Depresiasi

Aktiva tetap dicatat sebesar pengorbanan sumber irit yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh aktiva, hingga dengan aktiva tersebut siap digunakan. Oleh sebab itu aktiva tetap yang diperoleh , mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi, akhir semakin usang kemampuan potensial aktivs tersebut menjadi berkurang, maka biaya aktiva tetap harus dialoksikan secara sistematik dan rasional. Hal ini juga kuat kepada proses penentuan keuntungan perusahaan secara wajar, untuk memilih keuntungan atau rugi usaha, perlu ditemukan antara pendapatan yang dihasilkan selama periode tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat pendapatan tersebut.

Secara fisik ketinggalan teknologi dan keuangan dari operasi merupakan elemen yang menjadikan perlu dilakukan depresiasi kos aktiva tetap yang umurnya terbatas harus di depresiasikan.

Pengertian Depresiasi berdasarkan Efraim F.G (hal 234 thn 1993)

Adalah proses alokasi aktiva tetap menjadi biaya, yang dilakukan secara sistematik dan rasional pada periode-periode yang menikmati manfaat aktiva tetap tersebut, depresiasi bukan merupakan penilaian, tetapi alat untuk mengalokasikan biaya.

Ada tiga hal yang harus di perhatikan dalam membebankan aktiva tetap pada pendapatan sebagai depresiasi :

1. Biaya aktiva didepresiasikan ( depreciacible cost for asset)

Nilai ini diperoleh dengan mengurangkan biaya awal (original Cost) dengan nilai residu (residu Value). Taksiran niai residu ialah taksiran nilai aktiva tetap yang sanggup diperoleh kembali. Pada selesai tahun irit aktiva tersebut.

2. Taksiran Mamfaat Umur Ekonomis

Taksiran manfaat aktiva tetap yang dianggap masih sanggup menawarkan manfaat atau sanggup beroperasi secara ekonomis. Taksiran ini dipakai sebagai dasar alokasi biaya aktiva tetap.

Ada dua dasar taksiran manfaat aktiva tetap yang paling fundamental ialah :

Ø Taksiran manfaat secara fisik

Menunjukan kemampuan fisik aktiva tetap untuk beroperasi selama jangka waktu tertentu.

Ø Taksiran manfaat secara ekonomis

Ø Menunjukan kemampuan aktiva tetap tersebut untuk beroperasi secara ekonomis.

1. Metode Depresiasi

Penentuan beban depresiasi tegantung pada pemilihan metode depresiasi yang tetap, metode yang sering dipakai ialah metode yang perhitungannya sistematis dan rasional. Metode depresiasi sanggup diklasipikasikan sebagai berikut:

A. Metode- metode depresiasi yang berdasarkan waktu :

Ø Metode pembebanan sama

Metode garis lurus ( Straight Line)

Jumlah depresiasi memakai metode garis lurus sanggup dihitung dengan jalan membagi : Depreciable Value” (jumlah Investasi dikurang dengan nilai residu) dari suatu aktiva tetap dengan umur ekonomisnya. Sehingga dengan memakai metode ini jumlah depresiasi setiap tahunnya sama.

Ø Metode pembebanan menurun

1. Metode jumlah angka tahun (Sum-of-the-years-digit)

Dengan memakai metode jumlah angka tahun maka keseluruhan bilangan umur dari suatu aktiva harus dijumlah. Jika “n” ialah umur irit dari suatu aktiva dan “S” ialah jumlah keseluruhan umur teknis dari aktiva maka jumlah depresiasi tahun pertama ialah n/S, pad tahun kedua (n-1)/S dan seterusnya dikalikan dengan Depreciable value.

2. Metode penurunan ganda.

B. Metode depresiasi berdasarkan aktivitas

Ø Metode unit output

Ø Metode unit jasa

C. Metode-metode depresiasi khusus :

Ø Metode persediaan

Ø Metode pengantian dan penempatan

Ø Metode group dan unsur koposit

Ø Metode nilai tunai

Untuk mencari nilai proceeds maka metode depresiasi yang paling pantas dipakai ialah metode garis lurus. Merupakan metode yang paling sederhana. Depresiasi dibebankan dalam jumlah yang sama, selama taksiran manfaat irit aktiva tetap. Depresiasi per periode (tahun) diperoleh berdasarkan perhitungan berikut :


D = 1/N x (Harga perolehan – nilai residu)

D = Tingkat depresiasi garis lurus

N = Umur irit aktiva tetap




Sumber http://rimantho.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Depresiasi"

Posting Komentar