Go-Jek Masih Belum Berstatus ‘Decacorn’
Beberapa hari lalu, sempat ramai perbincangan di media umum jikalau Go-Jek, startup ‘ride-hailing’ dari Indonesia, telah mempunyai valuasi sebesar $10 miliar. Tidak hanya di media sosial, beberapa media, ibarat CNBC Indonesia, juga memberitakan demikian. Namun, hal tersebut belum dikonfirmasi secara resmi oleh Go-Jek, dan sesudah diselidiki oleh TechCrunch, valuasi Go-Jek masih belum mencapai angka tersebut. Dengan kata lain, Go-Jek masih belum menyandang status decacorn.
Go-Jek Masih Belum Berstatus ‘Decacorn’
Dikutip dari TechCrunch, valuasi yang dimiliki Go-Jek masih belum hingga di angka $10 miliar, namun sudah mendekati. Di Januari lalu, valuasinya diperkirakan sudah mencapai $9.5 miliar. Valuasi ini diberikan sesudah Go-Jek mendapatkan investasi suntikan dana sebesar $920 juta dari investor ibarat Google, Tencent, dan JD.com.
Media, ibarat CNBC Indonesia, mengutip CB Insights, sebuah perusahaan analitik dari New York, yang menyebutkan bahwa Go-Jek telah menyandang status decacorn. Namun, laporan tersebut tidak akurat, di mana CB Insights sendiri tidak menyertakan sumber niscaya yang menyatakan demikian.
Data yang dipakai oleh CB Insights diambil melalui laporan-laporan yang diterbitkan oleh media. Reuters, salah satunya, menyebutkan jikalau Go-Jek mendapatkan pendanaan sebesar kurang lebih $1 miliar pada putaran pendanaan bulan Januari lalu. Pendanaan ini dipercaya telah menawarkan Go-Jek valuasi di angka $9 – $10 miliar, yang kemudian dipakai oleh CB Insights untuk menempatkan Go-Jek sebagai salah satu dari 19 startup berstatus decacorn di dunia. Namun, masih belum ada kepastian mengenai putaran pendanaan yang diterima, dan TechCrunch menyebutkan jikalau hal tersebut masih dalam proses. Maka dari itu, valuasi ini dianggap belum layak untuk diberikan.
Kami memang masih Unicorn, tapi kami punya 18 layanan dalam satu aplikasi untuk apa pun kebutuhanmu, alasannya yaitu kami #GOJEKSuperApp! pic.twitter.com/ts1IFzDvuL
— GO-JEK (@gojekindonesia) March 4, 2019
Go-Jek sendiri juga belum mengumumkan jikalau telah mencapai status decacorn. Twit yang disematkan di akun Twitter mereka memperlihatkan jikalau Go-Jek masih berstatus unicorn. Media-media seharusnya lebih teliti sebelum menerbitkan suatu informasi tanpa sumber yang akurat atau pernyataan resmi dari perusahaan terkait.
Dengan semakin berkembangnya Go-Jek, saya yakin suatu hari startup pujian Indonesia ini akan mencapai status decacorn, namun belum sekarang. Jika terjadi, Go-Jek akan menjadi startup decacorn pertama dari Indonesia, dan kedua dari Asia Tenggara, sesudah rival mereka Grab yang terlebih dahulu menyandang status tersebut pada bulan Februari lalu.
Sumber https://koalakontent.com
0 Response to "Go-Jek Masih Belum Berstatus ‘Decacorn’"
Posting Komentar