Contoh Pidato Perihal Penderitaan Di Alam Kubur

Melalui teladan pidato bahasa indonesia perihal penderitaan di alam kubur kita bersama akan memahami bahwa ada Kehidupan niscaya ada kematian. Setiap makhluk hidup niscaya mati. Dan hal itu menjadi kenyataan dan telah kita yakini. Apakah sesudah tamat hidup itu semuanya telai selesai? Tidak. Setelah tamat hidup itu ada perjalanan yang lebih panjang dan menakutkan. Nah, untuk membahas lebih jauh lagi, marilah kita simak bersama contoh pidato perihal Penderitaan di Alam Kubur berikut ini:

Assalamu'alaikum Wr.Wb

(Silahkan pilih teladan Mukodimah pidato yang anda sukai)

Bapak-bapak, Ibu-ibu dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati.
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu ialah umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua sanggup menghadiri program .....

Tanpa izin dari Allah tak mungkin kita sanggup hadir dan bermuwajahah di kawasan ini.

Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap di limpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rasulullah saw. berikut para keluarganya, para sahabatnya, para ulama-ulama dan segenap pengikutnya, umat Islam sekalian. Aminn

Untuk menambah keimanan kepada Allah dan meningkatkan amal taat, maka pada kesempatan ini saya mengajak para hadirin sekalian untuk merenungkan perihal kematian.

Jika kita menjumpai orang yang meninggal dunia, maka prosesnya begitu singkat. Setelah roh terlepas dari jasadnya, maka seseorang tersebut meskipun tampan, cantik, kaya atau pejabat.. kesannya menjadi tidak berarti sama sekali. Ia terbujur menjadi bangkai. Orang-orang dekat menangisinya.

Setelah dimandikan, kemudian dishalati, dan diusung ke kuburan. Setelah mayat ditanamkan, semua yang mengantarkan akan kembali ke rumah masing-masing. Mayat itu telah meninggalkan kehidupan dunia dan menghuni kawasan yang lembab, gelap dan seorang diri.

Rasulullah saw. bersabda, bahwa jikalau mayat telah diletakan di keranda dan ia dibawa para lelaki di atas pundaknya ke makam, maka jikalau mayat itu termasuk orang yang bederma shalih akan berkata, "segerakanlah membawaku ke kubur! " Tetapi jikalau mayat itu ketika hidupnya bederma buruk, maka ia berkata, "Aduh, celaka, kemanakah saya hendak dibawa pergi? "Suara mayat itu sanggup didengar oleh segala makhluk, kecuali manusia. Andaikan insan mendengarnya, maka mereka niscaya pingsan, Demikian hadist riwayat Bukhari.

Alam kubur disebut Alam Barzah. Yaitu alam Ghaib. Bukan di makam kawasan mayat ditanam. Namun tempatnya juga Ghaib. Roh yang sudah dicabut di bawa ke alam Barzah tersebut, untuk tidur damai atau disiksa. Kita sebagai orang beriman, harus yakin bahwa alam barzah itu ada.

Alam Barzah ialah alam penantian yakni menunggu datangnya hari kebangkitan. Yaitu ketika semua roh dibangkitkan dari alam barzah tersebut. Hari kebangkitan itulah yang disebut hari Kiamat. Tetapi selama pergantian, roh insan yang sudah mati itu dihadapkan oleh banyak sekali kejadian yang mengerikan, yakni siksa kubur. Sebagian ulama beropini bahwa siksa kubur ialah citra dari siksa neraka. Jika ketika seseorang itu di dunia banyak dosa, maka tergambar siksa neraka di kuburnya.

Bayangan itu sempat menyiksa dirinya. Namuan sebagian ulama lainnya beropini bahwa siksa kubur itu memang ada alasannya ialah malaikat Munkar dan Nankir tak henti-hentinya melaksanakan kiprah mereka.

Para hadirin yang dirahmati Allah,
Dalam hadis riwayat Imam Muslim diterangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya salah seorang diantara kamu, apabila sudah mati, maka diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan sore. Jika hebat nirwana maka diperlihatkan surga. Jika ia hebat neraka maka ia diperlihatkan keadaan neraka. Kemudian dikatakan: Inilah tempatmu hingga Allah membangkitkan kau keadaanya di hari kiamat."

Dalam sebuah riwayat lain diterangkan bahwa suatu ketika Barra' Azib bersama Rasulullah saw. mengantarkan mayat salah seorang sobat Anshar. Setelah hingga di pemakaman, mereka duduk di sekitarnya dan Tidak berkata-kata. Tiba-tiba datanglah seekor burung dan sempat menarik perhatian Rasulullah.

Rasulullah berkata, "Berlindunglah kalian dari siksa kubur...! Berlindunglah kalian dari siksa kubur!"

Selanjutnya Rasulullah saw. bercerita perihal kematian. Ketika akan mati, seorang mukmin didatangi oleh malaikat berwajah putih ibarat matahari. Mereka duduk di depannya sambil memegangi kafan surga. Tak usang kemudian tiba pula malaikat maut duduk di sebelahnya dan berkata, "Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan Allah!" kemudian roh orang mukmin itu mengalir keluar ibarat tetesan air. Ia diterima dan dimasukan kafan surga. Selanjutnya dibawa keluar dengan amis harum ibarat minyak kesturi. Terus dibawa naik melewati kumpulan malaikat. Para malaikat bertanya, "Roh siapakah yang harum baunya ini?" Dijawab, "Roh si Fulan bin Fulan." Demikianlah, kesannya hingga ke langit. Para penghuni langitpun menyambutnya. Setiap menaiki jenjang ia diantar oleh malaikat Muqrabin dan kesannya hingga pula ke langit ke tujuh. Allah berfirman kepada para malaikat, "Catatlah ketentuannya di nirwana Iliyyin! Dan kembalikan ia ke bumi. Sebab di sanalah Kami menciptakannya dan ke dalamnya Kami kembalikan. Pada saatnya nanti Kami akan membangkitkannya."

Masih berdasarkan Rasulullah saw. bahwa roh itu kemudian dikembalikan ke bumi dan berkumpul dengan jasadnya kembali. Tak usang kemudian datanglah dua malaikat, Munkar dan Nankir. Keduanya silih berganti menanyai.

Tanya malaikat kepada roh orang mukmin, "Siapakah Tuhanmu?"
Roh orang mukmin itu menjawab, "Tuhanku ialah Allah."
Tanya malaikat, "Apakah Agamamu?"
Roh mukmin menjawab, "Islam ialah agamaku."
Tanya malaikat lagi, "Bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu?"
Orang mukmin itu menjawab dengan lancar, "Beliau ialah utusan Allah."
Malaikat bertanya lagi, "Darimana pengetahuan itu kau dapat?"
Orang mukmin itu menjawab, "Aku mencar ilmu Al-Qur'an, keyakinan kepadanya dan membenarkannya."
Lalu terdengar permintaan dari Allah, "HambaKu ini benar. Berilah ia hamparan dan pakaian surga. Bukakanlah pintu yang menuju nirwana biar amis harum sanggup dinikmatinya. Lapangkanlah kuburnya sejauh mata memandang!"

Kemudian datanglah seseorang berwajah ganteng dan usianya masih remaja. Pakaiannya bagus dan harum baunya. Remaja itu menghampiri roh orang mukmin tersebut, kemudian berkata, "Terimalah kabar besar hati yang pernah dijanjikan Allah."

Roh orang mukmin bertanya, Siapakah engkau?"
Remaja ganteng itu menjawab, "Aku ialah jelmaan dari pahala amal kebaikanmu yang ketika di dunia telah kau perbuat." Roh itu kemudian sangat terharu alasannya ialah senang sekali. Amal kebaikan yang dikerjakan di dunia ternyata tidak sia-sia, terbayanglah baginya perihal surga.

Para hadirin yang berbahagia!
Roh orang mukmin itu kemudian berdoa, "Wahai Allah, percepatlah tamat zaman biar saya sanggup segera berkumpul dengan keluarga dan sahabat-sahabatku yang beriman."

Berbeda dengan nasib orang yang ketika hidup di dunia durhaka kepada Allah, selalu berbuat maksiat dan dosa. Ketika orang ini sakaratul maut, maka ia didatangi malaikat yang bertampang buruk. Semuanya serba hitam. Wajah dan pakaiannya gelap dan sangat menakutkan. Malaikat itu duduk didepannya. Sedangkan malaikat maut menyusul dan duduk di samping orang durhaka itu.

Malaikat yang jelek rupa itu berkata, "Wahai roh jahat, keluarlah menuju kemarahan Allah!"
Tiba-tiba seluruh anggota badan orang durhaka itu mencicipi kepedihan yang tiada terhingga. Rohnya keluar dari badan dengan penderitaan luar biasa. Sakitnya tiada terhingga dan tak sanggup dilukiskan dengan kata-kata. Seperti batang besi yang dicabut dari bulu basah. Urat dan ototnya terasa terputus-putus dan tulang-tulangnya terasa bercerai berai. Roh itu diterima dan dimasukan kain hitam kemudian dibawa keluar dan dinaikan ke atas dengan amis yang sangat busuk sekali.

Para hadirin yang terhormat!
Malaikat dilangit sama-sama bertanya, "Roh jahat siapakah yang baunya sangat busuk ini?"
Malaikat yang membawanya menjawab, "Ini ialah roh Fulan bin Fulan."
Roh itu dibawa dan hampir pintu langit terbuka. Namun kemudian dengan tiba-tiba tertutup kembali. Allah memerintahkan kepada malaikat, "Catatlah ketentuan baginya di Sijjin!" Maka roh tersebut dilempar ke Sijjin. Lalu diambil dan dikembalikan ke bumi. Selanjutnya menyatu dengan jasadnya.

Tak usang kemudian datanglah dua malaikat, Munkar dan Nankir. Keduanya menghampiri dengan wajah yang sangat angker dan dengan penuh kemarahan. Roh orang durhaka itu dipegangi dengan berangasan dan ditanyai dengan kata-kata yang sangat menggusarkan hati.

Malaikat bertanya, "Siapakah Tuhanmu?"
Roh orang durhaka itu tidak sanggup menjawab. Ia mengaku tidak kenal. Lalu malaikat bertanya kembali, "Apakah Agamamu?" roh orang durhaka itu pun menjawab tidak tahu. Semua tanggapan tidak sanggup dijawab dengan benar. Lalu terdengar seruan, "Sungguh ia itu berdusta. Hamparkan dan bukakanlah pintu neraka untuknya!"

Sesaat sesudah itu roh orang jahat tersebut mencicipi tiba-tiba udara terasa sangat panas dan kuburnya menjadi sangat sempit. Tubuhnya dihimpit bumi sehingga tulang rusuknya menjadi remuk redam.

Tak usang kemudian datanglah orang yang berwajah jelek dan menyeramkan. Orang ini pun tak erat dengannya. Orang itu berkata, "Sambutlah hari jelek bagimu, ketika yang dahulu ketika di dunia engkau membantahnya jikalau diperingatkan!"

Roh orang durhaka itu bertanya, "Siapakah engkau yang berwajah angker ini?"
Orang itu menjawab, "Aku ialah amal perbuatan jahatmu dan kemaksiatan ketika di dunia."
Roh orang durhaka kemudian berdo'a, "Ya Allah, janganlah engkau segerakan kiamat. Tundalah beberapa ketika biar saya tidak segera menemui neraka!"

Para hadirin rahimakumulloh!
Demikianlah keadaan di alam kubur berdasarkan sabda Rasulullah saw. yang diceritakan oleh Barra' Azib. Hendaknya sanggup dijadikan sebagai materi renungan. Ternyata di alam kubur, roh tidaklah tidur atau istirahat. Melainkan tetap mendapat siksa bagi orang berdosa, dan mendapat rahmat bagi yang bederma baik.

Nyatalah perbedaan proses tamat hidup antara orang yang beriman dengan orang kafir, Hadis Abu Hurairah ra. Menjelaskan bahwa Rasulullah bersabda, "Orang beriman yang berada di dalam Nazak didatangi malaikat yang memegang sutera berisi minyak kasturi. Ia mencabut roh sangat pelan dan lembut, ibarat mencabut rambut dari dalam tepung."

Para hadirin rahimakumulloh,
Alam kubur yang dihuni orang beriman menjadi terkesan luas dan menyenangkan sehingga ia berharap biar Hari Kiamat segera datang. Sebab apa yang dinikmati di dalam kuburnya itu menyenangkan dan merupakan citra surga. Berbeda dengan kubur orang durhaka dan suka berbuat maksiat. Ia mencicipi sempit dan tersiksa serta hawa panas yang membakar.

Menyadari penderitaan di alam kubur yang sangat mengerikan itu, maka mumpung kita masih diberi kesempatan bertaubat, maka segeralah bertaubat. Perbanyaklah melaksanakan amal taat kepada Allah biar di alam kubur hingga di darul abadi nanti kita akan selamat. Semoga Allah memelihara kita dari perbuatan maksiat. Aminn

Bilahit taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sumber http://pidatu.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Contoh Pidato Perihal Penderitaan Di Alam Kubur"

Posting Komentar