Kebudayaan Suku Bangsa Asmat
Suku Asmat Salah satu suku yang mendiami di pulau Papua yaitu Suku Asmat. Suku Asmat merupakan suku terbesar di Papua yang mendiami kepingan pesisir dan pedalaman. Suku Asmat populer dengan tabrakan kayu tradisonal yang sangat khas. Bagi penduduk orisinil suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melaksanakan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya. Nah, pada kesempatan kali ini akan menghadirkan klarifikasi mengenai Kebudayaan Suku Bangsa Asmat yang mencakup sistem kepercayaan, kekerabatan, politik, ekonomi, dan kesenian. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Sistem Kepercayaan/Religi
Suku bangsa Asmat percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari patung. Dalam mitologi masyarakat Asmat, Dewa Fumeripits (Sang Pencipta) terdampar di pantai, namun nyawanya diselamatkan oleh sekelompok burung.
Dewa Fumeripits selanjutnya tinggal sendirian. Oleh alasannya yaitu itu, ia lalu membangun sebuah rumah panjang yang diisi dengan patung insan dan tifa (gendang). Ajaibnya, patung tersebut bermetamorfosis insan dan menari-nari.
Suku bangsa Asmat juga mengenal adanya roh nenek moyang di sekitar lingkungannya. Adapun roh-roh tersebut, yaitu sebagai berikut.
- Yi-Ow: roh nenek moyang yang baik maka disimbolkan dengan upacara-upacara adat.
- Osbopon: roh jahat yang membawa penyakit.
Upacara-upacara besar yang dilakukan oleh suku bangsa Asmat sebagai berikut.
- Mbismbu: upacara pembuatan mbis (patung nenek moyang yang diukir).
- Yentpokmbu: upacara pembuatan rumah.
- Mbipokkumbu: upacara topeng.
B. Sistem Kekerabatan
Sistem korelasi masyarakat Asmat bersifat monogami, yaitu ijab kabul satu pasang suami dengan istri. Namun sekitar 25% perkawinan-perkawinan masyarakat Asmat bersifat poligami. Semua klen dalam tiap masyarakat desa Asmat diklasifikasikan dalam dua golongan, masing-masing merupakan suatu kelompok.
C. Sistem Politik
Pemimpin Asmat mempunyai derajat yang sama dengan warga-warga lain tetapi harus lebih cendekia dan mahir dalam bidang tertentu. Biasanya seseorang yang menang perang akan diminta menjadi pemimpin. Masyarakat Asmat juga mengenal struktur masyarakat atau aipem. Fungsi aipem yaitu untuk meningkatkan kualitas dengan melaksanakan persaingan.
D. Sistem Ekonomi
Mata pencaharian masyarakat Asmat antara lain meramu sagu dan berburu hewan (babi hutan). Masyarakat Asmat yang tinggal di kawasan hulu menanam pohon pada kebun-kebun mereka. Pemerintah Indonesia memerhatikan pendidikan suku bangsa Asmat, yaitu melaksanakan kolaborasi dengan organisasi penyiaran agama Nasrani di Belanda dan Amerika. Selain itu, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Asmat, sagu dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor.
E. Sistem Kesenian
Kesenian Asmat yang populer yaitu ukir-ukiran yang terbuat dari kayu ibarat patung, topeng, tifa, dan tombak. Selain itu juga alat-alat rumah tangga ibarat kapak dari batu.
Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca artikel Antropoogi di atas ihwal Kebudayaan Suku Bangsa Asmat, supaya dapat bermanfaat dan menambawah wawasan teman sekalian. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya. ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^
0 Response to "Kebudayaan Suku Bangsa Asmat"
Posting Komentar