaban surga.

Para hadirin rahimakumuloh,
Orang dikatakan tawadhu dapatlah dilihat dari tingkah laris dan ucapannya sehari-hari. Ia selalu menjaga biar jangan hingga menyakiti hati orang lain. Karena itu ia berusaha untuk tidak sombong. Lisannya dikekang biar jangan hingga mengucapkan kata-kata yang sanggup menyakiti hati orang lain. Meskipun ia mendapat ajukan namun tetap memaafkannya, lantaran menyadari bahwa orang udik tidak memiliki ilmu. Harus dimaklumi.

Lawan dari Tawadhu yaitu ujub dan sombong. Ujub yaitu perasaan besar hati yang ada dalam hati terhadap sesuatu yang dimiliki atau dikerjakannya. Termasuk pula besar hati terhadap amal taat yang dilakukannya. Orang yang merasa puas lantaran memanggap amalnya tepat dan merasa dirinya erat kepada Allah, atau menganggap sebagai wali Allah dan berbeda dengan orang awam, maka sifat itulah yang disebut ujub. Sesungguhnya ujub yaitu sifat membanggakan diri atau menyombongkan diri di hadapan Allah. Sedangkan perilaku congkak atau sombong, yaitu membanggakan dirinya di hadapan sesama manusia. Antara ujub dan sombong, keduanya yaitu tercela.

Para hadirin rahimakumuloh,
Hadis berasal dari Ibnu Abbas ra. menjelaskan ihwal sabda Nabi saw. yang artinya demikian, "Setiap orang dipasangi dua buah rantai di atas kepalanya. Satu buah tembus ke langit tujuh, dan yang lainnya meluncur ke dasar tujuh bumi. Maka dikala seseorang bertadahu", Allah mengangkatnya dengan rantai yang menembus langit tujuh, sebaliknya dikala ia menyombongkan diri, Allah akan menjatuhkan dengan rantai yang meluncur ke dasar bumi ketujuh."

Sebuah hadis Qudsi pertanda bahwa Allah berfirman, "Sifat besar yaitu pakaianKu dan sifat agung yaitu pakaianKu, maka siapa memungut keduanya (sombong) akan kejerumusan ke neraka dan tidak Kupedulikan."

Orang yang bertawadhu, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia, maka ia akan mendapat kemulian. Tentu saja kemulian itu dari Allah. Nabi saw. bersabda, "Barangsiapa merendahkan hati yaitu bertawadhu", maka ditinggikan derajatnya oleh Allah. Sebaliknya barangsiapa yang sombong, niscaya dijatuhkan kedudukannya oleh Allah."

Para hadirin sekalian,
Nyatakanlah perbedaan orang yang sombong dan orang yang suka merendahkan hati. Orang yang sombong meskipun hanya sedikit saja dalam hatinya, maka Allah tak akan memasukan surga. Rasulullah  saw. bersabda, "Tidaklah masuk nirwana orang yang dalam hatinya ada rasa sombong meskipun hanya sebesar biji bayam."

Rendah hati merupakan ciri seorang muslim. Oleh alasannya yaitu itu dalam pergaulan sehari-hari, terhadap orang-orang, hendaknya kita selalu bersikap ramah dan jangan menyombongkan diri. Apa artinya menyombongkan diri? Apakah kita berharap mendapat pujian? Tidak mungkin, justru orang-orang akan muak dan membencinya. sedangkan perilaku rendah hati atau tawadhu, akan banyak mendapat teman dan kelak di darul abadi pun akan dinaikan derajat kemuliaan. Rasulullah saw. bersabda, "Ciri-ciri orang tawadhu yaitu ia suka minum dari sisa mitra sesama muslim, bahkan tiada seorang yang berlaku demikian, kecuali dicatat baginya tujuh puluh kebaikan, dan dihapus tujuh puluh keburukannya serta diangkat derajatnya pada kedudukan mulia."

Bilahit taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu
Sumber http://pidatu.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Contoh Pidato Wacana Tawadhu Atau Rendah Hati"

Posting Komentar