Mikroskop (Pengertian & Pembesaran)
Mikroskop, sahabat sekalian tahu dong yang namanya mikroskop. Itu loh benda yang biasanya ada di lab-lab sekolah yang fungsinya untuk melihat benda-bedan kecil itu. Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani, 'micros' yang berarti kecil dan 'scopein' yang berarti melihat. Nah, pada kesempatan kali ini akan membahas secara lengkap mengenai Mikroskop baik pengertian dan perhitungan pembesarannya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Apa itu Mikroskop?
Seperti yang telah dijelaskan di pembuka di atas, mikroskop merupakan sebuah alat optik yang dipakai untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, yang tidak sanggup dilihat mata biasa. Mikroskop memakai dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di akrab mata (lensa bab atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak akrab dengan objek benda yang diamati (lensa bab bawah) disebut lensa objektif. Hal yang perlu diingat yakni fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler.
Cara kerja mikroskop secara sederhana yakni lensa obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Jika digambarkan, perjalanan cahaya pada mikroskop tampak pada gambar berikut:
B. Pembesaran Mikroskop
Jika dilihat memakai mikroskop sebuah benda kecil sanggup tampatk menjadi puluhan bahkan ratusan kali lipat dari ukuran semula. Setiap mikroskop memiliki perbesaran yang berbeda-beda tergantung lensa yang digunakan. Perbesaran mikroskop merupakan perbandingan sudut pandang dikala melihat beda memakai mikroskop dengan sudut pandang dikala melihat benda tanpa memakai mikroskop.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, mikroskop terdiri atas lensa objektif dan lensa okuler. Maka sanggup dikatan bahwa perbesaran mikroskop merupakan perkalian antera perbesaran oleh lensa objectif dengan perbesaran oleh lensa okuler.
Perbesaran pada mikroskop tergantung pada daya kemudahan mata. Artinya, dikala kita melihat benda dengan mata berakomodasi akan berbeda dengan tanpa berakomodasi (akmodasi minimum). Kaprikornus besaran mikroskop terdiri dari perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum dan perbesaran untuk mata tidak berakomodasi (akomodasi minimum).
1. Perbesaran untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Mata diakatan berakomodasi maksumum jikalau beda yang dilihat berada pada titik akrab mata. Begitu juga pada mikroskop, semoga mata berakomodasi maksumum, maka bayangan yang dihasilkan lensa okuler terletak di depan lensa okuler yang jaraknya sama dengan titik akrab pengamat.
Pada lensa objektif berlaku persamaan:
Pembesaran oleh lensa objektif dihitung dengan rumus:
Sementara pada lensa okuler berlaku persamaan:
Untuk mencari jarak bayangan pada lensa okuler, memakai rumus berikut:
Pembesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan:
dari hasil perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler tersebut didapatkan perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum sebagai berikut:
2. Perbesaran untuk Mata Berakomodasi Minimum (tidak berakomodasi)
Mata dikatan tidak berakomodasi jikalau benda yang dilihat berada di jauh tak terhingga. Karena lensa yang akrab dengan mata yakni lensa okuler, maka benda pada lensa okuler harus terletak di jauh tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan di tak terhingga, benda harus diletakan di titik fokus lensa okuler, jadi. pada lensa okuler berlaku persamaan berikut.
Jadi, perbesaran pada lensa okuler sanggup dicari dengan persamaan,
Perbesaran mikroskop untuk mata tanpa berakomodasi dihitung dengan persamaan:
3. Menghitung Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop merupakan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler. Seperti yang telah sahabat ketahui, bayangan yang dibuat oleh lensa objektif menjadi benda untuk lensa okuler. Jarak bayangan lensa objektif ditambah jarak bayangan tersebut ke lensa okuler menyatakan panjang mikroskop. Kaprikornus panjang mikroskop sanggup ditentukan dengan persamaan berikut:
Untuk pengamatan dengan mata tanpa berakomodasi, bayangan dari lensa objektif haru jatuh di titik fokus lensa okuler. Jadi, panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah:
C. Contoh Perhitungan Pembesaran Mikroskop
Setelah melihat cara perhitungan ihwal pembesaran mikroskop baik untuk mata berakomodasi dan tidak berakomodasi serta cara menghitung panjang mikroskop, untuk lebih jelasnya perhatikan pola soal berikut.
Contoh Soal:
Sebuah mikroskop memakai lensa objektif dan lensa okuler yang masing-masing dengan fokus 1cm dan 2cm. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berada pada jarak 15cm dari lensa okuler. Tentukan perbesaran total dan panjang mikroskop jika:
1. Mata berakomodasi maksimal
2. Mata tidak berakomodasi.
Jawab:
1. Untuk mata berakomodasi masksimal
- Jika benda dari lensa objektif dicari dengan persamaan:
- Perbesaran oleh lensa objektif dicari dengan persamaan:
- Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan:
- Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum, adalah:
Jadi perbesaran mikroksop untuk mata berakomodasi maskimal yakni 189 kali.
- Panjang mikroskop dihitung dengan persamaan: Sok dicari dengan persamaan sebagai berikut:
Jadi panjang mikroskop untuk mata berakomodasi masksimum adalah:
D = 15 + 1.85
D = 16.85cm
2. Untuk mata tidak berakomodasi
- Perbesaran oleh lensa objektif sama dengan perbesarn pada mata berakomodasi maksimum.
- Perbesaran oleh lensa okuler ihitung dengan persamaan berikut.
- Perbesaran mikroskop dicari dengan persamaan:
Jadi perbesaran mikroskop untuk mata tidak berakomodasi yakni 175 kali.
Panjang mikroskop dicari dengan persamaan
Untuk mata tidak berakomodasi, Sok = Fok sehinga,
D = 15 + 2
D = 17cm
Semoga klarifikasi mengenai Mikroskop di atas sanggup bermanfaat bagi sahabat pembaca sekalian. Apa bila ada dari sahabat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^
0 Response to "Mikroskop (Pengertian & Pembesaran)"
Posting Komentar