Inilah Akhir Kalau Bangunan Tidak Memakai Tali Air

Sebelumnya aku sudah pernah menjelaskan mengenai Fungsi tali air pada bangunan. Manfaat tali air sering diabaikan oleh orang-orang dalam menciptakan bangunan. Padahal jikalau menginginkan bangunan yang estetis dan tahan lama, penggunaan tali air sangat diperlukan.

Sebelumnya aku sudah pernah menjelaskan mengenai Fungsi tali air pada bangunan Inilah Akibat Jika Bangunan tidak Menggunakan Tali Air
Akibat Jika Bangunan tidak Menggunakan Tali Air

Tali air yang paling sering kita lihat pada pertemuan jendela dengan tembok atau pertemuan pintu dengan tembok. Dengan adanya tali air selain merapikan tampilan ternyata sanggup mencegah keretakan pada tembok.

Selain itu tali air juga dibutuhkan pada pertemuan antara dinding dengan plafon. Dinding dan plafon merupakan dua bidang yang berbeda dengan material yang berbeda pula. Sesuai teori, jikalau pertemuan struktur yang berbeda beban dan material sebaiknya memakai dilatasi. Dilatasi ini lalu sanggup memakai tali air.

Lalu bagaimana jikalau sebuah bangunan tidak memakai tali air pada kusen ataupun plafon. Bagaimana dampaknya jikalau tidak memakai tali air ? Penjelasan berikut ini mungkin sanggup membuka wawasan Anda ihwal pentingnya tali air.

1. Kekurangan dari segi estetika

Dalam mengerjakan finishing bangunan, hal tersulit ialah mengerjakan pecahan pertemuan, baik antara dinding dengan plafon, kusen dengan dinding dan sebagainya.

Tali air berperan penting untuk menjadi garis tegas pemisah antara pertemuan pertemuan tersebut. Garis tali air tersebut akan menciptakan finishing menjadi rapi dan estetis. Tidak ada overlap cat antara dinding dengan plafon ataupun kusen dengan dinding.

Jika tidak memakai tali air, pengerjaan finishing mungkin akan kurang rapi. Terdapat overlap cat. Meskipun sejatinya sanggup dibentuk rapi, mungkin akan memakan waktu lebih usang sehingga ongkos tukang mungkin lebih besar. Sementara kebanyakan tukang di Indonesia yang mengerjakan borongan mungkin masih sulit menciptakan finishing rapi.

2. Keretakan pada tembok

Pada awal pembuatan bangunan, tidak memakai tali air mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun seiring waktu, apalagi disertai gempa yang kerap kali terjadi di Indonesia, maka pertemuan dinding dengan kusen biasanya akan mengalami keretakan..

Keretakan yang terjadi pada tembok tentu saja menjadikan gangguan estetika. Jika dibiarkan mungkin akan terus membesar dan merusak tampilan gangunan Anda. Itulah sederetan gangguan estetika jikalau bangunan tidak memakai tali air.

3. Keretakan pada plafon 

Jika pertemuan dinding dan plafon, biasanya plafon yang akan kalah dan retak bila tidak memakai tali air. Tali air berperan menunjukkan ruang gerak pada dinding jikalau mengalami getaran akhir gempa atau pergeseran.

Plafon jikalau terbuat dari gypsump lebih gampang retak. Maka dari itu, biasanya tali air digantikan dengan lis plafon. Namun lis plafon yang sama-sama terbuat dari gypsump juka masih kalah oleh pergerakan dinding.

4. Kelembaban pada kusen

Tali air sanggup menjadi pemisah dan berkhasiat untuk mempercepat ajaran air dan mengeringkan air ketika dinding lembap akhir hujan atau yang lainnya.

Tanpa tali air, kusen akan lembap lebih usang sehingga kusen menjadi lembab dan gampang rusak. Kusen kayu gampang lapuk dan jamuran, sementara kusen besi akan lebih gampang berkarat.

Nah itulah sederetan efek jikalau bangunan tidak memakai tali air. Semua pernyataan aku di atas bersumber dari pengalaman di proyek dan saran dari teman-teman yang pernah berkutat dengan persoalan tali air.
Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Inilah Akhir Kalau Bangunan Tidak Memakai Tali Air"

Posting Komentar