✔ Materialitas Dalam Audit

Hallo agan2 semua pengunjung setia ecotax blog, kali ini admin ini menyebarkan info mengenai nilai materialitas  dalam audit. Agan2 udah tau kan apa itu materialitas ? Belum min, Okelah klw gitu tanpa panjang lebar lagi admin akan menjelaskan mengenai Materialitas Dalam Audit.

            Materialitas (SPAP - IAI) yaitu besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji gosip akuntansi, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, yang mungkin sanggup mengakibatkan perubahan atas atau efek terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas gosip tersebut lantaran adanya penghilangan atau salah saji tersebut.
Terus apakah kita sebagai auditor bertanggung jawab dalam LK yang salah saji. Auditor bertanggung jawab untuk memilih apakah laporan keuangan salah saji material. Apabila terdapat salah saji material, auditor harus menginformasikannya kepada klien untuk dilakukan perbaikan. Dan berikut ini Tahap – Tahap Penerapan Materialitas :
Langkah 1. Tentukan Judgment Awal Materialitas
Langkah 2. Alokasikan materialitas awal ke segmen-segmen.
(Langkah 1 dan 2 = Perencanaan Lingkup Pengujian)
Langkah 3. Estimasi Total Salah Saji di Segmen
Langkah 4. Estimasi Semua Salah Saji
Langkah 5. Bandikan konbinasi salah saji dengan judgment materialitas.
(Langkah 3 hingga 5 = Evaluasi Hasil)
Cttan : sebagai seorang auditor, auditor perlu memilih semenjak awal jumlah salah saji dalam laporan keuangan yang dianggap material, sehingga nilai materialitas yang diprediksi awal tersebut yaitu sebagai pertimbangan atas hasil akhir, dimana nilai materialitas final dihentikan > dari nilai materialitas awal (judgment) lantaran sanggup menghipnotis /merubah keputusan sang pengguna LK.
Materialitas yaitu konsep yang relatif, bukan konsep absolut. Materialitas sanggup berbeda - beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Basis penentuan nilai materialitas sanggup menggunakan persentase (misalnya sekian % dari laba sebelum pajak) atau nilai langsung (misalnya Rp100.000).

Konsep Materialitas ada 2 yaitu :
a.       Kuantitatif ( besarnya % dari aset)
b.       Kualitatif ( Penyebab Salah Saji)

“Salah saji yang secara kuantitaf terkadang tidak material, namu dilain sisi kualitatif menjadi sangat material”.

Dan yang terakhir yaitu hal – hal yang menghipnotis auditor dalam besarnya nilai materialitas :
1.         Faktor Individu Auditor (seperti : Pengalaman)
2.   Faktor Eksternal Perusahaan ( Seperti : Pandangan Pihak luar terhadap perusahaan, referensi : debitur).
3.       Tingkat Pengaruh Suatu Akun

*** Semakin rendah Materialitas maka semakin banyak bukti yang harus dikumpulkan untuk mendapat reasonable assurance.


Sekian dulu pembahasan kita mengenai materialitas dalam audit biar bermanfaat, dan jangan lupa tinggalkan kritik dan saran untuk menciptakan blog ini menjdai lebih baik lagi.

Sumber http://candraekonom.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "✔ Materialitas Dalam Audit"

Posting Komentar