Cara Menghitung Tagihan Listrik Per Bulan Disertai Tabel Harga / Kwh
Cara Menghitung Tarif Listrik – Listrik menjadi kebutuhan pokok setiap masyarakat yang harus terpenuhi. Tanpa adanya listrik, kita akan kesulitan untuk melaksanakan acara harian kita. Contohnya untuk menanak nasi, menonton televisi, mengisi daya gadget atau smartphone, menghidupkan lampu kala malam hari dan lain-lain.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PLN (Perusahaan Penyedia Listrik) memperlihatkan kemudahan listrik kepada masyarakat. Sedangkan kewajiban kita ialah membayar tagihan listrik atau membeli token listrik kalau pulsa listrik hampir habis.
Akan tetapi ada sebuah permasalahan yang berkaitan dengan rekening PLN. Kadang kala kita kesulitan untuk mengetahui tarif listrik PLN. Sehingga kita tidak tahu persis tagihan listrik yang harus dibayarkan nantinya untuk pengguna pascabayar.
Maka dari itu kita perlu mengetahui cara menghitung tarif listrik. Tidak hanya tarif listrik prabayar, namun juga untuk jenis pascabayar. Selain supaya kita tidak kebingungan ketika melihat biaya listrik per Kwh, namun juga supaya kita sanggup mengontrol pengeluaran bulanan untuk listrik.
Oleh karenanya meski terdengar sepele mengetahui cara menghitung tarif listrik ialah hal yang penting. Pada kenyataannya banyak orang yang tidak tahu betul mengenai hal tersebut. Yang penting tahu berapa yang harus dibayar begitu saja tanpa mengetahui alat apa saja yang cukup sering digunakan dalam rumah.
Maka dari itu pada pembahasan kali ini kami akan memperlihatkan isu terkait cara menghitung tarif listrik secara mendalam. Termasuk cara menghitung tarif listrik per Kwh. Akan tetapi sebelum masuk ke pokok pembahasan mari kita kenali terlebih dahulu satuan listrik yang berlaku. Berikut ialah isu selengkapnya.
Satuan Energi Listrik
Sebelum Anda mengetahui cara menghitung biaya listrik, maka yang tak kalah penting ialah memahami satuan listrik. Berikut ialah satuan energi listrik yang lazim digunakan di Indonesia:
- P (power) = Watt : daya yang dibutuhkan sebuah peralatan untuk beroperasi.
- I (Intensity) = Ampere : besar arus listrik yang mengalir yang dibutuhkan oleh sebuah peralatan.
- V (voltage) = Volt : tegangan yang diharapkan oleh suatu perlatan.
- E (Energy) = Watt Hour (WH) = Besar daya yang diharapkan suatu peralatan untuk beroperasi selama 1 jam.
Jika Anda cek tagihan listrik, Anda akan mengetahui bahwa yang harus kita bayarkan kepada PLN ialah jumlah Watt Hour atau WH atau Kilo Watt Hour (Kwh) atau energi listrik dalam satuan 1000).
Cara Menghitung Biaya Listrik per Bulan
Untuk memudahkan Anda dalam memahami cara menghitung tarif listrik, kami akan berikan sedikit gambaran. Contohnya ada lampu dengan daya 1000 Watt. Jika dinyalakan selama 1 jam, maka kita membutuhkan saldo listrik 1.00 Kwh (1.000 Watt hours). Alasannya alasannya ialah lampu tersebut menyala selama satu jam.
Sedangkan bila hanya dinyalakan selama 30 menit, maka daya yang terpakai ialah 500 Watt atau 0.50 Kwh. Maka kita masih memiliki saldo 0.50 Kwh.
Contoh lainnya, kita memiliki televisi dengan daya 50 Watt. Sedangkan kita gres saja membeli token listrik sebesar Rp 20 ribu dengan saldo 12.90 Kwh (12900 Watt jam). Jika tidak ada peralatan selain televisi, maka televisi tersebut sanggup hidup selama 258 jam yang diperoleh dari 12900 Watt jam dibagi 50 Watt.
Lantas bagaimana bila dalam rumah tidak hanya televisi saja yang digunakan. Namun juga ada peralatan elektronik lainnya?
Caranya kita tinggal menghitung kebutuhan daya dari perangkat elektronik milik kita. Lalu kalikan dengan seberapa peralatan tersebut menyala. Lalu tinggal Anda jumlah saja untuk mengetahui hasilnya. Berikut ialah cara menghitung tarif listrik secara lengkap.
Misal dalam rumah ada lampu dengan kebutuhan daya sebagai berikut:
- 1 buah lampu ruang tamu = 1 buah 40 Watt
- 1 buah lampu ruang Keluarga = 1 buah 40 Watt
- 2 lampu kamar tidur 20 Watt dan 1 lampu kamar mandi 20 Watt = 60 Watt
Maka total daya lampu ialah 140 Watt.
Lampu di atas dihidupkan mulai pukul 16.00-06.00. Artinya lampu tersebut menyala selama 12 jam. Maka selama satu hari lampu tersebut menggunakan Kwh listrik sebesar:
140 Watt x 12 jam – 1680 Watt jam atau 1.68 Kwh.
Untuk mengetahui total penggunaan listrik selama sebulan, kita hanya perlu mengalikannya dengan 30 hari. Kaprikornus 1.68 Kwh x 30 hari = 50400 Watt jam atau juga sanggup ditulis 50.40 Kwh.
Selain lampu, juga ada peralatan listrik lain seperti:
- Televisi LED 50 watt menyala 12 jam sehari = 50 x 12 = 600 Watt jam/hari
- Mesin air120 watt menyala 1 jam sehari = 120 x 1 = 120 Watt jam/hari
Maka kebutuhan elektronik tersebut per hari 720 Watt jam. Dalam sebulan kebutuhan listriknya mencapai 21600 Watt jam atau 21.60 Kwh.
Langkah berikutnya ialah menjumlahkan kebutuhan listrik lampu dan peralatan elektronik, yakni:
Total kebutuhan listrik = 50.40 Kwh + 21.60 Kwh = 72.00 Kwh.
Jika Anda menggunakan tarif listrik prabayar yang harus membeli pulsa listrik sebelum sanggup menggunakannya, maka saldo listrik yang Anda butuhkan ialah sebesar 72.00 Kwh. Ini hanya untuk mengetahui daya listrik PLN. Lantas bagaimana untuk mengetahui biaya yang harus kita keluarkan.
Caranya ialah dengan mengalikan kebutuhan total tersebut dengan harga tarif listrik PLN per Kwh. Contohnya 1 Kwh dihargai Rp 1.700. maka cara menghitung biaya listrik per Kwh adalah:
Biaya = 72.00 Kwh x Rp 1.700 = Rp 122.400.
Bagaimana, tidak sulit bukan pembahasan cara menghitung biaya listrik di atas. Materi berikutnya kita bahas seputar tarif dasar listrik.
Tarif Dasar Listrik
Tarif Dasar Listrik (TDL) ialah tarif harga jual listrik yang dikenakan pemerintah kepada para pelanggan PLN. Tarif dasar listrik juga sanggup disebut Tarif Tenaga Listrik atau Tarif Listrik.
PLN menggolongkan tarif listrik menjadi dua, yakni tarif pelanggan subsidi dan non-subsidi. Mayoritas pelanggan PLN ialah golongan R1-900 VA. Lalu pada semester awal tahun 2017 terjadi transisi golongan R1 900VA yang dibedakan menjadi R-1/900 VA yang masih menerima subsidi dan R-1/900 VA-RTM (Rumah Tangga Mampu) yang tidak menerima subsidi lagi.
Jika penasaran, Anda sanggup simak daftar tarif dasar listrik dengan satuan harga listrik per kwh di bawah ini.
Tarif Dasar Listrik Rumah Tangga R1
Golongan Tarif/Daya | Keterangan | Tarif (Rp /kWh) |
---|---|---|
R-1/450 VA | Subsidi | 415 |
R-1/900 VA | Subsidi | 586 |
R-1/900 VA-RTM (Rumah Tangga Mampu) | Non-Subsidi | 1352 |
R-1/1300 VA | Non-Subsidi | 1467.28 |
R-1/2200 VA | Non-Subsidi | 1467.28 |
R-2/3500 VA, 4400 VA, 5500 VA | Non-Subsidi | 1467.28 |
R-3/6600 VA ke atas | Non-Subsidi | 1467.28 |
Tarif Dasar Listrik Bisnis B1 (Subsidi)
Golongan Tarif/Daya | Tarif (Rp /kWh) |
---|---|
B-1/450 VA | 535 |
B-1/900 VA | 630 |
B-1/1300 VA | 966 |
B-1/2200 VA | 1100 |
B-1/3500 VA | 1100 |
B-1/4400 VA | 1100 |
B-1/5500 VA | 1100 |
Tarif Dasar Listrik Sosial (Subsidi)
Golongan Tarif/Daya | Tarif (Rp /kWh) |
---|---|
S-1/220 VA | ? |
S-2/450 VA | 325 |
S-2/900 VA | 455 |
S-2/1300 VA | 708 |
S-2/2200 VA | 760 |
S-2/3500 VA s.d 200 kVA | 900 |
S-3/ di atas 200 kVA | ? |
Tarif Dasar Listrik Industri (Subsidi)
Golongan Tarif/Daya | Tarif (Rp /kWh) |
---|---|
I-1/450 VA | 485 |
I-1/900 VA | 600 |
I-1/1300 VA | 930 |
I-1/2200 VA | 960 |
I-1/3500 VA s.d 14 kVA | 1112 |
I-2/14 kVA s.d 200 kVA | ? |
Tarif Dasar Listrik Publik (Subsidi)
Golongan Tarif/Daya | Tarif (Rp /kWh) |
---|---|
P-1/450 VA | 685 |
P-1/900 VA | 760 |
P-1/1300 VA | 1049 |
P-1/2200 VA | 1076 |
P-1/3500 VA | 1076 |
P-1/4400 VA | 1076 |
P-1/5500 VA | 1076 |
Tarif Dasar Listrik Non-Subsidi
Untuk pelanggan non-subsidi, PLN menerapkan prosedur tarif adjustment atau pembiasaan tarif. Kebijakan tersebut berlaku mulai 1 Januari 2014 sesuai dengan Permen ESDM No. 31 Tahun 2014. Penyesuaian tarif ini diberlakukan setiap bulan menyesuaikan 3 faktor, yakni perubahan nilai tukar rupiah, harga materi bakar dan inflasi bulanan.
Dengan adanya prosedur tersebut, harga listrik menyesuaikan kondisi pasar. Tarif dasar listrik non-subsidi tentu berubah-ubah. Untuk tarif dasar listrik non-subsidi terbaru Februari 2018 ialah Rp 1467,28 / Kwh. Sementara golongan R-1/900 VA-RTM yang mengalami pencabutan subsidi mencapai Rp 1352 / Kwh. Simak daftar berikut ini.
Tips Menghemat Listrik
Setelah mengetahui cara menghitung tarif listrik, maka yang juga tak kalah penting ialah kiat-kiat untuk menghemat pemakaian listrik. Sebenarnya ada beberapa tips sederhana yang sanggup Anda manfaatkan untuk mengurangi tagihan listrik Anda. Berikut beberapa tips yang sanggup Anda praktekkan:
- Pakai lampu LED. Lampu LED memang sedikit mahal, namun dikenal lebih ekonomis listrik dari lampu biasa. Bahkan diklaim sanggup menghemat biaya listrik hingga 80%.
- Jangan nyalakan on-off mesin air terlalu sering. Untuk menyiasatinya Anda sanggup menggunakan kolam penampungan air supaya mesin air sanggup menyala stabil. Jika terlalu sering on-off mesin air daya yang digunakan sanggup melonjak 3-7 kali setiap ketika start awal 0.2 detik waktu mesin dihidupkan.
- Pakai peralatan listrik seperlunya. Jika ada perangkat yang tidak dibutuhkan, alangkah baiknya untuk dimatikan saja.
- Pakai televisi layar LED. Memakai televisi layar LED juga dinilai lebih ekonomis listrik dibanding televisi tabung. Maka dari itu Anda sanggup mempertimbangkannya.
Baca Juga : Cara Menghitung Pajak Pertambahan Nilai
Demikian yang sanggup kami sampaikan mengenai cara menghitung tarif listrik, Semoga informasi di atas sanggup memperlihatkan manfaat untuk Anda. Sampai jumpa pada pembahasan kami berikutnya.
Sumber https://www.finansialku.com
0 Response to "Cara Menghitung Tagihan Listrik Per Bulan Disertai Tabel Harga / Kwh"
Posting Komentar