√ Organisasi Kecerdikan Utomo (Bu)
Organisasi Budi Utomo (BU) - Seorang dokter Jawa berjulukan dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 1906 dan 1907 meng-adakan perjalanan kampanye di kalangan priyayi di pulau Jawa. Ia memberikan pendapat untuk memajukan bangsanya melalui pendidikan. Pendidikan ini akan diusahakan sendiri tanpa pertolongan pemerintah kolonial dengan mendirikan Dana Pelajar atau Studiefonds, untuk membantu para pelajar yang kurang bisa supaya sanggup melanjutkan sekolah.
Dalam perjalanannya, pada simpulan tahun 1907 dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan Sutomo, mahasiswa STOVIA di Jakarta. Sutomo memberikan gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo kepada teman-temannya di STOVIA. Mahasiswa-mahasiswa STOVIA yang sudah mempunyai citacita meningkatkan kedudukan dan martabat bangsa itu terdorong oleh kampanye yang dilakukan dr. Wahidin Sudirohusodo.
Pada hari Rabu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo dan kawan-kawannya berkumpul di ruang anatomi gedung STOVIA. Mereka setuju mendirikan organisasi Budi Utomo. Para mahasiswa yang tergabung dalam Budi Utomo ini yaitu Sutomo sebagai ketua, Moh. Sulaeman sebagai Wakil Ketua, Gondo Suwarno sebagai Sekretaris I, Gunawan Mangunkusumo sebagai Sekretaris II, Angka sebagai bendahara, Muhammad Saleh dan Suwarno sebagai komisaris. Juga beberapa nama lain yakni Suwardi, Samsu, Suradji, Sudibyo, dan Gumbrek.
Dari bulan Mei hingga awal Oktober 1908, Budi Utomo merupakan organisasi pelajar dengan pada dasarnya pelajar STOVIA. Tujuan organisasi ini dirumuskan secara samarsamar, yaitu kemajuan bagi Hindia, di mana jangkauan geraknya pada penduduk Jawa dan Madura. Dalam waktu singkat di beberapa kota berdiri cabang-cabang Budi Utomo yakni Bogor, Bandung, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, dan Probolinggo.
Pada tanggal 3 – 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan kongres yang pertama di Yogyakarta. Dalam kongres itu ditetapkan tujuan Budi Utomo yaitu kemajuan yang selaras (harmonis) buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, dan kebudayaan (kesenian dan ilmu). Sebagai ketua Pengurus Besar yang pertama dipilih R.T.A. Tirtokusumo, bupati Karanganyar. Ia menjabat hingga tahun 1911. Kemudian jabatan ketua Budi Utomo berturut-turut yaitu Pangeran Aryo Notodirodjo (1911-1914), R.Ng. Wedyodipuro (Radjiman Wedyodiningrat) tahun 1914-1915, kemudian R.M. Ario Suryo Suparto (1915). Setelah kepengurusan Budi Utomo dipegang golongan renta maka para pelajar menyingkir dari barisan depan. Budi Utomo semakin lamban kegiatannya sesudah keluarnya Cipto Mangunkusumo dan Suryodiputro. Aktivitas Budi Utomo pada waktu itu terbatas pada penerbitan Majalah Goeroe Desa. Sejak tahun 1912 ketika Pangeran Notodirodjo menjabat ketua, Budi Utomo berusaha mengejar ketinggalan tetapi tidak banyak akhirnya alasannya yaitu ketika itu muncul organisasi-organisasi lain ibarat Sarekat Islam dan Indishce Partij.
Sejak pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914 hingga 1919 terlihat usahausaha Budi Utomo terjun ke bidang politik. Akan tetapi alasannya yaitu tidak menerima dukungan massa maka kedudukan secara politik kurang begitu penting. Namun ada hal yang penting yakni bahwa Budi Utomo merupakan organisasi sosial kebangsaan yang pertama berdiri di Indonesia dan di situlah terdapat benih semangat nasional yang pertama. Oleh alasannya yaitu itu tanggal kelahiran Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Sekian mengenai Organisasi Budi Utomo, semoga ini sanggup bermanfaat dan terimakasih sudah berkunjung.
Sumber http://www.ssbelajar.net/
0 Response to "√ Organisasi Kecerdikan Utomo (Bu)"
Posting Komentar